POYW 15

416 31 3
                                    

Charan memasuki rumahnya, setelah dia meletakkan kunci di meja, Charan membantingkan dirinya di atas sofa dan menyandarkan kepalanya ke sandaran sofa.

Charan lalu tersenyum membayangkan kekasih yang dicintainya telah kembali dan dalam keadaan hidup.

"Kanin... Nukuea... Aku tidak perduli siapa dirimu. Aku mencintai siapa kamu dan bukan nama atau dari mana kau berasal, dan aku bahagia kau kembali walau dengan nama lain. Karena bagiku kau tetap Nhu." gumam Charan.

Sementara di tempat lainnya, Kanin memasuki kamar tidurnya dan duduk di sisi tempat tidur lalu mencondongkan badannya ke belakang dengan menopang pada kedua tangannya.

"Phi Charan akhirnya kita bisa bersama. Nukuea atau Kanin, aku tetap Nhu untukmu." gumam Kanin pelan dan tersenyum lebar lalu membalikkan badannya dan mengambil bantal dan memeluknya.
.
.
.
.
.

Keesokan harinya Charan terburu2 pergi ke kantor, hatinya tidak dapat menahan rasa rindu untuk bertemu dengan pria pujaannya di sana.

Zee kemarin berkata kalau Kanin akan bekerja di kantor juga agar Zee dapat melihat dan melindungi anaknya itu.

"Dad, cepatlah sarapannya, kita berangkat sekarang." ujar Kanin setelah menyelesaikan sarapannya dengan tergesa2.

"Sabarlah sedikit, Nin, kita pasti akan berangkat. Karena kau merindukan Charan sampai kau membuat Daddymu ini tidak tenang." ujar Zee dan menggelengkan kepalanya.

"Daddyyy..." rajuk Kanin.

Setelah Zee selesai sarapan, Kanin segera mengambil jas Zee dan setengah berlari menghampiri mobil yang akan mengantarkan mereka ke kantor di depan teras mansion mereka.

Zee tersenyum sambil menggelengkan kepalanya melihat anaknya yang masih saja kekanak2an.

Akhirnya mobil pun bergerak dan membawa mereka keluar dari mansion keluarga Panich.

"Oh iya, Nin. Daddy berencana akan mengundang Nat untuk merayakan kembalinya kau. Namun Daddy tidak akan memberitahukan dahulu alasan Daddy mengundang dia ke kantor. Kita lihat bagaimana reaksi dia melihat kau yang segar dan berdiri di depannya." ujar Zee.

"Hmm. Ide bagus Dad.. Apa Phi Charan juga akan ada di sana ketika tante Nat datang? Kanin yakin kalau kedua anak buah tante Nat akan sangat terkejut melihat Phi Charan disana. Karena Daddy tahu sendiri kalau Phi Charan pernah mengungkit tentang aku pada mereka." ujar Kanin dan Zee pun mengangguk.

"Hmm. Kita lihat bagaimana reaksi mereka. Mereka harus bertanggung jawab atas apa yang sudah mereka lakukan." ujar Zee lagi.
.
.

Mobil yang mengantarkan Zee dan Kanin pun akhirnya memasuki wilayah kantor dan Kanin serta Zee melihat Charan yang sudah berdiri di depan pintu masuk kantor tersebut.

Charan tersenyum melihat mobil Zee memasuki halaman teras kantor itu.

Akhirnya... Charan akan melihat kembali pria yang sangat dirindukannya itu.

"Kalian berdua benar2 sudah menjadi budak cinta." ujar Zee ketika dia melihat Charan sambil kembali tersenyum.

"Selamat pagi tuan Zee, Nhu." ucap Charan.

"Nhu?" gumam Zee dan Kanin hampir bersamaan.

"Khap. Kanin atau Nukuea untukku dia Nhu, tuan." ujar Charan.

Zee pun menggelengkan kepalanya sambil masih tersenyum sementara Kanin terlihat memerah di wajahnya karena malu dan bahagia.

"Ayo masuk. Kalian kan tahu kalau sekarang aku ini sendiri tidak ada pasangan. Kalian membuatku cemburu saja." ujar Zee dan melangkahkan kakinya memasuki gedung kantor.

"Lagipula ada yang harus kita bicarakan sebelum pemeran utama datang kemari." ujar Zee.

Charan dan Kanin yang masih saling memandang sambil tersenyum pun akhirnya melihat pada Zee dan mengikutinya memasuki gedung kantor.
.
.

Sesampainya mereka dikantor Zee, Zee memerintahkan pada Foei agar tidak ada seorangpun yang mengganggunya selama Charan dan Kanin berada didalam dan Foei pun mengiyakan dan kembali ke tempat duduknya.

Hampir tengah hari dan mendekati makan siang Charan dan Kanin baru keluar dari kantor Zee.

Mereka berdua segera ke kantin, sementara Foei segera memesankan makanan untuk tuan Zee.

Setibanya dikantin Charan dan Kanin menjadi pusat perhatian.
Mereka mengenal Charan namun pria mungil disebelahnya yang mereka tidak tahu, namun beberapa karyawan yang sudah lama bekerja disana mengetahui siapa pria mungil itu dan sangat terkejut melihat anak bos besar mereka terlihat kembali setelah bertahun2 menghilang.

"Tuan Kanin?" gumam pelan orang2 yang mengenal Kanin.

Dan akhirnya semua orang di sana mengunjingkan kedatangan Kanin dan alasan mengapa Charan bisa berjalan bersama anak bos mereka.

Kanin dan Charan bukan tidak mengetahui hal itu namun mereka berusaha untuk mengindahkannya.
Namun ketika terasa cukup mengganggu oleh Kanin yang sedang menikmati santapannya tiba2 saja berdiri dan mengangkat gelas dan sendok lalu memukul2 pelan gelas itu dengan sendok.

"Tolong perhatiannya." teriak Kanin.

Charan yang terkejut dengan aksi Kanin pun menghentikan makannya dan mendengakkan kepalanya menatap Kanin yang berdiri disampingnya.

"Bagi yang belum mengenalku, perkenalkan namaku Kanin Panich aku adalah anak dari Zee Panich pemilik perusahaan ini dan bagi yang sudah mengenalku.... Senang melihat kalian kembali... Kuharap kita bisa bekerja sama dengan baik. Oh iyaa.. Dan aku juga..." ujar Kanin lalu menatap Charan yang duduk disampingnya.

"Kekasih dari teman kalian Charan Chawarin. Terima kasih." ujar Kanin sambil tersenyum dan kembali duduk.

Sementara Charan membelalakkan matanya mendengar pengakuan Kanin di depan semua orang.

Kanin hanya tersenyum dan menatap ke hidangan yang ada didepannya dengan senyumannya.

Kanin tahu kalau Charan masih menatapnya dengan wajah shock dengan membuka sedikit mulutnya.

Kanin lalu memegang lalu sedikit mendorong sebelah pipi Charan dengan tangannya mengalihkan pandangan Charan darinya.

"Jangan menatapku terus Phi." ujar Kanin yang menyadarkan Charan dari keterkejutannya.

"Apa yang sudah kau katakan Nhu? Apa bos Zee tidak akan marah kalau dia mengetahui hal ini?" ujar Charan yang sudah kehilangan selera makannya.

"Mana mungkin Daddy akan marah padaku. Tenang saja. Nhu sudah memikirkan hal ini masak2. Nhu tidak mau ada yang mendekati Phi Charan disini. Phi hanya milik Nhu." ujar Kanin dan membalikkan wajahnya menatap Charan dengan mesra.

Charan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum dan mengalihkan pandangannya dari Kanin.

"Kenapa Phi menghindari menatap mata Nhu?" tanya Kanin dengan mencemberutkan wajahnya dengan sedikit senyuman.

"Karena jika aku terus menatapmu aku takut lupa diri dan menciummu." ujar Charan dan melirikkan sebentar matanya pada Kanin.

Kanin pun tersenyum dan kembali menatap santapan dihadapannya.

Semua gerakan Charan dan Kanin mendapatkan perhatian dari semua orang yang berada di kantin itu.

Termasuk Zee dan Foei yang menggeleng2kan kepalanya melihat kelakuan anaknya itu.
.
.
.
.
.








Bersambung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝑃𝑎𝑟𝑡 𝑂𝑓 𝑌𝑜𝑢𝑟 𝑊𝑜𝑟𝑙𝑑 (ZeeNunew) (026)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang