POYW 3

258 33 6
                                    

Nukuea menghentikan tangisnya dan Charan pun segera menarik tangannya dari pipi Nukuea.

"Apa kau merasakan tanganku?" ujar Charan dengan membelalakkan matanya dan Nukuea pun mengangguk.

"Apa yang terjadi, Phi? Apa Phi pernah memegang seseorang seperti aku?" tanya Nukuea.

"Tidak. Aku belum pernah bisa menyentuh sosok hantu sebelumnya, Kuea. Aku tahu sejak awal kalau ada sesuatu denganmu. Entah apa itu.. Tapi aku merasa terikat padamu." ujar Charan.

"Phi aku sudah sangat bahagia Phi mengkhawatirkanku. Aku merasa sangat terharu ketika Phi bilang kalau Phi mengkhawatirkanku. Phi.. Bolehkah sekali lagi Phi menyentuhku? Kumohon." ujar Nukuea sambil menatap tajam pada Charan.

"Tunggu sebentar. Aku juga merasa penasaran padamu, Kuea. Kita bicara didalam." ujar Charan dan melanjutkan membuka pintu rumahnya.

"Tapi Phi, aku tidak bisa masuk kedalam rumahmu." ujar Nukuea.

Charan menatap Nukuea sebentar lalu tersenyum.

"Itu karena aku menempelkan mantra di pintu rumahku agar mahkluk2 seperti kau tidak masuk dan mengganggu waktu istirahatku." ujar Charan dan Nukuea pun menunduk.

Charan menatap Nukuea dan melihat perubahan wajah Nukuea.

"Maafkan Phi, Phi tidak bermaksud menyinggungmu." ujar Charan.

"Tidak apa2 Phi. Kuea mengerti." ujar Nukuea.

Charan masuk ke dalam rumahnya dan berhenti tepat di pintunya lalu mengulurkan tangannya dan mengambil sebuah kertas di dalam frame foto di atas pintu.

"Masuklah." ujar Charan.

Dan dengan tersenyum dan ragu2 Nukuea melangkahkan kakinya menapakkan kakinya ke dalam rumah Charan.

Dan Nukuea menatap Charan dengan senyuman yang semakin lebar ketika dia dapat masuk ke dalam rumah itu.

Setelah Nukuea masuk, Charan segera menutup pintu.

"Duduklah dulu, nanti aku akan kembali." ujar Charan dan Nukuea pun mengangguk.

Tiba2 Charan menghentikan langkahnya.

'Mengapa aku mengatakan itu padanya? Aku tidak pernah menyangka kalau aku akan mengundang seorang hantu untuk duduk dan menungguku di ruang tamuku.' pikir Charan dalam hati.

Charan menggelengkan kepalanya dan kembali melangkah masuk ke dalam kamarnya.

Tak lama Charan kembali keluar kamar setelah menyimpan tasnya di dalam kamar dan duduk dihadapan Nukuea.
Mereka pun saling memandang.

"Aku akan mencoba memegangmu kambali." ujar Charan dan Nukuea pun mengangguk.

Charan menggapaikan tangannya ke pipi Nukuea dan mata Nukuea mengikuti arah tangan Charan.

Mereka saling memandang, Charan membelalakkan matanya sementara Nukuea tersenyum ketika tangan Charan kembali dapat menyentuh pipi Nukuea.

Nukuea menghentikan senyumnya dan perlahan mengapaikan tangannya ke pipinya.
Ketika tangannya menyentuh tangan Charan yang masih menempel di pipinya, Nukuea meneteskan airmata.

"Aku bisa menyentuh Phi." isak Nukuea dengan perasaan sangat bahagia.

Charan perlahan melepaskan tangannya dari pipi Nukuea dan tersenyum.

"Ada yang spesial darimu Kuea." ujar Charan.

"Mungkin hanya untuk Phi... Karena selama ini belum pernah ada manusia yang bisa melihat apalagi menyentuhku." ujar Nukuea.

"Tapi aku juga dapat melihat mereka dan berbicara atau mendengar mereka tapi Phi belum pernah bisa menyentuh satupun dari mereka." ujar Charan.

"Siapa kau sebenarnya, Nhu?" tanya Charan pelan.

"Kuea tidak pernah ingat siapa Kuea, bahkan Kuea tidak ingat siapa nama asli Kuea apalagi apa yang terjadi pada Kuea sehingga Kuea menjadi seperti ini, Phi." ujar Nukuea.

"Kita harus cari tahu siapa sebenarnya kau, Nhu. Kita cari tahu bersama ok!" ujar Charan dan Nukuea pun mengangguk dan tersenyum.

"Khap. Khop khun khap Phi." ujar Nukuea.

Semalaman itu Nukuea terus berusaha mengingat siapa dirinya dan mengapa dia bisa meninggal dan menjadi hantu seperti sekarang ini.

Namun hingga pagi menjelang, Nukuea masih belum dapat menemukan jawabannya.

Charan keluar dari kamarnya dan menatap Nukuea yang menunduk di kursi ruang tamunya.
Charan melihat kalau Nukuea sedang melamun dan tidak menyadari kehadirannya.

"Ada apa dengan hantu yang satu ini? Dia tidak seperti hantu2 yang pernah aku temui." pikir Charan.

"Kuea." ujar Charan dan Nukuea pun membalikkan kepalanya dan menatap Charan.

"Aku sudah berusaha semampuku tapi... Memory tentang diriku sendiri tidak ada sedikit pun yang kembali. Apa yang harus aku lakukan Phi agar aku dapat mengingat kembali siapa aku dan apa yang terjadi pada hidupku." ujar Nukuea dengan wajah yang sedih.

Charan menghampiri Nukuea dan duduk disampingnya.

"Tenanglah Kuea. Pelan2 saja. Aku akan membantumu. Hari ini aku libur bekerja jadi kita bisa mencoba mencari tahu siapa dirimu." ujar Charan dan Nukuea pun tersenyum sambil mengangguk.

"Sekarang apa yang terakhir kau ingat?" ujar Charan dan Nukuea menengadahkan kepalanya berusaha mengingat kembali.

"Aku terbangun di sebuah rumah sakit tapi aku lupa rumah sakit yang mana. Setelah itu aku berusaha bertanya dan menjerit2 namun tidak ada satu orang pun yang mendengar atau pun melihat aku. Aku tahu saat itu kalau ada yang salah dengan diriku." ujar Nukuea.

"Apa kau pernah melihat jasad kau sendiri?" ujar Charan dan Nukuea pun menggeleng.

"Tidak Phi. Aku keluar dari rumah sakit itu dan semenjak itu aku selalu sendiri, sampai.. Kuea bertemu Phi." ujar Nukuea.

"Kau ingat2 lah rumah sakit tempat kau terbangun dengan keadaan yang seperti ini. Apa kau sama sekali tidak ada ingatan sebelum kau meninggal?" tanya Charan.

"Selama ini, Kuea berusaha mengingat apa yang terjadi pada Kuea dan siapa nama Kuea, namun Kuea tidak pernah menemukan jawabannya. Rumah sakit tempat Kuea terbangun, Kuea juga lupa Phi." ujar Nukuea.

"Baiklah, kita harus mencari bantuan. Setelah aku mandi kau ikutlah denganku menemui seseorang." ujar Charan dan Nukuea pun mengangguk.

Charan pun berdiri dan masuk ke dalam kamarnya.
Charan mengambil handuk dan kembali keluar dari kamar dan menuju ke kamar mandi.

Setelah beberapa saat, Charan kembali keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada.
Nukuea tanpa sadar melihat itu.
Nukuea terkejut dan membalikkan wajahnya.

Sementara Charan tetap berjalan dan masuk ke dalam kamarnya.

"Mengapa aku malu melihat tubuh Phi? Aku sering melihat banyak tubuh pria dan wanita yang malahan bertelanjang tanpa sehelai benang pun di tubuhnya tapi aku tidak pernah merasa seperti ini. Tubuh Phi Charan sangat sexy dan gagah." ujar Nukuea dalam hati.















Bersambung.

Tinggalkan jejak dong buat penyemangat nulisnya.

Yang sudah, makasih banyaaakkkk...
💖💖💖💖

𝑃𝑎𝑟𝑡 𝑂𝑓 𝑌𝑜𝑢𝑟 𝑊𝑜𝑟𝑙𝑑 (ZeeNunew) (026)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang