POYW 12

249 37 16
                                    

"Phiiii..." teriak seorang pria mungil, kurus dan berkulit pucat pasi.

"Tuan Kanin tenanglah." teriak beberapa orang suster di kamar rumah sakit itu.

"Kanin? Namaku Kanin... Kanin Panich." ujar Kanin sambil tersenyum.

"Kau sudah sadar tuan. Tuan Zee pasti akan senang sekali." ujar Suster itu.

"Daddy... Dimana Daddy?" tanya Kanin dan kembali membaringkan kepalanya.

"Sebentar akan saya telp tuan Zee, tuan." ujar salah satu suster itu.

Tak lama seorang dokter datang dan tersenyum bahagia melihat Kanin yang menatapnya.

"Kanin akhirnya kau bangun juga." ujar dokter itu yang berjalan cepat menghampiri Kanin.

"Khap dokter Lee. Berapa lama aku berada disini?" tanya Kanin.

Sementara dokter Lee memeriksa tubuh Kanin dengan seksama.

"7 tahun, Nin. Kau bayangkan kau betah dalam tidurmu selama 7 tahun." ujar dokter Lee.

"7 tahun??" ujar Kanin setengah berteriak.

"Daddy?" gumam Kanin.

Dokter Lee memasukkan kepala stetoskopnya ke dalam saku baju dokternya lalu menatap Kanin.

"Hmm. Kau bayangkan bagaimana perasaan daddymu melihat kau setiap hari tertidur seperti tanpa nyawa. Kasihan dia Nin. Untunglah penantiannya dan kerja kerasnya sekarang membuahkan hasil. Kau akhirnya terbangun." ujar dokter Lee dan memegang tangan Kanin.

"Kau istirahatlah. Aku akan kembali ke kantorku dan memberitahukan kabar gembira ini pada daddymu." ujar dokter Lee dan di balas anggukkan oleh Kanin.

Setelah dokter Lee keluar, Kanin menatap langit2 kamar dan bayang2 Charan melintas di kepalanya.
Kanin mengingat2 semua yang dia alami dalam mimpinya.

"Apakah aku bermimpi? Sungguh mimpi yang aneh. Tapi aku..." gumam Kanin dan memegang dadanya.

"Aku benar2 jatuh cinta pada Phi Charan. Apakah semua yang terjadi hanya sebuah mimpi belaka? Aku ingin bertemu dengan Phi Charan kembali." gumam Kanin dan memejamkan matanya lalu menangis.

"Kanin rindu Phi Charan." gumam Kanin.
.
.
.
.
.
.

"Kanin." teriak Zee dengan airmata mengalir di pipinya.

"Daddy." ujar Kanin dan segera bangkit dari tidurnya.

Zee setengah berlari menghampiri anaknya itu lalu segera memeluknya dan menciumi rambutnya.
Kanin pun ikut menangis bahagia.

"Terima kasih Tuhan kau telah mengabulkan semua doa2ku. Anakku.... Anakku sayang." gumam Zee dan masih terus menciumi rambut Kanin.

"Daddy.. Maafkan Kanin yang sudah meninggalkan Daddy terlalu lama." ujar Kanin.

"Tidak apa2 sayang, semuanya bukan kesalahanmu, Daddy senang sekali akhirnya kau bangun dan kembali pada Daddy lagi." isak Zee.

Zee akhirnya melepaskan pelukannya dan menatap wajah anaknya itu dengan penuh kasih sayang.

"Setelah Mommymu pergi... Daddy tidak akan kuat jika kau juga meninggalkan Daddy. Puji Syukur akhirnya kau kembali, Nin." ujar Zee dan mengelus pipi Kanin.

"Apa yang terjadi sebenarnya pada Kanin, Dad?" tanya Kanin.

Zee pun menatap kosong mata Kanin.

"Apa Kanin tidak ingat apa yang terjadi?" ujar Zee balik bertanya.

"Kanin ingat kalau ada yang membekap mulut Kanin dan... Salah satu dari mereka menusuk dada Kanin. Apa itu yang benar2 terjadi Dad?? Atau Kanin hanya bermimpi?" ujar Kanin.

"Itu memang benar2 terjadi. Ada seseorang yang mencoba membunuhmu, Daddy tidak mengerti mengapa ada seseorang yang ingin membunuh seorang anak SMP?" ujar Zee.

Kanin membelalakkan matanya.

'Ternyata benar apa yang terjadi dalam mimpiku. Aku benar2 tertusuk di dada. Apakah benar juga kalau yang mencoba membunuhku adalah anak2 buah dari tante Nat? Apakah Phi Charan.... Benar2 pegawai Daddy?' ujar Kanin lalu Kanin pun menatap Zee.

"Dad.." gumam Kanin.

"Ada apa sayang?" ujar Zee yang juga menatap Kanin.

Zee heran melihat Kanin yang menatapnya dengan bingung dan gugup.

"Apakah Daddy mempunyai pegawai bernama Charan Chawarin? Pegawai yang menjadi asisten Daddy ketika Daddy pergi ke Pattaya untuk urusan bisnis dengan tante Nat?" ujar Kanin.

Giliran Zee yang sekarang membelalakkan matanya mendengar kata2 anaknya itu.

"Kau.... Bagaimana kau bisa tahu tentang ini, Nin?" ujar Zee.

Zee sungguh terkejut bagaimana Kanin yang baru saja bangun dari komanya bisa mengetahui apa yang dia lakukan beberapa hari yang lalu.

"Jadi.... Jadi itu benar? Phi Charan adalah pegawai Daddy dan bisnis Daddy di Pattaya?" ujar Kanin.

'Jika itu semua benar maka... Phi Charan itu nyata. Aku bisa bertemu lagi dengannya. Phi Charan....' ujar Kanin dalam hati.

Namun mendengar pertanyaan Kanin, Zee benar2 terkejut dan tidak dapat mengatakan apa2.

"Kanin ingin bertemu Phi Charan, Daddy. Kanin rindu Phi Charan. Phi Charan lah yang sudah membantu Kanin untuk kembali ke dunia ini, Dad. Kanin ingin bertemu Phi Charan." isak Kanin.

"Apa maksudmu, Nin? Bagaimana mungkin Charan yang sudah membantumu dalam tidurmu?" ujar Zee.

"Akan Kanin ceritakan semuanya, Dad. Tapi apakah Daddy ingat ketika di Pattaya, Phi Charan selalu menyediakan sarapan sandwich keju dengan kopi tanpa gula untuk Daddy setiap jam 7 pagi ketika Daddy turun ke pantry dengan Phi Foei?" ujar Kanin.

Zee hanya termenung dan menatap heran pada Kanin.

"Tapi... Kanin minta maaf pada Daddy karena dalam mimpi Kanin... Kanin tidak ingat pada Daddy. Pantas saja ketika Kanin melihat Daddy, Kanin merasa mengenal dan pernah melihat Daddy. Ternyata.... Bos Zee pimpinan Phi Charan adalah Daddyku sendiri." ujar Kanin sambil kembali menangis dan memegang tangan Zee yang perlahan duduk dengan lemas di kursi samping tempat tidur.

"Semua yang kau katakan benar.. Tapi bagaimana mungkin..." ujar Zee pelan.

"Daddy kalau semua yang Kanin katakan benar maka Kanin tahu siapa pelaku yang menusuk Kanin. Phi Charan yang menemukan mereka. Phi Charan membantu Kanin dan menyelidiki siapa yang membunuh Kanin." ujar Kanin dan Zee memajukan tubuhnya mendekati Kanin.

"Siapa? Siapa mereka? Daddy berusaha bertahun2 untuk menemukan mereka. Namun tidak ada bukti2 atau saksi2 yang dapat menunjukkan pada Daddy siapa pelaku yang sudah membuatmu koma selama ini." ujar Zee.

"Mereka adalah anak2 buah tante Nat, Dad. Henry dan Tom." ujar Kanin.

"Bagaimana kau tahu nama2 anak buah Nat? Kau tidak pernah bertemu dengan mereka apalagi mengetahui nama2 mereka." ujar Zee.

"Dad. Selama ini, selama bertahun2 Kanin sendiri dan mencari jalan pulang, namun Kanin tidak pernah berhasil. Kanin lupa semuanya, siapa Kanin, dimana Kanin, Kanin lupa, Dad. Sampai... Phi Charan menemukan Kanin." ujar Kanin.

Kanin menceritakan semua yang dia alami selama dia menjadi hantu dan pertemuannya serta hubungannya dengan Charan.

"Jadi... Sekarang kau mempunyai kekasih di dalam tidurmu?" ujar Zee sambil tersenyum.

"Daddd.. Phi Charan bukan kekasih Kanin... Belum.. Tapi jika Dad tidak keberatan... Kanin ingin bertemu Phi Charan dan menjadikannya pasangan hidup Kanin selamanya. Kanin cinta Phi Charan, Kanin ingin selamanya bersama Phi Charan." ujar Kanin.

Zee pun berdiri dari duduknya lalu memegang pipi Kanin dan mengelusnya pelan.

"Daddy akan menuruti semua kebahagiaanmu, Nin. Apalagi Charan sudah membawamu kembali pada Daddy." ujar Zee dan Kanin pun tersenyum lebar.


















Bersambung.

𝑃𝑎𝑟𝑡 𝑂𝑓 𝑌𝑜𝑢𝑟 𝑊𝑜𝑟𝑙𝑑 (ZeeNunew) (026)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang