Ting!
Notifikasi handphone Saskara berbunyi. Sebelum melihat siapa orang yang mengirim pesan, Saskara menyesap terlebih dahulu Ice Lemon Tea hingga tersisa setengah gelas. Ah, dahaganya langsung lenyap begitu saja.
Rinjani Si Manusia Super Bawel
Lo di mana anjay???!!! Kok kagak balik-balik???Sedetik kemudian notifikasi yang berasal dari handphonenya berbunyi lagi.
Rinjani Si Manusia Super Bawel
JANGAN BILANG LO BALIK KE RUMAH???WOI SASKARA!!!
SI KAMPRET CUMAN DIBACA DOANGGGGGG
HEHHHHHHHH
Saskara merotasi bola matanya karena mendapati Rinjani yang bertubi-tubi mengirimkan pesan. Jika tahu tanpa melihat layar ponsel yang mengirimkannya pesan adalah Rinjani, maka Saskara tidak akan langsung membaca pesan tersebut. Persetan dengan pesannya, Saskara tidak akan membalas. Ia lantas menghidupkan mode pesawat, setelahnya barulah mematikan daya ponsel dan meletakkannya kembali ke tempat sedia kala.
Lokasi Saskara saat ini tidak ada indikasi kerumanan. Mengapa demikian? Karena seluruh masa sedang berkumpul dibawah---untuk menyaksikan sebuah Band yang akan tampil, sedangkan dirinya lebih menetap dilantai tiga---tepatnya berada di koridor kelasnya sembari menyaksikan dari atas ditemani dengan minuman yang ia beli sebelumnya. Dari tempatnya menapak, Saskara bergidik karena membayangkan jikalau dirinya masih berada ditengah-tengah kerumuman itu. Membayangkannya saja mampu membuatnya ngeri, untungnya Saskara sekarang tak berada disana.
"YO, YO, YO!" Teriak sang MC sambil berlarian memasuki area panggung yang berukuran cukup besar. Lantas, melihat kedatangan sang MC, kerumunan yang sebagian besar isinya adalah perempuan itu langsung histeris.
Saat MC itu meminta untuk lebih kondusif, kerumunan masa segera mengikutinya. "Sebelumnya, gue tanya ya gue tanya, KALIAN NUNGGU BANGET PERFORMANCE DARI G'DRIVEIN ATAU NGGAK NIH???????" Kata sang MC seraya mengarahkan mikrofonnya ke arah penonton.
Jelas saja semuanya berteriak menginginkan hal yang sama. Siapa, sih, yang tidak ingin melihat penampilan dari G'Drivein? Yang mana D'Drivein juga mendapati julukan dengan label Band yang dibondong-bondong akan menjadi Band yang sukses di masa depan nanti. Selain musiknya yang easy listening dan berkualitas, para personil G'Drivein juga memiliki paras yang mendukung sebagai nilai plus tersendiri sehingga berakibat dapat menarik daya minat khalayak umum untuk mengenal G'Drivein lebih jauh.
MC tertawa renyah. "Kayaknya udah nggak sabar banget, ya, kalian untuk nonton penampilan G'Drivein ini?"
Sudah tahu, kan, jawabannya seperti apa? Seluruhnya mengatakan iya dengan kompak.
"OK, OK, KALAU GITU, TANPA BASA-BASI LAGI, MARI KITA SAMBUT G'DRIVEIN!!!" Persilahkan sang MC.
Karena sudah mendengar MC yang menyatakan bahwa G'Drivein bisa naik ke atas panggung, dibagian backstage para personil G'Drivein pun langsung saling menyemangati satu sama lain dan melakukan tos-an yang sering mereka terapkan sebelum manggung. Teriakan-teriakan yang menyebut nama Band mereka semakin membuat detak jantung dari semua anggota berdenyut tak karuan.
"Tampil kayak sewaktu latihan, ok ok?" Ujar Braga---drummer G'Drivein sekaligus anggota tertua---yang berupaya menangkan teman-temannya supaya tidak gugup berlebih.
"Lo liat dah, itu udah sebelas dua belas macam kerumunan zombie." Komentari Negara yang berposisi sebagai basis di G'Drivein setelah mengintip dari celah-celah.
"Bukannya bagus? Lo bisa puas-puasin tebar pesona." Balas Gamastara selaku gitaris seraya tersenyum miring.
"Lo padaan nggak lihat apa muka si Negara udah kayak mayat gitu? Pucet banget sialan, ngakak gue." Kata Lintang sang keyboardis yang tidak lagi mampu menahan gelak tawanya yang menggelitik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saskara & Semestanya (ON GOING)
AcakSaskara Rasa Ayudia pikir hidupnya yang terkesan monoton itu tidak akan pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Namun, bak sebuah karma, semua pemikirannya salah tatkala ia merasakan hal yang paling dianggap mustahil baginya itu. Namanya Martiks...