06

8K 553 20
                                    

Ayo tinggalkan jejakmu untuk membuat aku jadi lebih semangat. Jangan jadi sider yang tak menghargai karya orang lain
-
-
-
-

Aldara memutuskan untuk makan siang di sebuah restoran bergaya vintage untuk mengisi perutnya. Dirinya malas untuk makan siang dirumah karena akan terasa sunyi.

Krincingg...

Bunyi khas lonceng saat pintu restoran dibuka menjadi penanda bahwa Aldara, Anna dan empat pengawalnya tengah memasuki restoran.

Seorang pelayan maju, menyambut kedatangan Aldara.

"Selamat siang Nona. Selamat datang di
Royalty restaurant" Sapa seorang pria muda dengan name-tag Royan.

Aldara hanya menanggapi dengan senyuman.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya pelayan itu.

Aldara kebingungan sekarang. Dia sama sekali tak pernah menginjakkan kaki di restoran. Dia tak tau harus melakukan apa.

"Apa restoran ini punya tempat makan privasi?"

Anna maju, mewakili Aldara menjawab pertanyaan dari sang pelayan.

"Privasi? Jika Nona ingin makan di tempat VIP, Nona harus melakukan reservasi terlebih dahulu. Sekarang seluruh ruangan VIP tengah penuh" Ucap si pelayan.

"Baiklah kami akan makan di tempat yang biasa saja"

Bukan Anna yang membalas, tapi Aldara. Toh, mau privat atau biasa akan sama aja.

Anna memundurkan badannya, berdiri dibelakang Aldara.

"Baik, Nona mau yang indoor atau outdoor?" Pelayan tersebut bertanya sekali lagi.

"Nona, diluar kita tidak tau apakah ada mata-mata yang ingin mencelakai Nona. Lebih baik kita memilih Indoor saja" Bisik Anna kepada Aldara.

Aldara mengangguk. Menjadi salah satu keluarga konglomerat sangatlah berat. Begitu banyak musuh bisnis yang ingin menjatuhkan perusahaan mereka, sekalipun dengan cara kotor seperti mengancam, melukai, bahkan membunuh sekalipun. Dirinya menghela napas berat.

"Baiklah, kami akan makan didalam saja"

Pelayan tersebut mengangguk seraya berjalan menunjukkan jalan ke tempat yang masih kosong. Pojok ruangan dengan kaca besar menghadap ke luar menjadi pilihannya.

"Terimakasih" Ucap Aldara setelah mendudukkan dirinya dengan nyaman di kursi.

Seorang waiters mendatangi tempat mereka.

"Selamat siang, Nona, ingin pesan apa?"

Aldara bingung, apakah uangnya cukup untuk makan mereka berlima. Ah sudahlah, lagian dia hidup sebagai Aldara, bukan Daisy. Dirinya tak perlu mengkhawatirkan tentang uang. Harta keluarga Chalandra mungkin sanggup menghidupinya sampai tujuh turunan.

CASSANOVA (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang