11

6.6K 421 11
                                    

Ayo tinggalkan jejakmu untuk membuat aku jadi lebih semangat. Jangan jadi sider yang tak menghargai karya orang lain
-
-
-
-

 Jangan jadi sider yang tak menghargai karya orang lain----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari telah menunjukkan dirinya di ufuk timur. Seperti biasa, hari-hari Aldara dimulai dengan mandi kemudian sarapan pagi. Ya, sungguh kegiatan yang membosankan.

Aldara menghampiri mama nya yang sedang bersantai di kebunnya. Terlihat wanita itu sedang memperhatikan bunga-bunga sembari meminum teh.

"Mah, bolehkan aku pergi untuk berbelanja?" Aldara duduk di samping mamanya.

Mamanya terlihat menyeruput teh dan meletakkannya ke meja di hadapan mereka. Melirik Aldara kemudian tersenyum manis.

"Sejak kapan mama melarangmu pergi, Aldara?"

Aldara yang melihat senyuman itu merasa terpukau. Di kehidupannya sebagai Daisy, ia tak pernah mendapatkan senyum tulus seperti selain dari saudara laki-lakinya. Ia juga tak mempunyai orang tua. Hati Aldara menghangat mengingat perlakuan lembut dari mama raga yang ia tempati.

"Terimakasih mama. Aku akan pergi menggunakan taksi. Apakah boleh?" Aldara bertanya sekali lagi.

Tatapan mama Aldara terlihat seperti menyelidikinya. "Apa tak apa jika kau pergi tanpa supir, nak? Mama takut terjadi sesuatu terhadapmu"

"Tak apa mama. Lagian, aku hanya akan pergi ke mall dan pusat kota. Mama tak perlu khawatir terhadap diriku" Senyum Aldara sembari menyakinkan orang tua di depannya.

"Baiklah, tapi jangan lupa kabarin mama jika terjadi sesuatu" tandas mama Aldara.

Aldara yang mendengar hal itu merasa senang. Terlihat binar bahagia dimatanya.

"Baik mama, terimakasih"

Aldara langsung bergegas pergi dari kebun. Dirinya melangkah dengan ceria. Rencananya telah berhasil.

Aldara membuka handphone-nya dan melihat chat dari Vero tertampil disana.

From: dr. Vero
~Aku menunggumu di taman kota~


Setelah membaca pesan dari Varo, Aldara beralih membuka aplikasi taksi onlinenya. Memesan satu dari banyaknya driver yang ada disitu.

Tepat pada saat Aldara menginjakkan kaki di pekarangan Chalandra, Jeremy datang menghampirinya.

"Nona, anda ingin kemana?" Tanya Jeremy langsung menghampiri Aldara.

Dasar, pak tua yang selalu kepo terhadap urusan orang lain. Batin Aldara kesal.

"Ah, aku ingin ke pusat perbelanjaan Jeremy" Aldara menjawab tak sesuai dengan kata hatinya.

CASSANOVA (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang