14

5.5K 355 9
                                    

Ayo tinggalkan jejakmu untuk membuat aku jadi lebih semangat. Jangan jadi sider yang tak menghargai karya orang lain
-
-
-
-

Aldara berhasil mengejar Arion yang tengah tertawa terbahak-bahak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aldara berhasil mengejar Arion yang tengah tertawa terbahak-bahak. Dengan kesal Aldara memukul punggung Arion.

"Kak, kau membuatku sesak" Ucap Aldara disertai deru nafasnya yang ngos-ngosan.

Arion hanya tersenyum menanggapinya. Sejujurnya ia tak ingin menjahili adik kecilnya itu. Namun, wajah Aldara yang kesal dan memerah membuatnya puas.

"Ah yasudah maafkan kakak. Kakak membawa makanan favorit mu" Balas Arion memelankan langkah kakinya. Menyamakannya dengan langkah Aldara.

"Benarkah?" Tanya Aldara. Sejujurnya ia tak tau makanan apa yang disukain oleh Aldara yang asli.

"Ya, tentu saja. Memangnya, kapan kakak berbohong padamu?" Tanya Arion balik.

"Mau makan ini bersama?" Sambung Arion sembari mengangkat bungkusan itu.

Aldara hanya mengangguk "Mau makan itu dimana?"

Arion terlihat berpikir "Makan di ruang kerja kakak saja. Kakak malas harus ke ruang makan lagi"

Aldara hanya mengangguk sebagai respon. Mereka berjalan beriringan sambil bercanda. Terlihat sebagai saudara yang harmonis.

_o0o_

Aldara hanya bisa terduduk lemas. Dirinya dan Arion baru saja selesai makan. Ternyata, Aldara menyukai makanan yang sama dengannya. Ayam goreng.

Entahlah. Sewaktu menjadi Daisy, ia hanya pernah makan itu sesekali. Itu terlalu mahal untuk orang sepertinya. Lagi pula, makanan sehari-hari di rumah sakit jiwa hanyalah nasi yang akan basi dan juga sayur-sayuran. Entah sayuran apa, Aldara tak tau itu.

"Kau kekenyangan?" Tanya Arion yang membersihkan bekas makan mereka.

"Ah, aku sangat kenyang. Baru saja makan malam, ditambah dengan cemilan seperti itu"

Diam-diam, Aldara mengedarkan mata di ruang kerja Arion. Terlihat classic seperti biasanya. Perpaduan warna yang pas dan interiornya mampu memanjakan mata.

Kursi dan meja yang diatasnya ada berkas tertata rapi. Dibelakang kursi juga ada lemari yang berisi berkas-berkas. Ada juga sofa besarta kursinya. Jendela yang pemandangannya langsung ke pintu masuk rumahnya.

"Kau seperti baru melihat ini pertama kali" Celetuk Arion tiba-tiba.

Aldara sedikit menegang "Ah tidak, aku hanya merasa sedikit berbeda"

CASSANOVA (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang