PRIVATE ACAK!
FOLLOW UNTUK MEMBUKA SEBUAH BAB!
Mature content (21+)
~bijaklah dalam memilih bacaan~
Daisy. ya hanya Daisy. Seorang gadis penghuni rumah sakit jiwa yang kerap mengalami pelecehan. Bukan karena dirinya gila, namun karena perbuatan se...
Ayo tinggalkan jejakmu untuk membuat aku jadi lebih semangat. Jangan jadi sider yang tak menghargai karya orang lain - - - -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aldara tengah menaut dirinya di depan kaca. Pakaian yang ia kenakan kali ini berasal dari walk in closet milik Hades. Dan anehnya, mulai dari pakaian dalam hingga gaun yang ia kenakan sangat pas di badannya.
Aldara mengikat tinggi rambutnya. Ia prediksi, cuaca hari ini akan sangat panas. "Hari yang sangat cerah dan panas" Gumamnya.
Aldara berjalan, menuju pintu yang menjadi akses keluar masuk. Begitu ia keluar, lorong panjang yang sebelumnya ia lihat tadi kembali menyapa pandangannya.
"Lorong yang sangat panjang. Sangat panjang, bahkan sampai mengalahkan lorong dirumahku"
Tukkk tukkk.....
Suara sepatu Aldara menggema di seluruh lorong. Terlihat pintu lift disebelah kanan lorong itu. Aldara memandangnya lamat, sebelum memutuskan untuk masuk kedalam sana.
Tanpa berpikir lama, ia segera menekan angka satu. Ingin cepat-cepat turun dan pergi dari sini.
Tingg.....
Suara pintu lift menandakan bahwa ia telah sampai di lantai tujuannya. Pintu lift terbuka, menampilkan area ballroom yang sangat mewah. Bahkan, terdapat piano di pinggiran sana. Sangat mewah.
"Nona Aldara?"
Sebuah suara menarik perhatian Aldara. Dia berbalik, tampak seorang perempuan paruh baya tengah menatapnya.
"Siapa?" Tanya Aldara langsung.
Perempuan paruh baya itu tampak tersenyum "Saya maria, Nona. Kepala pelayan di kediaman ini"
Aldara mengangguk manut. "Dimana Hades?".
"Tuan Hades tengah sarapan, Nona. Nona ingin bertemu dengan Tuan?"
"Ya, bisa tolong kau antarkan aku? Aku tak tau menahu tentang seluk-beluk rumah ini"
Maria tersenyum tak ayal menuntun Aldara untuk kembali memasuki lift. "Saya pikir, Nona harus mengelilingi rumah ini mulai dari sekarang. Bukankah Nona akan menjadi Nyonya rumah ini kelak".
Aldara hanya terdiam. Siapa bilang ia mau jadi Nyonya Reynard. Dalam mimpi saja ia tak mau.
"Maria kau tak tau apapun tentang Hades. Bisa saja saat ini dia mencintai perempuan lain dan berniat menjadikannya Nyonya kalian nanti" Jawab Aldara cepat.
