13

2.4K 123 1
                                    

Setelah makan mereka semua kini sedang berkumpul diruang tamu

"Bright kenapa kau tak ke kantor"tanya ter kepada anaknya

"Aku ke kantor besok pho lagian ga ada meeting yang penting cuman ada berkas yang harus ditandatangani doang dan itu bisa dilakukan dirumah saja pho" jelas bright

"Bright kau ini bos loh disana harusnya kamu memberikan contoh yang baik buat karyawan karyawan mu"kata ter menasehati bright

"iya maaf pho bright janji kok ga akan gini lagi"ucap bright kepada ter yang sedang menatap nya tajam

"Bright kau gak ke kantor karna disini ada win kan"tanya davikah tepat sasaran

"Hehehe iya mae" bright hanya cengengesan saja  tanpa mereka sadari win yang mendengar kan merasa bersalah,

"Maaf" kata win yang membuat mereka semua kebingungan karna kenapa win meminta maaf padahal dirinya tidak membuat kesalahan

"Maaf kenapa win"tanya bright yang berada disebelah win

"Maaf karna win phi bright tidak berangkat ke kantor"ucap win sambil menunduk kan kepalanya

"Jika alasan phi bright tidak datang ke kantor itu karna win, win akan pergi kok dari si-"

"Kamu ngomong apasih win" ucap bright tak suka

"Phi gak berangkat kerja itu karna kemauan phi sendiri win"ucap bright  dengan nada yang lembut sambil menatap win yang tengah menunduk

"Iya win ini bukan salahmu"

"Bright saja yang pemalas"kata ter sambil sedikit mengejek bright sedangkan bright yang dibilang pemalas tentu  tak Terima

"Bright itu bukan pemalas yah pho hanya lagi tidak pengen saja"ucap bright tak suka

"Ck sama saja"ter berdecak kesal mendengar jawab bright win yang mendengar kan perdebatan tak jelas antara anak dan ayah itu hanya tersenyum kecil

Win merasa iri kepada mereka yang bisa berkumpul dengan keluarga nya
Win ingin sekali merasakan gimana kehangatan sebuah keluarga tapi rasanya itu hanya sebuah mimpi bagi win karna sampai sekrang dia belum menemukan dimana kedua orang tuanya tanpa sadar mata win berkaca kaca dan itu disadari oleh semua orang yang berada disana

"Win kamu kenapa"kata bright cemas karna melihat win yang seperti ingin menangis, win tersadar dari lamunannya dan menatap mereka semua yang sedang menatapnya khawatir

"Win gapapa kok" jawab win bohong yang membuat mereka semua tidak percaya begitu saja

"Jangan bohong win ayo cerita kamu kenapa"kata davikah kepada win karna sudah ketahuan bohong win pun akhirnya menceritakan apa yang dia rasakan

"Win hanya merasa iri saja mae"

"Lihat interaksi antara phi bright dan pho itu sangat membuat win iri" kata win sambil menahan tangisannya

"Dari kecil win ingin sekali mempunyai keluarga seperti ini hiks
Win pengen tau gimana kasih sayang orang tua hiks mae"

"Win pengen ketemu orang tua win mae hiks hiks t tapi win gaa tau mereka dimana hiks hiks" akhirnya luruh sudah air mata win, semua yang mendengar kan keluh kesah win pun ikut menangis termasuk gulf, gulf menangis hatinya sakit saat melihat win

Gulf jadi teringat dengan anaknya yang hilang bagaimana keadaan anaknya sekrang apakah hidupNya baik baik saja atau tidak, Gulf gak bisa membayangkan jika anaknya itu tidak baik baik saja Gulf terus menangis hingga gulf berdiri dan menghampiri win

Saat sudah di depan win Gulf langsung saja memeluk win dengan erat win yang sudah tidak tau harus apa hanya membalas pelukan Gulf

"Win tenang oke jangan menangis hiks suatu saat om yakin kamu pasti akan bertemu orang tua kamu om yakin"Gulf berusah untuk menenangkan win , win sudah tidak bisa berkata apa apa pun hanya menganggukan kepalanya saja

Davikah,bright dan ter yang melihat hanya bisa memalingkan wajahnya agar tidak semakin menangis

Skip

Kini brightwin sedang ada dikamar, tadi setelah acara nangis menangis itu Gulf memutuskan untuk pulang kalau davikah dan ter mereka kembali ke kamar

"Phi,win lupa bilang" kata win kepada bright dan oh ya sekrang mereka sedang bersandar pada dashboard kasur

"Bilang apa win" tanya bright bingung

"Tadi ini emm win pinjem baju phi bright" ucap win gugup

"Oh kirain apa"

"Gapapa win kamu pakai aja sesukamu oke" ucap bright sambil mengusak rambut win

"Makasih phi" ucap win tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya, bright dibuat gemas oleh win dan langsung saja tangan bright yang tadinya berada di atas kepala win sekarang beralih ke kedua pipi win dan mencubit nya gemas

"Adyuhh pyhii syakitt"kata win
Kepada bright yang masih setia meng uyel uyel pipi win

"Hahaha maaf maaf win habisnya kamu lucu sih" ucap bright terkekeh dan melepaskan tangannya sedangkan win hanya mendengus kesal

"Oh ya phi win besok mau kerja yah"

"Gak! " kata bright dengan cepat

"Kenapa phi win kan sudah sembuh" ucap win cemburut

"Sembuh apaan obat kamu saja belum habis win"

"Pokoknya kamu tidak boleh bekerja"

"Aku boss nya jadi aku larang kamu bekerja kalau kamu belum sembuh"

"Pokoknya sebelum dokter bilang kamu sudah sembuh total phi gak ijinin kamu untuk kerja" kata bright panjang lebar

"Tapi kalau win gak kerja win dapat uang darimana phi" kata win sedihh

"Tenang gajih kamu ga akan dipotong kok atau bahkan phi bisa kok naikin gajih kamu win" kata bright yang membuat win menggeleng cepat

"Jangan phi itu namanya tidak adil"

"Yasudah win akan kerja nanti kalau win sudah sembuh total deh" kata win 

"Nah gitu dong"

"Yasudah ayo kita tidur kamu juga pasti sudah mengantuk kan win" kata bright dan diangguki lucu oleh win

Btw bright sudah ijin kepada davikah dan ter  kalau win akan tidur dikamarnya awalnya mereka menolak keras tapi dengan rayuan bright mereka pun setuju asal dengan syarat tidak akan macam macam bright pun  tidak masalah dengan syarat itu asalkan dia bisa tidur dengan win

my ob  { BRIGHTWIN } (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang