Gibran tersentak kaget menatap ponselnya melihat panggilan dari nomor Stella membuat cowok itu melongo menatap jam dinding kamar, "anak ini ngigo kali ya", gumamnya langsung mengangkat panggilan dari gadis di seberang sana.
"Gibraaaaaannnnnn lapar, mau roti nyokap lo", teriak Gadis itu membuat Gibran spontan menjauhkan ponsel dari telinganya terkekeh.
"Astagaa Stel lo ngidam, ini sudah jam 10 malam Stella, roti di rumah sudah habis jam segini, besok aja gue bawa ke sekolah, adanya besok pagi", ujarnya membuat gadis di seberang sana cemberut.
"Yaudah, besok bawa ya, gue beli, kalau gitu sudah dulu, met malam", ujar gadis di seberang langsung memutuskan panggilan membuat Gibran menghembuskan nafas kembali berbaring menarik selimut menutupi tubuhnya menatap ponselnya.
Whattsapp
Gibran : mau gue pesenin makanan ngak?
Stella : ngak usah Gib, gue sudah minta tolong sama Rangga beliin sate di depan perumahan.
Gibran mendengus membaca pesan dari Stella, lagi-lagi Rangga yang selalu gadis itu repotkan.
Gibran : jangan repotin Rangga mulu, Stel kasihan Rossa.
Stella : iya iya, gue juga sudah izin kali sama Rossa minjam pacarnya dulu.
Gibran : repotin gue kapan?
Stella : hah, lo mabuk ?
Gibran : ck ngak jadi.
Stella : ngak jelas bangat sih lo
Gibran : besok bareng ke sekolah, mau ?
Gibran membelalakan mata menatap pesannya yang sudah terkirim, cowok itu hendak menghapus namun terlanjur gadis di seberang sana sudah membacanya.
"Sial, gue kelepasan anjir", ujarnya mengigit bibir bawah dengan jantung berdentum menatap gadis itu tengah mengetik.
Stella : emang ngak apa-apa gue nebeng ?.
Gibran tersenyum membaca pesan gadis itu, "jangankan nebeng, hidup berumah tangga sama gue juga ngak masalah", ujarnya terkekeh sendiri dengan ucapannya.
Gibran : ngak masalah, dari pada lo gangguin Rangga sama Rossa
Stella : boleh deh, jangan telat ya
Gibran : siap pengharum ruangan.
Stella : anj_ gue kira lo sudah berhenti ngejek gue eh nyatanya
Gibran : gangguin lo adalah hobby gue Stel.
Stella : nyenyenyenyeee
Gibran : makanan lo sudah datang ?
Stella : gue sementara makan sate
Gibran : makan sama gue kapan ?
Stella : kalau lo traktir
Gibran : kapan ?
Stella : lo serius ngak sih
Gibran : dari dulu gue serius Stell, lo aja yang bercanda mulu.
Stella : apaan sih makin ngak jelas.
Gibran : jadi kapan kita makan bersama ?
Stella : gue mau ayam geprek level 15.
Gibran : eh anj_, lo gila makan pedes kek gitu.
Stella : makanan pedas adalah kesukaan gue, mau ngak ?
Gibran : boleh tapi cuma sampai level 7 saja.
Stella : ngak asik lo.
Gibran : demi kesehatan Stella
Stella : yaudah iya.
Gibran : jadi kapan bisanya ?
Stella : selesai pertandingan saja, sebagai traktiran
Gibran : sipppp, lo mau kado apa dari gue kalau menang ?
Stella : ngak perlu, di traktir ayam geprek gue sudah senang bangat.
Gibran : oke, kalau gitu tidur sana sudah larut nih
Stella : wokke gue tidur, lo juga.
Gibran : good night.
Gibran menyunggingkan senyuman menatap roomchat bersama gadis itu, hanya bertukar pesan seperti ini sudah membuat Gibran sangat bahagia, perlahan cowok itu menutup mata masuk kealam mimpi, untuk malam ini tidur cowok itu begitu nyenyak.
Berbeda dengan Stella yang sudah terlelap di atas tempat tidur terlihat gelisah, keringat dingin mulai membasahi tubuhnya, gadis itu meringis menahan sakit pada perutnya, Stella terbangun mengusap wajahnya meraih minuman yang sengaja di siapkan di nakas samping tempat tidur meneguk sampai habis.
"Kenapa lagi sih?", lirihnya menekan perut mengurangi rasa sakit.
Stella mengatupkan bibir mencoba mengingat apa yang sudah Stella makan hati ini, tersentak kaget menepuk jidat menyadari gadis itu di sekolah makan telur rebus, Stella meringis mencoba berdiri menuju meja berjalan membuka laci di sana mengambil obat yang selalu dia siapkan sewaktu-waktu dia lupa makanan yang harus dia hindari karena alergi.
Alergi yang di alami Stella berbeda yang lain mungkin akan gatal, bentol-bentol, sedangkan Stella akan merasakan sakit yang luar biasa di area perutnya, setelelah menelan satu butir obat, Stella kembali membaringkan tubuhnya perlahan gadis itu kembali terlelap kedalam alam mimpi.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
School Love On (Selesai)
Cerita Pendek"Ck ganggu mulu sih, di dalam kelas, di luar lo ganggu mulu kalau naksir bilang, lo naksir gue kan, ngaku lo". "iya, gue naksir, baru nyadar lo" "hah, Ngak jelas" ***** cover by pinterst