𝙲𝙷𝙰𝙿𝚃𝙴𝚁 𝟷𝟸

6 2 0
                                    

•••~Happy reading guy's 🤗🥰❤️•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



~Happy reading guy's 🤗🥰❤️


Malam harinya, Arsena memutuskan untuk berkunjung ke markas Arsac. Ada banyak hal yang harus ia bicarakan saat ini.

Sebenarnya, Arsena sangat enggan bersembunyi di balik topeng. Tapi ia harus melakukannya, demi mengalihkan perhatian Geng Acolytes, karena ketuanya-Kenzo tau bahwa Arsena takut padanya, padahal di balik semua itu hanyalah permainan topeng belaka saja. Dengan cara iu kelemahan mereka akan terbongkar.

"Masih mau bersembunyi di balik topeng?" tanya Jeyra. Arsena mengangguk.

"Arsac udah kebongkar secepat ini loh, Kak Sena, dan ini semua atas urusan lo, Kak," ujar Xania.

Jefran menghampiri Arsena dan duduk tepat di bangku depannya. "Pasti lo lagi ngerencarakan sesuatu yang lain kan?"

"Apa yang lo rencanakan, gw yakin selalu keren," celetuk Dareen.

"Dan apapun yang lo rencanakan juga, gw selalu dukung." sahut Mahendra.

Memang benar, Arsena mempunyai banyak rencana baru di dalam pikirannya. Apapun rencananya itu membuat anak Arsac bergidik ngeri.

"Apa yang bakal lo lakuin kali ini?" tanya Jefran menyenderkan punggungnya di sofa.

"Gw akan coba bongkar identitas gw,"

Jefran, Dareen, Mahendra, Jeyra dan Xania berhasil di buat terkejut oleh Arsena. Mereka tak habis pikir apa yang ada di dalam pikiran Arsena hari ini.

"Sebelum itu, gw harus buat salah satu inti Zarcalion angkat bicara, gw butuh informasi lebih lanjut tentang kematian pacar Arsera, Daniel yang sebenarnya."

"Gw akan bongkar identitas gw sedikit demi sedikit di hadapan mereka sesuai apa yang kalian mau, bukan sebagai 'Arsena', tapi sebagai 'ketua Arsac'."

"Dan gw minta tolong sama kalian jangan sampai ada satupun anggota Zarcalion yang berhasil menggali informasi lebih lanjut tentang Arsac, terutama Zergan, Givano, dan Khanza."

Mereka berempat mengangguk mengerti apa yang di jelaskan oleh Arsena.

"Posisi Khanza di Zarcalion itu sangat penting, ini tugas lo Dareen, lo harus bisa lebih tertutup lagi." Dareen mengangguk.

Arsena membuang nafas kasar. "Kalian semua pasti tau kalau kematian Arsera dan Daniel itu di jam dan di hari yang sama, gw yakin itu bukan sesuatu kebetulan....."

"Tapi perencanaan."

•••


Keesokan harinya, inti Zarcalion melakukan ritual berkumpul seperti biasa. Perkumpulan kali ini sangat berbeda dari sebelumnya. Suasana markas menjadi sedikit lebih genting di banding sebelumnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARSENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang