𝙒𝘼𝙍𝙉𝙄𝙉𝙂 ❗❗❗
[𝐔𝐩𝐝𝐚𝐭𝐞 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐧𝐭𝐮❗❗❗]
Menceritakan tentang seorang gadis bernama ARSENA REALIANA ADHITAMANA. Saudara kembarnya ARSERA DEVYA ADHITAMANA, agar mengetahui alasan bunuh diri atau dibunuhnya dari kembarannya itu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
••• ~Happy reading guy's🤗🥰❤️ •••
Setelah Arsena menutup pintu gerbang rumahnya yang menjulang tinggi dan besar ini, ia langsung masuk kedalam rumah yang begitu mewah dan megah yang dilengkapi interior seperti kerajaan yang dilapisi dengan emas, siapa sangka padahal yang tinggal dirumah itu cuman Arsena sendiri, sekali ditemani dengan papa Arsena yang pulang dari jepang.
"Assalamualaikum, Sena pulang", salam Arsena sudah masuk kedalam rumah.
"Waalaikumsalam, eh adek udah pulang." Suara ceria dari gadis yang mirip dengan nya itu menyambut kepulangan Arsena.
Arsena melangkah ke arah dapur yang tidak jauh dari ruangan tv, kemudian ia melihat kakak nya yang sedang menonton tv. "Nonton apa Ra? Kelihatannya seru banget?" tanya Arsena dari dapur.
Arsera menoleh dan tersenyum. "Biasa dong kartun kesukaan Sera!". Diam-diam Arsera garis keras kartun upin dan ipin, yang paling dia suka adalah karakter opet. Gak tau kenapa diantara semua karakter kenapa harus opet?
"Yaudah adek bersih-bersih dulu, habis itu turun kita makan bareng, oke?" Ujar Mama Nadine.
"Siap ma", bales Arsena sambil hormat.
*ARSERA DEVYA ADHITAMANA, dia adalah Kembaran Arsena yang sudah bergelar almarhumah. Arsera termasuk anak yang kalem, baik dan juga pintar, berbeda dengan Arsena yang memiliki sifat cuek, sinis dan sedikit tomboy. Arsera sangat menyayanginya setelah kedua orang tua nya. Kepergiannya untuk selamanya adalah yang terberat baginya setelah mama nya, yang biasanya suka berdua kemana pun itu, suka duka bersama mereka lewati. Hingga akhirnya suatu naas menimpa ke Arsera.
Baru saja Arsena merasa senang tapi tuhan berkata lain. Setelah ia sadar dari lamunannya, Arsena tidak sadar telah menetaskan air matanya. Berdiri di tengah ruangan yang biasa mereka lakukan.
"Ma, Sera, Sena kangen kalian." gumam Arsena.
Kini kebiasaan yang dulu Arsena lakukan kepada keluarganya itu tidak bisa ia lakukan lagi. Kemudian ia hapus air mata itu dan kembali ke kamarnya untuk menenangkan pikiran sejenak. Karena tangisannya masih berlanjut ia pun memutuskan untuk pergi mandi. Kemudian ia membuka kancing seragamnya dan segera masuk ke kamar mandi.
Setelah ritual mandinya selesai, Arsena keluar dengan handuk yang dengan ia lilitkan diatas kepalanya, dan satu lagi handuk yang seperti baju yang menutupi hampir seluruh badannya. Kemudian Arsena memakai kaos berwarna biru dan celana pendek hitam diatas lutut. Kemudian ia ambil mukenah yang ada diatas gantungan khusus mukenah dan segera melaksanakan shalat Ashar.
• • •
Suara deru mesin motor berhenti dan terparkir rapi di dalam garasi bangunan yang menjulang tinggi dan mewah bertingkat tiga. Setelah memarkirkan motornya dengan benar, cowok itu masuk ke dalam rumah.