𝙲𝙷𝙰𝙿𝚃𝙴𝚁 𝟿

6 3 0
                                    

Part ini mengandung unsur kekonyolan dari Zarcalion.

Biar ada part yang mengesakan gitu🤣 biar gak garing-garing banget nih cerita.

Ayo jangan lupa ajak teman-teman kalian mampir, okeyy??

Ayo jangan lupa ajak teman-teman kalian mampir, okeyy??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


• • •


Seperti biasa. Kamis, pagi ini di jam pertama, pasukan inti Zarcalion menyengajakan diri untuk terlambat masuk ke kelas. Zergan dan ke enam sahabatnya itu berkumpul seperti biasa di kantin. Khanza, Fhadli dan Fathan sedang makan, Givano sedang bermain ponsel, Regha tengah mencatat rangkuman pelajaran, Zergan yang sedang membaca buku dan  Ezio sedang menikmati bermain mobile legend.


You has been slain.


"Anjir si franco!" umpat Ezio yang sedang fokus bermain game mobile lagend.

Sedangkan Khanza, Fathan, dan Fhadli mereka masih fokus menikmati bakso dan es teh manis itu dengan tenang.

"Suapin gw dong, Sa!" Celetuk Ezio yang fokus dengan gamenya.

Khanza dengan baik hati dan telatennya menyuapi satu sendok bakso miliknya ke Ezio. "Berasa nyuapin anak sendiri gw," celetuk Khanza.

"Lagi dong pa," rengek Ezio.

Khanza melotot dan bergidik ngeri. "Najisnyee! Papa-papa, ogah bet gw dipanggil papa".

"Terus lo kalo punya anak, ntar anak lo manggilnya apaan? Om?" Sahut Fhadli yang kemudian ia seruput es teh manisnya.

"Gw suruh panggil ayah aja, biar nanti anak gw manggilnya tambah lucu." jawab Khanza sambil menyengir.

"Nah, bagus tuh, lebih gagah." bales Fathan.

"Gagah perkasa." sambung Fhadli.

Ezio berdecak dan masih fokus bermain game. "Sa, suapain lagi. Jangan sayurnya pahit!" bales Ezio kesal.

"Ngelunjak ya! Untung-untung gw mau suapin lo ya!" bales Khanza kesal.

"Gw yakin lo pasti kalah sih Zibi. Hero sampah lo pake." celetuk Fhadli.

Karena penasaran akhirnya Fathan melirik ponsel Ezio. "Karrie? Masih aja lo pake hero sampah, gak ada yang lain?"

Ezio berdecak. "Ck! Bacot. Gak usah ngerusuh lo!"

Zergan masih fokus dengan bukunya dengan serius. Apapun yang ditulis di buku itu tidak boleh ketinggalan sedikit pun. Sedangkan Givano, ia masih berkutat dengan ponselnya, men-scroll semua sosmed yang mereka punya sampai bosan.

ARSENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang