Donghae yang tengah dirapikan tuxedonya untuk pernikahannya hari ini membaca pesan dari anak buahnya dengan alis berkerut. Aneh baginya, apa tahanannya itu sudah sefrustasi itu hingga memutuskan mengakhiri dirinya sendiri dengan cara membenturkan kepala pada dinding keramik?
Saat tengah serius, pintu ruang gantinya terbuka dan nampak putranya masuk dengan wajah sama seriusnya. Sepertinya Jaehyun juga mendapatkan pesan yang sama dan juga sama kagetnya.
"Keluar..." Titah Donghae yang langsung dituruti oleh para perias yang langsung keluar dari ruang ganti itu.
"Apa yang terjadi pa?" Tanya Jaehyun to the point. Ia tahu Jennie itu bukan tipe wanita yang akan menyerah begitu saja. Apalagi selama bertahun-tahun dia disiksa, wanita itu tetap memilih bertahan hidup sebelumnya.
"Siapa yang terakhir bertemu dengannya?" Tanya Donghae balik.
"Lucas. Dia berjaga semalam dan tadi pagi wanita itu sudah ditemukan meninggal..."
"Lucas?"
Jaehyun mengangguk dan Donghae langsung menelfon pria yang dimaksud itu. Cukup satu deringan, panggilannya sudah langsung diangkat oleh Lucas.
"Lucas?"
"Iya tuan?"
"Apa yang terjadi?" Tanya Donghae yang langsung dimengerti oleh Lucas. Pria itu terdengar menarik nafas dalam membuat Donghae mengerutkan alisnya.
"Tuan...kemarin—"
Jeno yang sejak tadi duduk bermain game menemani sang mama bersiap di ruang ganti pengantinnya mendadak bangkit dari duduknya membuat sang mama yang sedari tadi tersenyum memandangnya langsung berbalik menoleh.
"Jeno?"
Pemuda itu nampak acuh dan langsung menelfon seseorang dengan paniknya membuat Tiffany ikut khawatir juga.
"Ada apa sayang?" Tanya Tiffany namun lagi-lagi tak digubris oleh putranya. Ia bisa melihat wajah Jeno memucat dengan tangan yang gemetar bahkan mata yang mulai berair.
"Hal—"
"Renjun! Lo bercanda,kan? Bilang kalau lo bohong, Ren!" Bentak Jeno yang cukup membuat Tiffany kaget. Pasalnya ia kenal betul putranya. Meskipun Jeno itu nampak galak, tapi ia tak pernah semarah itu pada siapapun.
"Maaf Jen—"
"Bilang kalau kalian bohong ke gue, Ren! Gue gak suka candaan kalian ini!" Bentak Jeno lagi dengan wajah yang kini memerah dan air mata yang menetes membuat Tiffany dan perias panik juga.
Tak lama, Donghae datang bersama putranya ke ruang ganti itu. Mendengar suara keras Jeno, ia berpikir kalau Jeno dan Tiffany tengah bertengkar hebat hingga tak sempat mendengar cerita Lucas. Namun melihat Tiffany yang baik-baik saja dan Jeno yang nampak memegang ponsel di tangannya membuat mereka kini malah khawatir pada Jeno. Pemuda 18 tahun itu nampak sangat emosional sekarang.
"Jen...tenang. Lo bisa dateng nanti setelah acara pernikahan—"
"Lia gak mungkin meninggal!" Bentak Jeno tak terima yang membuat semuanya kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive Me || End
FanfictionShort story'... Ia mungkin bukan tokoh yang terlibat di masalah utama, namun ia adalah korban pertama dari masalah yang ia sendiri tak tahu ceritanya. Berharap dengan pengorbanannya, semua masalah akan selesai dan semua orang kembali pada kebahagiaa...