Beberapa surat pernyataan kerja sudah Ten sebar di beberapa tempat. Seperti swalayan 24 jam, kedai kue, kedai ayam goreng, bahkan restoran keluarga. Ten setia menunggu panggilan salah satu dari mereka, berharap yang terbaik untuk kelangsungan hidupnya.
Sering berjalan-jalan keluar. Selain untuk kesehatan, ia juga melihat-lihat toko yang sekiranya membutuhkan karyawan. Mereka akan menempelkan baliho atau kertas berisi butuh perbantuan karyawan dan nomor telepon, sayangnya Ten tidak menemukannya sepanjang jalan.
Pria itu menghela nafas.
Ia pun berbelok ke arah swalayan, membeli minuman dan menyeduh mie gelas cepat saji dengan telur rebus. Ia menyantapnya perlahan, sesekali memandangi orang-orang di luar sana.Terkadang Ten merasa sedih dan marah pada dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia hamil tanpa seorang suami? Bagaimana tanggapan orang-orang di luar sana setelah mengetahuinya?
Ten terlalu takut dan khawatir. Ia beranggapan bahwa manusia di luar sana adalah manusia yang jahat, mereka bisa saja merundungi Ten yang merupakan omega rapuh. Bahkan ia tidak diterima keluarganya sendiri karena memiliki kelainan di bagian rahim. Ia masuk ke dalam kategori omega yang cukup lemah namun Ten tidak mempedulikannya.
Ia hanya ingin menikmati masa kehamilan bersama bayinya berdua saja.
Ia benci keluarganya, ia benci mantan kekasihnya, ia benci kepada orang-orang yang merundungnya kelak.
Ting!
Johnny Seo
18.30 PMHai, Ten
Bagaimana kabarmu?
Maaf aku baru menghubungimu seminggu setelah kita bertukar kontakTen berhenti mengunyah.
Ia pun membalas pesan tersebut dengan wajah serius.Ten Lee
18.31 PMHai, Johnny-ssi
Aku baik-baik saja sekarang
Bahkan aku lupa kita pernah bertukar kontakMereka saling bertukar pesan.
Ten tersenyum simpul setiap Johnny membalas pesannya, Johnny merupakan sosok yang selalu merespok siapapun dengan cepat bahkan Ten sampai kewalahan.Ten duduk seorang diri di swalayan sedangkan Johnny duduk di dalam mobilnya. Mobil yang terparkir di basement gedung kantor itu merupakan tempatnya menyediri di kala jam istirahat ataupun di tengah jam kerja.
Biasanya ia hanya sibuk dengan ponselnya atau sekedar memeriksa e-mail yang terus berdatangan. Namun hari ini berbeda, ia sibuk bertukar pesan dengan orang lain.
Johnny Seo
19.32 PMCan I call you?
Aku butuh teman mengobrolTen Lee
19.32 PMSure
"Hei,"
'Hai, Johnny-ssi.'
Johnny menyenderkan kepalanya ke punggung kursi kemudi, melonggarkan sedikit dasi yang mencekik lehernya dari pagi, "kau di rumah?"
'Aku sedang duduk di swalayan dan makan mie instan.'
"Oh benarkah? Ah, aku merindukan mie instan."
Ten terkekeh pelan di seberang sana, 'kapan terakhir kali kau makan mie instan?'
"Sebelum aku berangkat ke Amerika... mungkin?
KAMU SEDANG MEMBACA
amóre || JohnnyTen
Fanfica•mó•re :// Love Johnny mencintai apapun yang ada di dalam diri Ten. Apapun kondisinya, Johnny tidak peduli. Ten Lee, 26. Dia berpisah dari kekasihnya begitu kehamilannya terungkap, hal itu disusul dengan dirinya yang dipecat dari kantor dimana ia...