CHAPTER 11

175 16 18
                                    

Happy Reading 🔥

Sore hari yang indah disibukkan dengan melakukan senam. Lagu Rasputin dari Boney M mengiringi senam yang dilakukan oleh ketiga wanita yang bersahabat itu.

Dipimpin oleh si seksi Lelena, pergerakan senam itu bisa dibilang sedikit menimbulkan pikiran liar para pejalan kaki yang lewat. Belum lagi sekelompok pria yang mendedikasikan diri menjadi penggemar tengah menonton dan juga mengikuti pergerakan itu. Bahkan mereka membuat club penggemar dengan nama "Woman Sexy Erotic".

Cathy dan Mallica menggeleng melihat Lelena yang tengah melakukan pergerakan jalan di tempat, namun dengan gaya seksi yang malah disambut seruan dari arah depan mereka yang tidak lain adalah penggemar yang mengganti lirik lagu milik penyanyi yang terkenal di masanya itu.

"Hey hey Lelena seksi!"

"Hey hey Cathy cantik!"

"Hey hey Mallica imut!"

Seruan itu semakin menggila saat Lelena sengaja mengerling nakal kepada para pria itu. Bahkan ada yang pingsan saat tatapan seksi itu menerjangnya. Lelena sangat senang melakukan hal tersebut. Itu sebabnya dia mendapatkan julukan 'Sexy Lena'.

"Hey, come on girls! Jangan hanya diam saja," kata Lelena saat melirik ke belakang dan melihat Cathy dan Mallica yang berhenti melakukan perenggangan. Wanita seksi itu kembali melakukan peregangan tangan dan bagian belakang yang montok itu sengaja dibuat seksi sehingga seruan-seruan semakin menjadi saja.

Cathy yang merasa sudah lelah langsung duduk dan mengambil botol berisi air mineral dan menegaknya, disusul Mallica yang melakukan hal yang sama. Cathy hanya tersenyum ketika ada pria yang melakukan flying kiss padanya.

"Inilah yang membuatku malas menuruti permintaan Lena tadi," ujar Mallica kesal. Sahabat mereka yang satu itu adalah tipe punya kekasih tapi rasa tidak punya kekasih. Mungkin itu efek dari rela berhubungan jarak jauh mengingat profesi Gyuana, kekasih tercinta Lelena yang seorang penyanyi terkenal itu sedang melakukan konser di negara Meksiko.

"Mau bagaimana lagi, Lica. Kalau kita tidak menurutinya Lena akan merajuk. Apa kau ingin membujuknya?"

Mallica langsung menggeleng. "Tentu saja aku tidak mau. Lena sangat menyebalkan saat merajuk." Cathy tertawa geli saat mendengar perkataan kesal tersebut. Baru saja dikatakan, sosok yang disinggung langsung datang dengan raut wajah kesal.

"Kenapa kalian malah meninggalkanku? Kalian berdua sengaja membuatku menjadi tontonan mereka?" Lelena bertanya sembari menunjuk ke arah kerumunan penggemar dan itu malah menimbulkan seruan yang lebih kencang lagi.

"Bukankah itu kesukaanmu?" sindir Mallica kepada wanita seksi itu. Cathy hanya diam memperhatikan tingkah kedua sahabatnya yang seperti karakter kartun Tom & Jerry.

"Aku memang suka, tapi jangan hanya aku yang mereka tonton. Kalian juga harus ikut, karena mereka ada bukan karena hanya aku saja penyebabnya, namun kalian juga." Cathy dan Mallica hanya mengiyakan saja daripada panjang nanti urusannya.

Suara deru mobil membuat ketiganya menoleh dan mereka melihat Vinny yang turun dengan gaya nyentrik andalannya saat sedang bertransformasi menjadi DJ. Para penggemar "Woman Sexy Erotic" menjadi sedikit takut saat Vinny menatap mereka dengan garang.

"Pergi tidak!" Sekumpulan pria itu pun akhirnya lari terbirit-birit saat melihat Vinny akan menyiram mereka dengan air dari selang yang tengah dipakai tetangga sebelah yang sedang sibuk menyiram tanamannya.

"Apa kalian tidak bosan dilihat pria-pria tidak jelas itu?"

Lelena mengibaskan rambutnya. "Tidak jelas begitu tetap mereka adalah penggemar kami."

"Bukan kami, tapi kau saja!" sela Mallica yang disambut tatapan mendelik Lelena.

"Kau mau kemana, Vin?" Lebih baik Cathy mengalihkan pertengkaran yang akan terjadi dengan mencoba bertanya kepada sepupunya itu. Vinny yang mengerti dengan arti pandangan itu menjawab santai.

"Aku akan mengisi acara sebagai DJ. Jadi karena masih ada satu jam lagi makanya aku putuskan untuk datang terlebih dahulu kemari." Lelena yang tidak sengaja melihat sebuah kertas di tas yang dipakai Vinny mengernyit. Bukannya itu lambang perusahaan Castelyur? Kenapa bisa Vinny memilikinya?

"Kau mengisi acara di perusahaan tempat Cathy bekerja?" Bukan hanya Lelena ternyata yang terkejut, namun orang yang disebutkan namanya lebih terkejut lagi. Vinny mengambil kertas undangan yang dimaksud.

"Tentu saja, karena hari ini ada pesta yang diadakan Castleyur." Kemudian Vinny menatap Cathy lagi. "Apa kau tidak pergi, Cathy?" Orang yang menjadi sepupu kesayangan Vinny itu menggeleng.

"Aku tidak diundang. Jadi untuk apa datang?"

"Benar juga," Lelena mengangguk setuju dengan ucapan Cathy barusan. Tapi raut berbeda malah ditunjukkan oleh Mallica.

"Tapi tadi aku juga melihat undangan yang sama seperti ini di kamarmu, Cathy." Perkataan Mallica sukses membuat Cathy memasang ekspresi yang tidak bisa digambarkan saat pandangan Vinny dan Lelena mengarah padanya.

***

Asisten Jeffry Antonius terlihat sedang mengawasi para pelayan yang bekerja hari ini. Karena hasil rapat yang sedikit menguras pikiran itu, munculnya ide untuk membuat pesta kecil-kecilan ala Castleyur dan pencetusnya malah berasal dari sang Bos besar yang sudah yakin jika hal ini akan terjadi.

Antonius tersenyum saat segelas champagne tersondor padanya dan yang memberikan itu adalah Spincy. "Terima kasih, Spincy!"

Pria itu menggangguk. "Paman jangan terlalu berpikir keras. Aku yakin pesta ini akan sukses dilihat dari siapa yang mengusulkannya."

"Aku tahu. Hanya saja aku tidak ingin citra Castleyur yang bagus harus rusak hanya karena kesalahan sedikit saja."

Spincy sangat mengerti apa yang dimaksud disini. Namun pria itu juga tidak tega saat melihat Antonius terlalu bekerja keras. "Asalkan Paman Jeff harus selalu rutin meminum obat." Mendengar kalimat Spincy membuat Antonius sedikit sedih.

"Aku tahu Paman sedang sehat. Namun lebih bagus jika menjaga, bukan?"

"Tentu!" Spincy dan Antonius terkejut saat melihat sang Bos besar datang dengan seorang pelayan yang membawa obat yang pasti milik pria paruh baya itu. "Jangan terlalu bekerja keras, Jeff! Semuanya baik."

"Tuan Castello/Bos!" ucap mereka serempak. Antonius pun langsung meminum obatnya.

"Kau lagi!" Spincy tersentak saat Marcus menunjuknya. "Kau sudah tahu jika Jeff sedang pemulihan, tapi kau malah memberinya champagne."

"Maaf, Bos Marcus!" Spincy hanya berkata dengan malas.

"Tidak apa-apa, Tuan Castello. Penyakit saya sedang tidak kambuh. Jadi saya bisa meminumnya," ucap Antonius memberi pembelaan.

Marcus memperhatikan asistennya itu. "Meskipun begitu tetap tidak boleh, Jeff."

"Baik, Tuan Castello. Saya tidak akan meminumnya." Antonius memilih untuk mematuhi ucapan Bos mereka itu. Namun mereka merasa aneh karena kini Marcus tertawa.

"Aku hanya bercanda, Jeff. Jadi lakukan apa yang kau inginkan disini dan jangan hanya mengurusi kerjaan. Semua yang ada disini sudah aman. Meskipun kau adalah Asistenku, tapi aku sudah menganggapmu sebagai sosok yang penting."

See you next chapter 👋

Lüste on LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang