Happy Reading 🔥
Aroma ini sangat menyenangkan ketika dengan tidak sopan melewati indra penciumannya. Cathy tersenyum ketika merasakan belaian di wajahnya. Masih dengan memejamkan mata, dirinya tertawa geli saat merasakan gigitan kecil pada telinganya.
"Magrey!" panggil Cathy dengan manjanya saat sebuah bibir menyapa kulit lehernya. Tidak bisa ditahan lagi desahan seksi yang lolos dari bibirnya.
"Jangan menahannya. Ikuti saja kata hatimu." Kali ini bukan desahan, namun erangan yang sungguh membuat pikiran seketika kosong.
"Nikmatilah sentuhan yang aku berikan dengan penuh sensual ini."
Cathy tidak sanggup untuk menahan apapun lagi. Sentuhan yang dia rasakan mampu membuatnya bergetar di dalam gelora panas ciptaan sosok yang tengah bersamanya. Bukan hanya tersiksa dalam fisik, namun turut juga tersiksa dalam hati dan pikiran.
"Jangan cegah aku untuk membuatmu melayang." Sosok itu berkata ketika mendapat pencegahan dengan jemari lentik sang wanita.
"A-aku takut!" Wanita itu berkata lirih karena takut tentang sesuatu akibat suasana yang sedang terjadi ini.
"Apa yang perlu ditakuti?"
Cathy mencoba menatap mata hitam yang selalu membiusnya itu seraya menggeleng. "Aku tidak mengerti apa yang harus ditakuti. Tapi aku mohon jangan membuatku tersiksa seperti ini."
Selain jelaga hitam, tawa ini yang sangat disukainya. Cathy berharap akan terus melihat tawa yang sialnya membuat pria ini berkali lipat tampannya. Berlebihan memang, namun bagi Cathy itu kejujuran. Kalian tidak perlu menjawabnya.
"Jadi ketakutan rasa kenikmatan?"
"Anggap saja seperti itu." Wanita cantik bernama lengkap Alexa Cathy Olivie menggunakan jari lentiknya untuk menyelusuri garis wajah pria yang disambut kecupan nakal di bibirnya.
"Berhenti untuk membuat bibirku basah!" Cathy berujar kesal namun beraksen manja saat lidah pria yang berada di atas tubuhnya ini menjilat bibirnya sengaja dan hal itu hampir membuat pikirannya kosong akan rasa nikmat yang tidak bisa digambarkan.
"Bibir basah itu sangat seksi. Apa kau tidak tahu hal itu?"
Gelengan Cathy jawaban pria tersebut. "Andai aku mengerti hal yang berbau dewasa, untuk apa aku meminta bantuanmu untuk mengajariku?"
Kini tawa menyebalkan yang Cathy lihat. "Benar juga. Kenapa aku ini bodoh sekali?" Pria itu menatap Cathy dengan pandangan yang membuatnya seakan ikut terbakar.
Cathy memejamkan mata ketika jari tangan pria itu membelai wajahnya. Merasakan telusuran jari telunjuk yang dimulai dari telinga, lalu menuju dahi dan berlanjut turun ke arah hidung dan bibir.
Mengusapnya dengan perlahan dan hal tersebut tidak Cathy sangka mampu membuatnya mengerang lagi dan lagi. Apalagi hembusan nafas pria itu mengelitik wajahnya yang mengundang tawa manis yang bersambut kecupan nakal kembali.
Cathy membuka matanya ketika tidak merasakan sentuhan lagi dan ternyata malah bersambut tatapan khawatir Vinny. Wanita itu langsung mendudukan diri disamping Cathy yang dengan cepat terbangun dan Vinny bingung ketika Cathy seperti mencari sesuatu.
"Kau mencari apa?" Vinny mencoba bertanya dan Cathy melihatnya dengan pandangan sayu.
Tunggu sebentar!
Vinny mengerti dengan tatapan ini. Ini bukan tatapan sayu khas seseorang yang pusing akibat minum alkohol. Namun tatapan yang lebih mengarah pada kenikmatan sentuhan. Namun kenapa Cathy bisa mengalami hal ini?
"Dimana pria yang bersamaku tadi, Vinny?"
Pria? Memangnya ada orang lain tadi sebelum dia kesini? Tapi setahunya Cathy yang pingsan langsung dibawa oleh Jeff Antonius, sang asisten Bos besar perusahaan ke kamar ini dan dia yang tadinya ingin tampil seketika tertunda dan DJ Alone asal California yang menggantinya dan mengikuti pria paruh baya yang menjadi asisten kepercayaan bos Castleyur.
"Cathy, kau mengigau? Sejak tadi aku yang bersamamu. Tidak ada pria yang masuk kemari selain Asisten Jeff."
"Itu tidak mungkin, Vinny. Aku yakin tadi ada pria yang bersamaku dan membuatku melayang."
Apa sebenarnya yang dikatakan sepupunya ini? Vinny masih tidak ingin memikirkan terlalu jauh apa yang sudah dilalui Cathy ketika tertidur tadi. Wanita itu memegang lengan Cathy lalu menatapnya teduh.
"Dengarkan aku dengan perlahan, Alexa Cathy Olivie. Tadi kau pingsan dan mungkin karena minuman yang kau minum. Aku lupa memberi tahumu jika sebagian minuman alkohol yang disediakan di pesta ini telah diberi obat."
"Obat apa?"
Ini yang tidak ingin Vinny jelaskan. Sepupunya ini harus tetap terjaga sifat lugu dan polosnya akan hal dewasa. "Akan ada saatnya kau mengerti, Cathy. Namun yang pasti, tidak ada pria yang bersamamu, karena aku yang terus menjagamu sampai kau sadar seperti sekarang ini."
Cathy hanya mengangguk mengerti, meskipun rasa aneh terus menghinggapinya. Bagaimana bisa dia mengalami hal ini? Sedangkan yang dia rasakan tadi sungguh nyata dan sejujurnya Cathy ingin merasakan sentuhan hangat itu kembali.
Pintu terbuka dan menampakan Jeff yang membawa nampan dengan 2 gelas jus diatasnya.
"Bagaimana keadaan Nona?" tanya Jeff penuh khawatir dan disambut senyuman cantik ala Cathy.
"Aku sudah merasa lebih baik, Tuan Antonius."
"Panggil paman Jeff saja, Nona Cathy."
Cathy merasa tidak enak saat mendengar permintaan itu lagi. Namun karena kali ini terdengar nada seperti memohon, wanita itupun mengangguk.
"Keadaanku sudah lebih baik, Paman Jeff."
Jeff dan Cathy menoleh ketika mendengar panggilan Vinny dan mengerti arti pandangan DJ yang selalu menjadi pilihan Castelyur itu, Jeff tersenyum. "Jangan khawatir, Nona Vinny. Bos besar tidak mempermasalahkan Nona yang tidak jadi tampil."
Cathy menatap heran karena tidak mengerti makasud pembicaraan ini. "Apa ada sesuatu yang terjadi, Vinny? Tapi bukannya tadi kau akan tampil?" tanyanya yang disambut pekikan karena mendapat sentilan di dahinya.
"Tadinya iya. Tapi karena kau pingsan, aku menjadi panik dan lebih memilih menolongmu," ucap Vinny dan langsung menepuk dahi saat pandangan bersalah yang Cathy perlihatkan.
Jeff sedikitnya gemas dengan raut wajah yang ditampilkan wanita yang berada di depannya ini. Sejak awal melihat dan berbicara dengan Cathy, Jeff langsung tahu jika wanita cantik tersebut adalah sosok yang sangat baik.
"Paman Jeff, tolong jangan diteruskan percakapan ini. Cathy bisa menjadi seperti bayi yang sangat menggemaskan saat merajuk." Vinny tertawa geli saat tangannya dipukul Cathy.
"Kalian menyebalkan!" Meskipun demikian, Cathy masih memikirkan masalah yang tadi. Masalah ketika dia sedang bersama pria itu.
'Magrey'
***
"Marcus Grey Castello!" ucapnya dan disambut oleh sorot mata yang memandang penuh tajam dan penuh seringai.
See to next Chapter 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Lüste on Love
RomanceHanya karena iseng saat mencoba melamar kerja melalui website Castleyur, Cathy tidak pernah menyangka jika dia akan kembali bertemu dengan Magrey, si pria yang sudah membuat rasa penasarannya terwujud. Bahkan Cathy mengingat jelas semua pengalaman y...