CHAPTER 20

110 13 26
                                    

Happy reading!

Karena rasa ingin tahu langsung muncul dalam diri Vinny maupun Mallica, membuat mereka dengan cepat keluar rumah ketika mendapati Cathy turun dari sebuah mobil mewah dengan menundukkan kepala.

Awalnya Vinny ingin mengucapkan terima kasih kepada orang itu, karena telah mengantarkan sepupunya pulang, namun ketika tahu siapa orang tersebut mengakibatkan Vinny tidak bisa berkata-kata lagi.

Jangan ditanya bagaimana ekspresi Mallica mengenai si pengantar Cathy. Meskipun wanita itu kesal dengan yang namanya dunia bisnis yang menjadikan kekasihnya lebih sering kembali ke negara asal mereka, tetapi Mallica tidak akan menolak mengetahui sosok tersebut yang memang sudah sangat terkenal di dunia bisnis.

Cathy sedikitnya malu ketika melihat raut wajah sepupu dan sahabatnya ketika mengetahui dirinya diantar oleh bos pemilik perusahaan tempatnya bekerja.

Namun dia tidak bisa menolak juga. Cathy berbalik untuk menatap sosok pria itu, karena kaca mobil yang sudah diturunkan sedikit.

"Terima kasih karena telah mengantarkan saya, Pak Castello!" ucap Cathy sopan dan hanya disambut tatapan datar yang membuat Mallica dan Vinny sedikit takut dengan sosok bernama lengkap Marcus Grey Castello itu.

"Kalau Linda memintamu lembur lagi, langsung beritahu padaku!"

Setelah mengatakan hal itu, kaca mobil langsung ditutup dan mobil tersebut melaju, meninggalkan rumah yang dimana mendapatkan sambutan berbagai macam ekspresi dari ketiga wanita itu.

Jika diberi kesempatan, maka Cathy ingin diberikan izin untuk mengacak-acak wajah atau menjambak rambut Marcus.

Sejak awal dia sudah tidak suka dengan sikap sok berkuasa orang yang menjadi bosnya itu.

Bahkan dia terpaksa harus ikut pada mobil pria itu saat kalimat memerintah dan ancaman pecat dikeluarkan. Sosok Marcus Grey Castello di mata seorang Cathy adalah pria arogan.

Sungguh menyebalkan bosnya itu!

Berbeda dengan Vinny yang agak aneh dengan sikap pria itu. Sosok Marcus Grey Castello adalah pria yang tidak mudah di dekati para wanita. Itupun dia tahu dari para teman seprofesi dengannya.

Tapi ini kenapa bisa? Dan satu lagi. Vinny masih ingin menjaga kepolosan sepupunya itu dan seharusnya juga dia sudah mengajarkan Cathy sedikit tentang percintaan.

Vinny dan Mallica tersentak saat mendengar gerutuan Cathy yang tengah memasuki rumah seraya membanting pintu.

Mereka saling memandang dan menjadi bingung dengan emosinya Cathy. Apa yang sebenarnya sudah terjadi sehingga membuat Cathy seperti itu?

Mereka berdua meringis ketika mendapatkan pukulan di kepala dan pelaku malah menampilkan senyum tanpa merasa bersalah sama sekali.

Lelena memekik ketika mendapatkan balasan pukulan bukan hanya di kepalanya, tetapi bahunya bahkan tangannya juga ikut menjadi sasaran. Multifungsi juga tangan Vinny dan Mallica.

"Apa kalian ingin membuat kekasih tercintaku mati karena pukulan keras dari kalian, hah?" Gyuana yang sejak tadi mengamati interaksi ketiga wanita itu bersuara dan malah mendapatkan pandangan tajam dari Vinny dan Mallica.

"Jika kau tidak mau wajahmu babak belur, segera angkat kaki dari sini!" Tentu saja pria itu langsung pergi dari sana dengan cepat.

Bukan hanya takut wajahnya babak belur, tetapi dihajar Vinny yang memang jago dalam bela diri bisa bahaya untuk wajah rupawan miliknya.

Apalagi dia juga seorang penyanyi. Itu sama sekali akan memalukan baginya saat penggemar melihat lebam di wajahnya. Namun yang terpenting dari semua itu adalah, dia akan dilarang datang kemari. Sudah cukup sekali Gyuana merasakannya.

"Tolong jangan pergi, my love Gyustin!" ucap Lelena dengan raut wajah merana.

Vinny dan Mallica ingin muntah menyaksikan drama yang tengah terpampang nyata saat ini. Apalagi ini benar-benar penuh dramatis yang berlebihan. Dua orang itu memang aneh dan pantas saja mereka cocok menjadi sepasang kekasih.

"Maafkan aku, my sweety Llena! Aku masih sayang nyawa dan dirimu. Tunggu pangeranmu ini datang lagi untuk membawamu pergi menjauh dari 2 penyihir itu!"

"Apa kau bilang?"

"Jangan lari kau, Gyuana!"

Mallica bersiap melemparkan batu berukuran sedang yang ada di dekatnya, namun Lelena menghalangi dan malah mendapatkan kekerasan agak ekstrim dari Vinny maupun Mallica.

Cathy yang tadinya ingin melerai malah tidak jadi dan justru tertawa geli karena aksi yang dilakukan sepupu dan para sahabatnya itu.

***

Sosok yang sedang mengerjakan sesuatu di tab miliknya hanya memandang sekilas orang yang melemparkan sebuah map yang mendarat di atas meja.

"Aku sudah melalukan apa yang kau perintahkan," ujarnya dan segera menghempaskan diri ke sofa yang dimana sosok bos duduk.

"Itu memang tugasmu sebagai sekretarisku." Dia tidak peduli dengan dengusan orang yang ternyata Spincy.

Seperti teringat sesuatu, Spincy mencoba menatap Marcus yang tampak fokus dengan layar di hadapannya. Merasa diperhatikan, Marcus hanya masa bodoh dengan tatapan Spincy yang sedikit aneh.

"Aku tahu kalau aku ini tampan. Jadi jangan berharap bisa menyaingi ketampananku." Marcus berkata dan disambut decakan Spincy karena bos sekaligus sahabatnya itu punya sifat percaya diri setinggi Burj Khalifah yang ada di Dubai.

"Aku tidak peduli ucapanmu itu, karena setiap rupa orang berbeda-beda." Dan Marcus tampak tidak peduli perkataan itu.

"Aku hanya heran saja pada sesuatu." Spincy berucap sembari melirik sekilas Marcus. "Sejujurnya aku hanya berpikir, apakah alasanmu memilih memimpin Castleyur adalah apa karena Cathy?"

Dan Spincy dapat melihat ada sedikit perubahan dari ekspresi seorang Marcus Grey Castello, meskipun ekspresi datar tidak peduli kembali terlihat.

See you next Chapter 👋

Lüste on LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang