- 3 Agustus 2018 -
"Rayn, Bangun!"
Heeyoung berusaha membangunkan adiknya itu. Sudah 5 menit dia berusaha membangunkannya tapi dia tidak kunjung bangun juga.
"Kamu ngapain semalem sampai susah bangun gini!?" Protesnya. Sebagai kakak tertua yang sekamar dengan para adik kecilnya, Heeyoung bertanggung jawab penuh untuk merawat mereka. Tidak hanya 1 atau 2 tapi 9 adik yang harus di jaga.
"Eeungg~" renguh Rayn. Dia masih menggeliat diatas kasur empuknya bersembunyi dalam selimut tebal berbulu bergambar karakter kura-kura kesukaannya.
"Kamu lebih tua dari Karin, tapi susah banget di urus. Rayn, ayo bangun!" Heeyoung menarik selimut adiknya itu. Jika mereka tidak bersiap sekarang. Manager akan memarahi mereka karena datang terlambat.
"Nee, eonnie. Biarkan aku mengumpulkan nyawa sebentar."
Mendengar Rayn yang sudah bisa berbicara walau terdengar tidak jelas, sedikit membuat Heeyoung lega. Dia melipat selimut yang dia tarik tadi, hitung-hitung membantu Rayn membereskan kamarnya.
"Yaudah, cepat siap-siap. Kita ada rapat." Heeyoung mengusap lembut kepala adiknya itu. Lalu keluar dari kamar Rayn.
Baru saja keluar kamar Heeyoung melihat 2 adiknya yang lain sedang membuat sarapan di dapur. Dia lega adik-adiknya ini bisa menyiapkan dirinya sendiri, walau seharusnya Heeyoung yang menyiapkan karena dia kakak tertua sekaligus leadernya.
"Eonnie, tomatnya ada dimana?" Tanya Niya, adiknya yang sangat mirip dengannya itu. Bisa dibilang duplikatnya 97%.
"Bukannya ada di kulkas, bagian sayuran." Heeyoung menuju kulkas untuk membantu mencari bahan yang dibutuhkan adiknya itu. Sampai dia membuka kulkas, dan menemukan tempat sayur yang kosong.
"Loh?"
"hehe, reaksi Eonnie sama kayak Niya Eonnie," tawa kecil Karin.
"Kalau ada disana aku nggak akan tanya Eonnie. Tapi tempat sayurnya kosong dari pertama kali aku buka kulkas," balas Niya dengan santai melanjutkan acara masaknya.
"K-kemana bahan makanan kita?" Heeyoung sempat membatu beberapa detik karena shock. Pasalnya dia baru saja membeli bahan makanan kemarin, tapi bahan itu sudah menghilang sekarang.
"Kemaren waktu Eonnie pergi ke agensi ketemu sama CEO, kita pergi ke dorm Eunju Eonnie untuk makan bareng. Tapi karena nggak ada bahan makanan jadi Rayn Eonnie menyarankan bawa bahan makanan di dorm kita." Jelas Karin dengan polosnya.
Mendengar penjelasan itu, Heeyoung hanya bisa menghembuskan nafas lalu berkedip beberapa kali untuk mengembalikan kewarasannya.
"Geurae... gwenchana. Nanti Eonnie belanja lagi." Berujung Heeyoung yang pasrah pada akhirnya, kelakuan membernya yang satu itu memang di luar prediksinya.
Akhirnya Niya menyelesaikan masakannya tanpa bahan yang lengkap tapi masih terlihat enak untuk di makan. Dia memang pintar mengolah bahan menjadi makanan berkualitas, tidak heran dia selalu memasak di dorm dari pada membeli yang sudah jadi.
"Aromanya enak sekali, kalian bikin apa?" Rayn akhirnya keluar kamar dengan pakaian lengkap. Cepat juga siap-siapnya.
"Nasi goreng ala Niya Eonnie. Ini enak, Eonnie harus coba!" Ucap Karin pada Rayn yang duduk disebelahnya.
"Wahhh!" Kagum Rayn melihat nasi goreng dihadapannya.
"Makanlah sebelum dingin." Ucap Niya.
Lalu mereka makan dengan tenang, setidaknya untuk sekarang suasana masih aman terkendali.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOURGLASS: The Story of Our Life
Fanfiction"Yang ku pikirkan hanya satu, bagaimana jika ini semua berakhir?" - Lee Heeyoung . . . Ini adalah kehidupan dari sebuah grub idol bernama Hourglass. Beranggotakan 10 gadis cantik dengan banyak bakat. Debut di usia yang masih terbilang muda, banyak l...