- 4 Agustus 2018 -
Debut sudah di depan mata. Seminggu penuh mereka terus latihan tanpa henti, mereka ingin memberikan yang terbaik pada semua orang yang menonton Debut mereka.
"Hina-ya, lurus!"
"Yura-ya geser ke kanan sedikit!"
"Jiyoung-ah cobalah untuk bergerak lebih cepat!"
Mei memimpin gerakan mereka. Dia memperhatikan setiap detail dari membernya. Dia menjadi orang yang berbeda jika sudah seperti ini.
Dia yang biasanya manja, ceria, dan manis. Berubah menjadi tegas dengan tatapan mata yang seperti elang, dia bisa melihat kesalahan dari setiap sudut. Karena hal ini, Mei sempat ditakuti member setiap akan latihan menjelang hari akhir, jika masih ada waktu tersisa, Mei tidak akan setegas ini.
Tapi di atas Mei tetap ada Heeyoung yang ditakuti semua member. Heeyoung lebih menyeramkan saat memantau mereka, tapi masih ada rasa hangat saat Heeyoung sudah mengambil alih kepemimpinannya. Dua member ini memang menyeramkan, apalagi kalau mereka digabungkan menjadi 1 seperti sekarang. Dimana sisi depan ada Mei dengan tatapan elangnya, dan sisi belakang ada Heeyoung dengan tatapan tajamnya.
"Mulai lagi!" Ucap Heeyoung, dia akhirnya masuk formasi setelah memantau sejak tadi. Dia juga meminta Mei masuk formasi.
"kalau kali ini masih sama seperti tadi, kita tetap latihan sampai pagi!" Tegas Heeyoung.
"Nee!!" Balas member. Walau lelah tapi ini demi debut mereka. Setidaknya mereka bersama-sama memperjuangkan untuk meraih apa yang mereka inginkan bersama.
Akhirnya, latihan selesai dengan lancar. Tidak ada kesalahan sebesar saat pertama kali latihan. Tepat saat gerakan berakhir, setelah formasi. Mereka langsung merebahkan diri di lantai ruang latihan mereka, membentuk pola matahari.
Deru nafas memburu terdengar jelas dari mereka, dada yang memompa oksigen agar masuk lebih banyak. Tatapan mata yang memperlihatkan rasa lega setelah latihan. Plafon ruangan itu menjadi sangat menarik di pandang bagi mereka.
"Aku kayaknya ngeliat bintang," Ucap Yura.
"Terang nggak?" Tanya Rayn disebelahnya.
"Aku juga lihat," Ucap Karin, si maknae.
"Sangat terang," Sambung Lami.
"Semoga kita bisa seterang bintang itu, ya?" Doa Eunju mengikuti adik-adiknya.
"Kita harus bersinar lebih terang!" Semangat Jiyoung mengarahkan tangannya ke atas seolah akan meraih bintang yang mereka bahas.
"Tapi kita perlu bekerja lebih keras untuk itu," Sambung Mei.
"Bintangnya gak cuman satu, kan? Kita perlu banyak. Sebanyak pasir di gurun," Ucap Hinata.
"Woaah! Hina-chan, kamu jenius!" Rayn langsung duduk setelah mendengar ucapan Hinata tadi, semua mata tertuju padanya.
"Bagaimana kalau nama fandom kita Molae saja," Ide Rayn. Yang lain mengerutkan kening karena Molae artinya pasir.
"Wae?" Tanya Karin bingung.
"Kita Hourglass, iya kan? Kita tidak akan berguna kalau tidak ada pasir didalamnya. Jadi untuk membuat Hourglass bermakna dan menjadi bintang yang terang di langit, kita butuh adanya Molae, pasir yang mengisi hourglass," Jelas Rayn.
Member yang lain tersenyum senang dan bangga mendengar penjelasanya.
"Rayn, aku mengakui ke kreatifitasmu," Puji Lami.
"Kalau begitu Molae, akan kita umumkan saat waktunya tiba. Sementara jangan sampai keceplosan dulu, okay?"
Heeyoung memastikan membernya setuju, dan mereka serentak membalas, "OKAY!"
![](https://img.wattpad.com/cover/347635371-288-k274702.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HOURGLASS: The Story of Our Life
Fanfiction"Yang ku pikirkan hanya satu, bagaimana jika ini semua berakhir?" - Lee Heeyoung . . . Ini adalah kehidupan dari sebuah grub idol bernama Hourglass. Beranggotakan 10 gadis cantik dengan banyak bakat. Debut di usia yang masih terbilang muda, banyak l...