[ 21- EGOIS ]
“Lepasin gue!”
“Sebentar Mon, gue mau denger penjelasan kenapa lo menjauhi gue. Gue janji gak bakalan lama. Tapi lo harus jelasin___”
“Lepasin gue Lengkara Arzean!!!” Bentak Mona dengan mata yang berkaca-kaca. Namun, Zean tak berniat melepaskan cengkraman pada pergelangan Mona, bahkan makin menguatkan nya.
Laki-laki itu menyeret Mona menuju taman samping rumah Serena yang sunyi dan temeram. Hanya ada cahaya bulan dan lampu berwarna kuning yang tidak terlalu menyinari.
“Kenapa lo menjauh dari gue?! kenapa lo gak ngejar-ngejar gue kayak dulu lagi?!!” Bentak Zean dengan mata yang memerah penuh amarah.
Mona yang melihat itu terkekeh sinis, “Bukankah ini yang lo mau? Sekarang gue udah nurutin apa kata lo, dan sekarang mau lo apa lagi? shhh ah.” Mona meringis saat cengkraman itu semakin menguat seiring mengerasnya rahang Zean.
“Yang gue mau, Lo harus ketergantungan sama gue. Cuma sama gue!” Bisik Zean dingin dengan menekan setiap kalimat yang diucapkannya. Mona yang mendengar itu merasakan hatinya kembali mencelos.
“Kenapa?” lirih Mona.
Zean tersenyum miring “Tentu saja lo gak bisa sama laki-laki manapun. Toh lo udah gak suci, so lo itu cewek kotor yang gak bisa jaga diri. Dan Lo harus bergantung sama gue. Selamanya.”
Mona menggelengkan kepalanya, hatinya terasa begitu tercabik-cabik saat ucapan itu keluar dari mulut mantan tunangannya sendiri. Air mata yang tadinya hanya mengenang di pelupuk mata kini mengalir begitu saja di kedua pipi tirus Mona.
“Le-lepas! Lo g-gila, LO GILA ZEAN!!”
“Gue waras Mon. Yang gila itu elo! Lo kira gue gak tau kenapa lo kembali lagi ke Indonesia?” sinis Zean, menatap Mona dari bawah sampai keatas dengan tatapan meremehkan.
Tubuh Mona mulai bergetar ketakutan, matanya tak henti-hentinya mengeluarkan air mata. Bibirnya menggumamkan kata “Jangan.” berulang-ulang. Pandangan matanya terlihat kosong sirat akan ketakutan yang begitu besar. Ia berusaha melepaskan cengkraman tangan Zean padanya.
Zean yang melihat perubahan Mona pun tertegun dan reflek melepaskan cengkraman nya. Tatapan nya penuh keheranan menatap Mona yang kini berjongkok dengan tangan yang menutupi kedua telinganya. Bahkan matanya terpejam kuat.
“Tidak, aku tidak kotor!” gumam Mona disela isak tangisnya.
Tubuh Zean terpental kebelakang setelah mendapatkan bogeman mentah dari Saga. Laki-laki itu terlihat begitu marah dan dengan segera menyampirkan jaz hitamnya ke tubuh Mona agar tidak kedinginan. Ia membantu Mona berdiri lalu memeluk gadis itu dengan hangat.
“Sttt... calm down babe, I'm here.” bisik Saga berusaha menenangkan Mona dengan tangan yang mengusap punggung Mona lembut.
“Mona!!” Yerin berlari kecil menghampiri tiga orang yang terlihat aura yang berbeda. Tatapan penuh kekhawatiran ia layangkan untuk Mona yang kini tengah berada di dekapan Saga.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Revenge Of Rose
Ficção AdolescenteSetelah dua tahun dia menetap di Rusia, kini dia telah kembali. Antagonis yang digadang-gadang meninggalkan negara ibu nya karena ingin melupakan seseorang yang pernah singgah di hati terdalam nya. Kemunculan dia menghebohkan seisi Selenophile High...