13

902 75 7
                                    

Sudah satu bulan lamanya mereka menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Tidak ada yang terlalu berubah terutama Shem yang masih saja bersikap dingin walaupun Shona sudah menjadi kekasihnya. Shona tidak masalah dengan itu karena menurutnya Shem itu berbeda dan itu yang membuatnya benar-benar jatuh dalam pesona pria dingin itu.
Hari ini Shona baru saja menyelesaikan pekerjaannya dan berencana untuk pulang segera karena tubuhnya terasa sangat lelah. Bagaimana tidak lelah jika seharian ini selain disibukan dengan berkas dia juga harus menghadiri tiga meeting penting yang tentunya tidak bisa diwakilkan ataupun ditunda.

"Akhirnya aku bisa beristirahat sekarang" gumamnya yang disertai hembusan nafas lega. Kakinya melangkah santai menuju parkiran untuk mencapai mobilnya. Walaupun wajahnya lelah, Shona tidak melunturkan senyum dan masi setia membalas sapaan para pekerja dikantornya itu.
Sampai dimobil Shona langsung saja melajukan mobilnya menuju rumahnya. Sesekali dia mengecek ponsel sekedar untuk melihat jam atau pesan masuk yang diharapkan itu adalah Shemnya.

"Bisa-bisanya dia tidak menghubungiku,,, sabar Shona ingatlah jika kekasihmu itu orang sibuk" katanya sendiri sambil kembali fokus pada jalanan.

Sampai dirumahnya Shona langsung disambut oleh sang ibu yang sedang bersantai diruang tengah.
"Oh hai sayang, aigoo wajahmu terlihat sangat lelah" begitulah kalimat sambutan dari Ibunya yang membuat Shona tersenyum kecil

"Ibu sendirian??" Tanya Shona yang masi melanjutkan langkahnya agar lebih dekat dengan sang ibu.

"Ya begitulah, ayahmu sibuk dengan masalahnya itu sedangkan adikmu juga sibuk dengan tugas sekolahnya" jawab sang ibu disertai helaan nafas

"Apa ayah masih mengurus para gangster itu ibu?" Tanya Shona yang kini sudah mengambil duduk di sofa

"Kurasa iya,, keluhan warga semakin banyak, ayah mu sudah seperti presiden saja yang harus mengurus kehidupan mereka"

Shona terkekeh pelan mendengar kalimat itu
"Besok mungkin aku akan kembali mencari solusi dari masalah ayah,,, ibu tau?? Ewald Shem itu bukanlah dalang dari kekacauan itu, tapi tidak tau kenapa para warga menuduhnya untuk itu"

Sang ibu menoleh dengan wajah penuh keraguan
"Tahu dari mana?? Ewald Shem sudah dikenal banyak orang dan apa saja perbuatannya juga bukan lah rahasia besar lagi"

"Hei Bu, aku tahu itu,, memang sebelumnya riwayat masalah yang di buat oleh gangster Ewald Shem itu benar,, tapi untuk masalah serius kali ini adalah kekeliruan, antara ada pihak yang menjadi provokator atau memang ada alasan lain para warga menuduh gangster besar itu"

"Astaga kenapa kau menjadi sangat serius membahas ini dengan ibu??,, Berdiskusilah dengan ayahmu" kata Sang ibu sambil menggelengkan kepalanya merasa pusing.

"Aiss ibu ini,, padahal akan seru jika kita berdebat"

"Sepertinya kau sangat yakin dengan Ewald Shem itu"

"Tentu saja! Aku kekasihnya-" Shona menutup mulutnya spontan saat sadar dengan apa yang dia katakan.

"Apa maksudmu??" Tanya ibu Kim kaget

"Bukan apa-apa,, ah ibu aku harus mandii" katanya menghindar dari pertanyaan sang ibu dan langsung melesat menuju kamarnya meninggalkan Ibu Kim yang sibuk menerka-nerka.

×××

Keesokan harinya Shona akhirnya memutuskan untuk menemui kekasihnya itu. Bayangkan saja bagaimana Shona tidak khawatir jika Shem tidak memberi kabar dari kemarin. Tujuannya kali ini adalah apartemen baru Shem, ini sudah kesekian kalinya Shona datang pastinya karena sebulan lalu tepat saat mereka memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih, Shem sungguh mencari apartemen baru dengan alasan agar Shona tidak bertemu mantan kekasihnya lagi.

jerk and diamonds🔞| sungsun/sunsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang