31

580 60 17
                                    

Malam hari tiba, Shona yang baru saja menyelesaikan makan malamnya langsung melangkah menuju tempat tidur untuk merebahkan diri. Semenjak mengandung dia menjadi lebih malas dan senang untuk bersantai.

"Akan lebih baik jika kau duduk dulu setelah makan" ucap Shem mengingatkan.

Shona hanya melirik sekilas Shem dan tidak menghiraukannya.

Ya, hari ini Shem libur dan menemani Shona seharian dirumah. Setelah melewati kesibukannya akhirnya Shem bisa sedikit bersantai dan beristirahat dari kerumitan urusan kantornya juga masalah lainnya. Walaupun terkadang dia lelah dan juga frustasi tapi Shem tidak pernah menunjukkannya didepan istrinya itu. Alasannya pasti sangat mudah ditebak yaitu, tentu Shem tidak ingin membuat Shona ikut memikirkannya dan cemas.

"Apa ada yang kau inginkan sayang?" Tanya Shem sambil fokus menata rak skincare milik Shona yang terlihat sedikit berantakan.

"Biarkan saja itu Shem.. besok aku akan merapikannya" bukannya menjawab, Shona malah mengatakan hal lain sehingga membuat Shem menoleh dengan satu alis terangkat.

"Apa ada hal yang mengganggumu?.. sejak tadi kau seperti selalu kesal dengan apapun yang aku lakukan"

Shem meninggalkan meja rias, berjalan santai menuju Shona yang tengah sibuk dengan ponselnya. Lelaki itu duduk perlahan disebelah Shona, menatap wanitanya tulus lalu menghela nafas sebentar sebelum kembali membuka suara.

"Kau tau bukan jika aku sangat tidak suka jika kau diam saja seperti ini?.. jika ada sesuatu lebih baik katakan saja, atau jika kau punya pertanyaan tolong tanyakan dan aku pasti akan menjawabnya"

"Tidak ada apa-apa. Hanya moodku yang memburuk" jawab Shona tanpa melihat Shem.

"Baiklah kalau begitu... " Jedanya sebentar.

"Tidurlah sayang, kau perlu beristirahat" putus Shem menyerah. Dia ingin menghindari perdebatan yang hanya akan memperburuk suasana saja.

Shona mengangguk lalu menaruh ponselnya dinakas. Wanita itu mulai memejamkan mata walaupun sebenernya dia belumlah mengantuk. Memang benar ada hal yang sebenarnya mengganggu Shona, tapi wanita itu memilih untuk tidak bertanya karena merasa tidak seharusnya dia ikut campur dengan urusan suaminya.

Hanya 45 menit berlalu, Shem bangkit tergesa dari tempat tidur membuat Shona yang memang belum pulas terkejut namun tetap dalam posisinya. Shem baru saja merebahkan dirinya disebelah Shona, tadinya pria itu berniat untuk mengecek pekerjaannya sebentar lewat ponsel sebelum benar-benar tidur. Namun, adanya pesan masuk membuatnya beralih sebentar.

Shem tampak khawatir dan melangkah cepat menuju balkon kamarnya membuat Shona akhirnya ikut bangkit untuk mengamati Shem yang bertingkah sedikit aneh.

Mata tajam Shem mengamati fokus menuju keseluruh halaman depan rumah yang terlihat dari balkon. 

"Sial!" Umpatnya kesal melihat kepulan asap dari bawah dan cahaya menyala yang begitu familiar juga bau hangus yang mulai menyerang indera penciumannya.

"Ada apa Shem?" Tanya Shona bingung. Wanita itu belum sadar dengan apa yang terjadi karena Shona memang sengaja tidak mendekat terburu-buru.

Shem menoleh cepat saat mendengar suara Shona.
" Kita harus keluar dari sini. Bawa ponsel mu dan pilih barang penting yang memang perlu dibawa. Aku akan mengambil barangku" kata Shem yang langsung pergi tergesa.

Shona tanpa berfikir panjang pun langsung bergerak cepat mengikuti perkataan suaminya itu.

"Shona!" Seru Shem yang berlari menghampiri istrinya setelah pergi beberapa saat lalu..

"Shem asap!" kata Shona panik dengan pandangan yang meliar kesegalah arah kamar tidurhya.

"Ayo sayang, kita harus keluar segera" ajak Shem yang langsung meraih tangan Shona dan menggenggamnya erat, menuntunnya dengan langkah cepat tapi tetap memastikan agar Shona bisa mengimbanginya.

jerk and diamonds🔞| sungsun/sunsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang