"Dunia dan isinya itu misterius, ingin mengetahuinya bersama?"
Langit masih malu malu untuk menampakkan dirinya di ufuk Timur, menandakan waktu dini hari. Naja yang baru saja tertidur satu jam terpaksa harus segera bersiap untuk kepulangannya.
Naja sedikit tidak rela berpisah dengan adik kesayangannya, Juju. Namun apa boleh buat, ia tidak bisa menetap di istana untuk waktu yang lama. Tugas semester menunggunya.
“Gue pulang, lo baik-baik di sini. Jangan lupa habis keramas jangan langsung tidur nanti kepala lo bisa pusing, jangan lupa pakai kaos kaki sebelum tidur, belajar secukupnya yang artinya jangan begadang, jangan ikut campur urusan orang. Ponsel lo masih berfungsi kan? Jadi kalau ada apa-apa cepat hubungin gue. Lalu—“ Juju segera menutup celotehan Naja yang tidak ada akhrinya.
“Stttt, udahan. Lo udah bilang berapa kali? Gue tau,” ujar Juju lalu kembali merapikan barang-barang Naja.
Sebenarnya Naja tidak membawa barang karena ia hanya menginap semalam saja. Namun, pihak istana dengan murah hati memberi beberapa oleh-oleh untuk Naja. Seperti pakaian, makanan, dan kebutuhan lainnya.
“Lo itu sering lupa.”
“Dari pada banyak ngomong, mending bantu gue beresin barang bawaan lo,” Juju kesal setengah mati dengan tingkah Naja saat ini.
“Gue gak perlu, mending lo masuk kesini lalu pulang. Good idea kan?” Naja menunjuk kopernya.
“Gila lo.”
Setelah selesai berkemas dan berdebat, mereka kini berjalan menuju pintu depan istana. Diantarkan oleh Putra Mahkota Martin dan juga Kepala pelayan Lionel.
“Jangan lupa yang udah gue bilang,” ucap Naja menatap Juju khawatir.
“Iya.”
“Gue bener-bener ini loh.”
“Iyaaaa abangkuuu tersayang. Udah ya cerewetnyaaaa,” balas Juju seraya tersenyum terpaksa.
“Lo mah—“
“Tenang saja Naja, adikmu akan baik-baik saja dalam pengawasan kami,” ujar Putra Mahkota Martin untuk menenangkan Naja.
Naja mendelik ke arah Putra Mahkota Martin, “Dih.”
Tiba-tiba datanglah Putri Selena memeluk Naja, “Inget, janji lo,” bisiknya.
“Lo juga inget, Juju lecet abis lo,” balas Naja berbisik seraya membalas pelukkan Putri Selena.
“Baru kali ini gue diancam,” batin Putri Selena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness[END]
Fantasy[ Cerita ini mengikuti Writora: Take Your Word] "Jika kamu memiliki kesempatan untuk hidup kembali, apa yang ingin kamu lakukan?" Kematian adik dan teman-temannya yang tragis membuat luka yang membekas bagi Orion Najare. Tetapi, sebuah keajaiban mem...