Chapter 19

2 0 0
                                    

Juju merasa akhir-akhir ini Naja tidak bisa dihubungi, sudah hampir satu minggu. Padahal Naja sudah berjanji akan menghubunginya selalu.

"Kenapa gue jadi berharap sekali," Juju menepuk pipinya sekedar untuk menyadarkan dirinya.

"Ah, paling sibuk,"

Juju lupa jika Naja mendapatkan tugas pergi keluar provinsi. Padahal Naja sudah mengingatkannya, Juju memang kadang pelupa.

Karena hari ini libur, Juju tidak mempunyai tugas. Maka dari itu Juju berencana akan berkeliling istana dan tentunya menghindari tempat tersebut.

Tempat di mana pertama kali Juju berjumpa dengan Pangeran Andrew.

❇✳❇

Saat hari pertama berkunjung ke istana, Juju dibuat terkejut dengan anak laki-laki yang misterius di gelapnya lorong.

Juju takut, terlebih jika anak itu anak laki-laki.

Dengan seribu langkah Juju berlari dan dengan tidak sengaja menabrak Raja Andreas yang sedang berjalan bersama istrinya, Ratu Sybl.

"Maafkan saya Yang Mulia," Juju menundukkan kelapanya.

"Tidak apa-apa nak, apa yang kamu lakukan disini?" tanya Ratu Sybl lembut.

Dengan gugup Juju menjawab, "Saya sehabis dari toilet, lalu saya bertemu- maksud saya saya tersesat."

"Kalau begitu, saya akan mengantarkan kamu ya?"

Jika Ratu Sybl meminta seperti itu, Juju tidak bisa menolaknya. Ratu Sybl memohon pergi kepada Raja Andreas yang disetujui oleh Raja langsung.

"Sebenarnya tidak perlu repot-repot, Ratu," ujar Juju sangat tidak enak.

"Tidak apa-apa. Lagi pula saat bersamamu, saya teringat dengan anak saya yang paling kecil," kata Ratu Sybl seraya mengelus lembut rambut Juju.

Juju yang diperlakukan seperti itu membuatnya merinding, karena sekian lamanya kalinya ia tidak merasakan sentuhan dari seorang ibu.

"Anak Ratu yang paling kecil?"

"Karena kamu akan menjadi asisten pribadi istana, saya akan memberimu sebuah rahasia," Ratu mendekat ke arah telinga Juju.

"Anak yang kamu temui tadi adalah pangeran Andrew Negara Tora,"

❇✳❇

Juju masih heran, bagaimana bisa Naja mengetahui rahasia yang hanya boleh diketahui orang-orang yang mengurus Pangeran Andrew.

Tentang kutukan Pangeran Andrew, Juju juga mengetahuinya. Karena ia mengetahuinya maka Juju secara khusus diberikan tugas untuk mencari penangkal untuk kutukan tersebut.

Karena lagi-lagi Juju tidak bisa menolak, maka siap tidak siap dirinya harus berdekatan dengan lawan jenisnya.

"ELARA!"

"Oh, tidak. Jangan lagi," kini Juju harus mencari tempat persembunyian.

Namun, sebelum Juju bersembunyi, anak laki-laki dengan tanda kutukan di lehernya memeluk Juju erat.

"Lepaskan," ujar Juju sambil berusaha melepaskan pelukan anak tersebut.

"Elara, kamu tidak mau memeriksaku?" tanyanya yang tidak menghiraukan penolakan Juju.

"Gak, hari ini saya libur. Tolong jangan ganggu," jawab Juju.

"Kalau begitu, ayo main!" Pangeran Andrew menarik tangan Juju dengan semangat.

Pangeran Andrew adalah anak ke-tiga dari Raja Andreas dan Ratu Sybl yang disembunyikan, oleh karena kutukan misterius yang dideritanya. Keturunan sebelumnya juga menerima kutukan ini dan meninggal oleh karena penyakit yang tidak diketahui.

Happiness[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang