Chapter 10

11 5 3
                                    

"Hati-hati, bahkan yang dekat dapat menusuk lebih dalam"

"Hati-hati, bahkan yang dekat dapat menusuk lebih dalam"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Silakan masuk.”

Mereka memasuki sebuah mulut gua yang berukuran besar berada di balik gunung. Meskipun tampak luarnya sangat mengerikan tetapi ketika masuk mereka mendapati tempat bernaung yang sangat nyaman.

Seperti kata pepatah, jangan menilai buku dari sampulnya.

Big Human merupakan bagian dari manusia pada umumnya. Tetapi, dengan skala yang lebih besar.

Salah satunya ialah Vash. Jika tinggi Jean berkisar 190 sentimeter maka Vash jauh lebih besar dan tinggi, yakni 300 sentimeter atau bahkan lebih tinggi lagi.

“Selera lo tentang rumah bagus juga,” ujar Jean yang mulai akrab dengan Vash.

“Terima kasih. Ayah dan ibuku yang membantu aku ketika menyusun ini.”

“Orang tua lo ada?” tanya Maria.

Mendengar pertanyaan itu Vash langsung terlihat sedih, membuat Maria paham. “Ma-maaf gue gak tau. Gue gak bermaksud,” ujar Maria kikuk.

Vash tertawa ringan, ia tidak ingin membuat suasana menjadi hening, “Tidak, tidak apa-apa.”

Naja hanya terdiam mendengar mereka berbincang. Dirinya cukup lelah melakukan perjalanan empat hari dan terus memikirkan titik terang dari permasalahan.

Untuk urutan waktu, Naja berhasil menyelamatkan Emma dari kematian yang mengerikan dan ia juga bertemu dengan Nela.

Meskipun Nela banyak berceloteh, perempuan itu masih cukup misterius bagi Naja. Latar belakang Nela masih cukup abu-abu.

Tentang bagaimana ia bisa dikirim untuk memecahkan misteri yang sangat membahayakan. Organisasi mana yang dengan ceroboh mengirim orang-orang yang masih muda dan belum banyak pengalaman.

“Guys, ada yang lihat Finn?” Emma memandangi satu-satu temannya.

Mereka saling pandang satu sama lain mencari sosok Finn yang tidak ada di antara mereka saat ini.

“Sial,” Naja lupa jika Finn akan menghilang secara misterius dalam perjalanan mereka. Naja bangkit dari duduknya.

“Lo mau ke mana?” tanya Jean ketika Naja melangkahkan kakinya menuju keluar gua.

Naja ingin mencari Finn sebelum temannya akan meninggal secara misterius, Naja belum tau penyebab kematian Finn yang hanya menyisakan tulang belulang di waktu yang lain.

“Besok pagi aja, Ja. Soalnya semua udah pada capek,” ucap Emma yang sudah terbaring di lantai.

Naja melihat teman-temannya yang sudah terlihat L4, lemah, letih, lesu, dan lunglai. Ia juga memikirkan beberapa kemungkinan yang akan terjadi jika ia pergi.

Happiness[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang