Bagian Dua Belas : Terungkap [2]

1 0 0
                                    

"Percaya"
---
_ Ryko Hans Akmajaya _

• Terungkap [2]

Pagi ini seperti biasa Razka rutinitas pagi di toilet. Lagi jalan ini menuju toilet. Belum sampai perbatasan masuk toilet pas. Razka berhenti, terus ngintip toilet. Sebab mata Razka melihat ada salah satu siswa tengah berada di dalam toilet bilik nomor 6.

Kenapa Razka bisa tau?

Karena posisi kaki si siswa ada di luar. Sedangkan dari kepala sampai pinggang ada di dalam. Layaknya orang lagi naruh sesuatu di dalam, tapi tidak se-badan badannya masuk. Jadi cuma setengah badan aja gitu.

Dari tempatnya Razka udah penasaran.

Lagi ngapain dia?

Tapi, belum sempat Razka maju mau nyamperin, siswa itu lebih dulu berdiri tegak, tidak lagi dengan posisi awal. Layaknya orang udah selesai naro terus mau balik arah.

Melihat si siswa udah mau keluar toilet, seketika Razka ngumpet. Setelahnya siswa itu keluar dari toilet. Nah disini Razka baru liat tampang siswa itu. Ternyata itu Hafiz, salah satu sahabatnya. Langsung timbullah tanda tanya besar di otaknya Razka.

Apa yang Hafiz lakukan di bilik sana?

•••***•••

Istirahat. Razka dan para sahabatnya berada di tempat fotokopian. Tepatnya di depan. Karena di dalem rame banget, ngantri juga. Mereka memilih untuk nunggu di bangku yang sudah di sediakan.

Razka yang tadinya berdiri ikutan duduk juga. Mungkin kakinya pegel apa gimana. Razka duduk di samping Hafiz.

"Lo ngapain tadi pagi di toilet" tanya Razka. Karena penasaran banget akhirnya Razka nanya langsung ke Hafiz. Toh sahabatnya juga. Jadi, tidak ada rasa tidak enak gitu.

Hafiz yang mendengar pertanyaan itu, langsing celingukan. Siapa tau Razka lagi ngomong sama siapa gitu. Bukan sama Hafiz.

"Gue?" Tanya Hafiz menunjuk dirinya. Kemudian Razka mengangguk.

Bingung. Hafiz mau jawab apa. Mau jujur takut di sangka aneh aneh. Mau bohong tapi udah ketauwan juga.

"Gue..." Suara Hafiz terdengar seperti orang tengah mencari alasan mendadak.

"Gu__" Hafiz menggantungkan ucapannya karena Daniel menyuruh mereka untuk masuk ke dalam.

Razka beranjak masuk tempat fotokopian. Sedangkan Hafiz menghela nafas lega selega leganya karena Daniel. Bahkan dia berterima kasih.

•••***•••

Karena bel masuk telah berbunyi. Razka dan para sahabatnya tengah menanti guru mapel pelajaran selanjutnya.

Seperti biasa ketika guru belum masuk, bangku pojok sana pasti lagi gosip. Ketawa ketawa.

"Kemaren gue lagi enak enaknya apel malah kebet berak" suara Daniel diikuti gelak tawa semua.

"Berak di tempat baru pro" saut Sandi.

"Malu lah! gilak kali. Ntar ayang Fika ilpil ama Abang Daniel" Kata Daniel manja.

Gedung SMA LenteraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang