Bagian Enam Belas : Tertangkap

0 0 0
                                    

***

Untuk bisa tau siapa yang bertos ria dengan si kakel waktu di perpus. Razka dan Cakra memutar kembali rekaman yang sebelumnya.

Flashback off...

Pagi itu Candra tengah jalan sendiri di koridor sekolah. Beberapa langkah ke depan ada Azka yang memang sudah menunggu Candra dari tadi. Hubungan antara mereka tidak bisa di bilang teman dekat, karena Candra, laki laki itu sangat anti dengan yang namanya berteman dengan siapa pun.

Seperti biasa Azka menunjukkan sikap sok iya di depan Candra. Satu detik kemudian, Azka berbisik sesuatu di telinga Candra. Hal itu langsung membuat Candra mendelik heran, tidak percaya, bergidik ngeri. Tapi pada akhirnya Candra mengikuti Azka pergi.

Toilet.

Mereka keluar telah menggunakan topeng berwarna putih. Entah gimana ceritanya pagi itu, di area mereka berada, pasti sepi. Mungkin karena jam masih sangat pagi.

Mereka pergi ke toilet lantai dua tepatnya di jalan kecil di belakang bilik-bilik tersebut. Jalan itu hanya bisa di lewati satu orang. Tepatnya jalan orang yang sering mengecek pipa air.

Dari jalan kecil itu, mereka menggotong satu tubuh perempuan. Yang sudah tidak bernyawa pastinya. Menuju area depan perpustakaan, sama, situasinya sepi tidak ada siswa yang berlalu lalang disana.

Setelah melakukan itu, Candra terlihat masuk perpus, sedangkan Azka berada di depan perpus lalu mereka saling berdoa ria dengan gembiranya.

Selesai. Azka pergi meninggalkan Candra di sana. Sedangkan Candra membuka topeng yang dia pakai sebelumnya. Hatinya saat ini dalam siatasi tidak karuan. Rasa sedih, kecewa, khawatir, takut campur jadi satu. Tidak ingin larut, Candra keluar dari perpustakan.

Flashback on...

Razka mengamati tangan dari orang sebelah. Orang itu memakai gelang berwarna hitam dengan satu inisal A. Jika di perhatikan lagi, Razka pernah melihat gelang itu sebelumnya.

Ting. Razka tau, siapa orang di balik gelang itu. Ini bukan salah lagi, ini pasti benar.

Razka keluar, menuju kelas yang Razka yakini itu kelas orang yang di tuju.

Sampai.

"Razka lo ngapain di sini?" Tanya Anjani ketika melihat Razka di ambang pintu.

Mata Razka berkeliling. Mencari atensi seseorang. Seharusnya sudah berangkat karena bel sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.

"Azka mana?" Tanya Razka setelah Anjani sampai di depan Razka.

"Azka udah pindah, ngapain nyari Azka?" Pertanyaan Anjani tidak mendapat jawaban dari Razka. Laki-laki itu langsung pergi meninggalkan Anjani menuju kelasnya.

Kesimpulan Razka. Ucapan Azka waktu itu adalah petunjuk atas perilakunya, dan laki-laki itu dengan entengnya pindah sekolah. Setelah mengatakan itu.

Saat ini Razka tengah mencoba menghubungi Azka. Tapi hampir 10 kalo tidak ada yang di angkat satu pun oleh Azka. Ini orang pasti bener-bener sudah tau kalo cepat atau lambat semuanya akan tau, sikap busuknya.

•••***•••

Pulang sekolah Razka langsung menuju rumah Azka. Razka tau karena sebelumnya Razka menemui Anjani untuk meminta alamat.

Gedung SMA LenteraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang