POV AISHA
(Alarm berbunyi) yang kala itu membuat Aisha gadis blasteran Arab-Indo itu terbangun dari tidur nyenyaknya, perlahan ia membuka matanya dan menatap ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 03.00 WIB. Dengan keadaan masih terasa sangat lemah, ia bangun merenggangkan tubuhnya kemudian meraih air yang selalu ia siapkan pada saat sebelum tidur. Kemudian ia kembali menaruh gelas di atas meja samping ranjangnya itu.Merasa tubuhnya sudah terasa segar, Aisha beranjak lalu pergi ke kamar mandi untuk berwudhu, kemudian melaksanakan Shalat Tahajud. Setelah beberapa menit kemudian setelah Shalat Tahajud ia melanjutkan untuk berdzikir dan kemudian membaca Al-Qur'an.
Tak terasa Adzan Subuh telah berkumandang, ia pun beranjak untuk melaksanakan Shalat subuh. Setelah beberapa menit kemudian ia telah selesai melaksanakan Ibadah, lalu merapikan perlengkapan Shalat.
Setelah merapikan perlengkapan Shalatnya, ia berjalan menuju ke arah lemari pakaian dan meraih sebuah Koper yang lumayan cukup besar, kemudian mengambil satu persatu pakaian yang ada di lemarinya. Pada saat mengambil pakaian terakhir ia melihat sebuah foto, di dalam foto itu adalah dirinya dan mantan kekasihnya yaitu Ali. Aisha mengambil foto itu dan menatapnya lekat sembarimengusapnya.
"Al.." melihat foto itu membuat Aisha hampir meneteskan airmata, namun ia menahannya dan mencoba untuk mengikhlaskan Ali cinta pertamanya. Aisha menghela nafas berat kemudian melanjutkan mengemasi barang-barang yang akan ia bawa ke Madinah.
Tak terasa akhirnya ia selesai mengemasi barang-barangnya.
Tok tok tok
Aisha menoleh ke arah pintu lalu beranjak untuk membukanya.
"Selamat pagi sayang, mari kita sarapan." Ucap Bibi Aynun. Sebelum Bibi Aynun pergi ia melihat Koper dan barang-barang lainnya sudah tersusun rapi sesekali menatap Aisha."Oh ya bu, apakah pagi ini Ayah akan ke kantor?" tanya Aisya untuk mengalihkan perhatian ibunya. Aisha dan Bibi Aynun pun turun untuk sarapan.
.
.
.
.
.
POV AISHA END
Pada saat menikmati sarapan Aisha membuka percakapan.
"Ayah, apakah pagi ini Ayah akan ke kantor?" tanya Aisha kepada Paman Haydar."Oh iya sayang, kebetulan hari ini ayah tidak kemana-mana, karena di kantor pun ayah tidak ada yang harus di kerjakan. Lalu apa yang membuatmu tiba-tiba bertanya seperti itu kepada Ayah?" paman Haydar sedikit keheranan.
"Bisakah Ayah dan Ibu mengantarku ke Bandara karena aku akan kembali ke Madinah, karena sebentar lagi aku akan masuk Kuliah, masa liburanku sudah habis, oh iya ayah, setelah lulus nanti aku akan mencari pekerjaan di sana, mungkin aku akan memutuskan untuk menetap di sana jangan khawatir sesekali aku akan kemari." Ucap Aisha kemudian melanjutkan menyantap sarapannya.
Bibi Aynun dan Paman Haydar saling pandang dengan wajah sayu kemudian menyanatap kembali sarapannya. Setelah beberapa menit mereka menikmati sarapan, akhirnya selesai.
Saat Aisha ingin membantu membersihkan meja makan Bibi Aynun meraih lengan putrinya dengan lembut.
"Biar ibu saja, kamu buatkan saja Ayahmu teh." Ucap Bibi Aynun.
Aisha beranjak pergi ke dapur dan membuatkan Ayahnya teh.Saat menuangkan air panas kedalam cangkir ia tidak sadar kalau air didalam cangkir sudah melebihi batas. Bibi Aynun yang menyadari hal itu langsung bergegas menyadarkan Aisha dari lamunannya.
"Astaghfirullah.. nak, apa kau ingin melukai dirmu sendiri hah, lihat airnya sudah penuh." Ucap Bibi Aynun sangat panik.
Aisha kaget saat menyadari apa yang di katakan Bibi Aynun.
"Astaghfirullah, maaf bu, aku tidak sengaja." Aisha dengan cepat menyimpan Teko yang masih sangat panas itu."Maaf ya bu, aku tidak sengaja" Ucap Aisha lagi.
"Ya sudah tidak apa-apa, sekarang lebih baik kamu bersiap-siap saja, semua ini biar ibu saja yang mengurusnya." Ujar Bibi Aynun dengan gelengan pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA YANG SESUNGGUHNYA
RomanceMenceritakan seorang Gadis yang bernama Elmeera Kanza Maryam Dahayu yang dijodohkan dengan Lelaki pilihan Orangtuanya, namun Dia dengan senang hati menerima perjodohan itu.