Chapter 13

322 16 2
                                    

Urgh...

Hnnn...

Shaifah mencoba berguling dan merasakan sesuatu mengganjal tubuhnya. Dia membuka mata dengan malas dan mendapati gulungan selimut diletakkan di sampingnya.

'Arai wa?!' batinnya bingung.

Perlahan dia mencoba bangkit duduk dan merasa bagian samping tubuhnya masih terasa sakit. Meski sudah banyak berkurang dari semalam.

Dia mengedarkan pandangan ke sekeliling kamar dan tak menemukan siapapun.

'Kemana dia?'

Shaifah meraih handphone di nakas dan melihat saat itu sudah jam 8 pagi. Sedikit menyesal tak membawa handphone-nya saat dia memutuskan untuk mengejar Luis, Shaifah pun berusaha bangun dari tempat tidur.

'Phayu akan mencekikku saat aku pulang nanti... Sebaiknya aku segera bersiap!' batinnya lagi,

Tek tek...

Tep...

Plek...

'Suara apa itu?'

Shaifah berjalan pelan ke dekat pintu kamar, dia merasa mendengar sesuatu di luar.

"Wo zhe dao..."

Shaifah membeku di tempat.

"Biarkan dia mengejar pria itu. Asalkan dia tidak mengetahui alasan utamanya..."

Satu suara yang lain.

"Dia berkeras untuk menyelidiki hal itu...

Saya sudah mencoba membujuknya, tapi rupanya tidak berhasil..."

"Kau tahu apa yang akan terjadi jika sampai dia tahu siapa yang mencelakai Adiknya..."

"Tse... Wo ming bai...

Ge tse..." suara itu terdengar ragu,

"Jika kau tahu, maka kau akan melakukan segalanya agar dia tetap tidak mengetahui hal itu!" sahut yang lain tegas,

"Dui... Saya akan berusaha..."

Shaifah berjingkat menjauh dari pintu dan kembali ke tempat tidur. Dia tak ingin pria itu mengetahui bahwa dia mendengar semuanya.

Shaifah tahu siapakah yang berbicara di telpon.

Tidak ada orang lain yang bisa memasuki ruangan ini selain, Luis dan asistennya, Xiao Lan.

Mendengar percakapan itu, Shaifah sedikit memahami apa yang terjadi.

'Ada seseorang yang tak ingin Luis tahu yang sebenarnya...

Apa Xiao Lan yang memberikan laporan palsu itu pada Luis?'

Shaifah bersyukur Xiao Lan tak tahu dia bisa bahasa Cina. Itu kenapa dengan ceroboh dia bicara menggunakan bahasa Ibunya, mengira Shaifah takkan mengerti meski mendengarnya bicara.

'Sekarang apa yang harus kulakukan? Dimana Kwon Luis sebenarnya?!' rutuk Shaifah dalam hati,

Cklek...

"Tuan Luis!"

Suara panggilan itu membuat Shaifah kembali waspada.

"Apa dia sudah bangun?"

"Setahu saya belum...

Saya memeriksanya beberapa saat yang lalu dan dia masih tidur..."

"Baiklah... Tolong siapkan ini! Aku akan makan di dalam kamar..."

Blazing Race (PhayuxPrapai fan fiction) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang