Chapter 18

340 16 1
                                    

"Apa aku pernah bilang kalau aku suka saat mencium bau sabun dan shampoo-ku, di tubuh kekasihku?" bisiknya sembari menggesekkan puncak hidungnya di leher Shaifah,

"Khu mei cai phaen keup meung!

I'm not your lover..." jawab Shaifah,

"Only a minor detail..." jawab Luis lalu terkekeh pelan, sebelum menjilat daun telinga Shaifah,

'Shiaaa... Dia benar-benar tahu bagaimana mengobarkan hasratku...

Tenanglah Shaifah! Nasib Kakakmu bahkan belum jelas dan kau sudah...'

"Urgh..."

Kini kedua tangan Luis ada di tubuhnya.

Satu tangan menangkup pantatnya yang telanjang, menyingkap handuk kecil itu ke atas. Kaca besar di belakang tubuh Shaifah memberi suguhan pemandangan menakjubkan bongkahan pantatnya pada pria itu.

Satu tangan lagi membelai punggung lembabnya dan merayap naik ke belakang tengkuk Shaifah.

'Shit...'

"Unhh..." erangnya pelan,

"May I?" bisik Luis,

"Huh?"

"Bolehkah aku mencicipimu?" tanyanya.

Pertanyaan cabul itu membuat penis Shaifah mengeras, tanpa bisa dicegah. Napasnya terengah saat lidah Luis menjilat tetes air yang mengalir di lehernya.

Dan Shaifah pun mengerang pelan dengan desah halus.

"Kraaap..."

Luis menyentuh tangan Shaifah yang masih mencengkeram ujung handuknya yang lembab, membujuknya untuk melepaskan sehelai kain yang sama sekali tak bisa menutupi tubuh telanjangnya. Terlebih saat kini dia telah mengeras sempurna berkat sentuhan Luis.

Pria itu meremas gemas bongkahan pantat Shaifah yang kini terpampang jelas. Handuknya telah terlempar entah kemana. Tangan Luis membelai tubuh Shaifah di semua tempat, menikmati sensasi kulitnya yang dingin dan sejuk.

Bibir Luis mencumbu leher Shaifah dan tanpa permisi meninggalkan jejak ciuman di kulit tan-nya. Kemudian bibir itu naik dan menangkap bibir Shaifah dalam ciuman penuh hasrat.

Shaifah bisa merasakan pria itu sama berhasratnya dengan dirinya dan setelah sejauh ini, dia tak berniat untuk mundur. Tangan Fah bergerak melepaskan ikat pinggang dan menarik keluar kemaja Luis dari dalam celana kain yang dikenakannya.

Kancing kemeja itu sangat sulit dilepas, jadi Fah dengan tak sabar menarik kemeja itu hingga kancingnya terburai ke penjuru ruangan, kemudian kembali mencium bibir Luis.

"Kau kucing liar che mai?

Sangat kasar..." gumam Luis,

"Kukira kau tak suka melakukannya dengan lembut..." godanya,

"Shit!"

Luis menggendong Shaifah dan membawanya ke tempat tidur, setengah melempar pria itu disana dan mengurungnya di bawah tubuhnya.

"Aku takkan bersikap lembut!" peringatnya,

"I'm not asking..."

"Kau akan merasakannya!" ancamnya lagi,

"Give it all to me!

Phom ke dai..." ejeknya, "Argh!!!"

Pekikan itu terdengar saat Luis menjambak rambut Shaifah dan membuatnya menengadah, lalu membungkam mulut Shaifah dengan bibirnya.

Blazing Race (PhayuxPrapai fan fiction) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang