Chapter 14

313 17 3
                                    

"Kau nampak terkejut..." kata Prapai memecah kesunyian di antara mereka.

Shaifah telah memutuskan meninggalkan mereka untuk menyelesaikan kekalutan yang ada.

"Tentu saja aku terkejut. Kau tidak mengatakan hal seperti itu di tengah diskusi seperti ini!" amuk Phayu,

"Jadi kapan kau ingin aku mengatakannya?

Lagipula ini bukan kali pertama aku mengatakannya..." sahut Prapai dengan nada suara menantang,

"Itu juga tidak dihitung!" seru Phayu teringat momen panas mereka,

"Ta mai wa?"

"Karena..."

'Karena aku sedang dalam pengaruh kabut hasrat dan terbutakan sesaat akibat kenikmatan yang kau berikan padaku!!' batin Phayu,

Sreet...

Phayu berdiri dengan tiba-tiba, Prapai mendongak penasaran akan apa yang akan dilakukan pria itu.

"Aku harus pergi!

Aku harus menyelesaikan motor Khun Pakin yang akan digunakan untuk balapan!"

"Apa kau akan menghindar setiap aku bilang aku mencintaimu?" tanya Prapai, membuat Phayu bergidik ngeri akan nada dingin yang digunakannya,

"Khu mei mi!"

"Mi! Ni ngai... Aku bilang aku mencintaimu dan kau bilang ada pekerjaan yang harus kau selesaikan!"

"Apa yang kau inginkan?!" seru Phayu dengan emosi meninggi karena merasa terpojok.

Prapai berjalan pelan mendekati Phayu dan memeluknya dari belakang, tanpa mempedulikan protes Phayu.

"Jika seseorang bilang mereka mencintaimu maka kau seharusnya membalasnya..." kata Prapai di telinganya,

"Kau sudah tahu perasaanku!" ujarnya sembari berusaha berontak,

"Khu mei lu!

Aku amnesia!"

"Meung ba o?!" rutuknya sebal,

"Aku takkan melepaskanmu sebelum kau mengatakannya!" kata Prapai keras kepala,

'Dia takkan melepaskanku jika aku tak mengatakannya?! Sialan!' batin Phayu kesal,

"A... Aku... Juga..."

"Juga apa?"

"Mencintaimu!" serunya, "There you have it! Now let me go!"

"Kau sangat keras kepala bukan?

Aku juga bisa keras kepala!"

Humph...

Prapai lagi-lagi mencuri ciuman darinya.

"Pai!!" seru Phayu, mencoba menjauhkan wajahnya, namun Prapai mencengkeram tengkuknya dengan erat,

Greb...

"Unh...

Aaaah..." erang Phayu saat tangan Prapai mulai kembali membelai tubuhnya,

"Phayu..." bisik Prapai sebelum mencumbu lehernya,

"Haaaah.... Aaahn..."

Bruk...

Sebuah bantal menimpuk belakang kepala Prapai dan pria itu menoleh ke arah lemparan itu berasal.

"Hentikan itu! Jika kau mau bermesraan paling tidak bawa dia ke kamar, kalian tidak tinggal berdua disini, issat!!" rutuk Shaifah bersungut-sungut,

Blazing Race (PhayuxPrapai fan fiction) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang