Chapter 22

260 19 2
                                    

"Apa ini tempatnya?" tanya Shaifah,

"Krap..." jawab sopir Luis,

"Bawa Xiao Lan dan P'Chop keluar dari van!" perintah Luis,

"Krap phom!"

Shaifah dan Luis menatap mansion itu dari samping mobil. Rupanya Tuan Besar itu menggunakan mansion itu sebagai tempat tinggal sementara.

Bahkan saat mereka berdiri disana, pria tua itu telah melihat semuanya dan Luis tahu itu. Hal itu membuat dadanya sedikit bergetar, tapi dia tak ingin Shaifah menyadari hal itu.

Meski dia membawa beberapa orang pasukan untuk kesempatan ini. Tapi dia tak tahu seberapa banyak orang yang dipekerjakan Ayahnya atau berapa banyak anak buahnya yang diterbangkannya ke Bangkok.

Saat Shaifah menggenggam tangannya erat, Luis menatap pria itu.
'Dia datang kemari demi menemaniku.

Dia bisa saja pergi dan menanti Kakaknya di rumah atau dimanapun asal bukan disini bersamaku...' kemudian menambahkan dalam hati, 'Dan dia hampir celaka karena diriku...'

"Fah... Maukah kau menunggu disini? Aku tak ingin kau terluka..." katanya,

"Aku bisa menjaga diriku sendiri!" sahut Shaifah,

"Tapi ini berbeda!"

"Someone! Give me a gun!" serunya pada beberapa pengawal mereka,

"Fah..." Luis mencoba menghentikannya, tapi Shaifah segera mencengkeram kerah kemeja Luis dan menariknya mendekat,

"Dengar, Luis! Aku takkan tinggal disini dan membiarkanmu ada di dalam sana menghadapi pria tua itu. Aku akan ikut ke dalam, baik kau ijinkan atau tidak!

Jadi kau bisa memilih, aku ikut bersamamu dengan senjata atau aku akan masuk kesana sendiri tanpa senjata!"

Huft...

Luis mendesah pelan sebelum dia akhirnya berseru, "Give him!"

Seseorang mengeluarkan pistol dari balik kemeja mereka dan menyerahkannya pada Shaifah.

"Kau bisa menggunakannya?" tanya Luis,

"Aku dan Phayu pernah ikut kursus menembak...

Dan asal kau tahu persentaseku lebih baik dari dirinya!"

"Senang mendengar hal itu!

Tapi gunakan itu hanya jika terdesak. Aku tak ingin terkena masalah dengan pihak berwajib di negara ini."

"Krap phom!" sahutnya patuh dengan senyum mengejek,

"Kami sudah siap, Khun!" kata salah seorang pengawalnya,

"Kita bergerak sekarang!"

Shaifah berjalan dekat dengan Luis, diapit beberapa pengawal. Xiao Lan dan Chopper berjalan tak jauh dari mereka dengan tangan terborgol.

Begitu mereka sampai di pintu utama, pintu itu langsung terbuka seolah kedatangan mereka memang sedang ditunggu.

"Tuan Besar menunggu Anda di ruangan dalam..." kata seorang butler.

Ruangan itu cukup luas untuk sebuah ruang tamu, tapi masih terasa sempit karena banyaknya orang yang ada disana. Nampaknya Tuan Besar itu telah mengumpulkan semua pengawalnya di tempat itu.

Belasan bahkan puluhan orang nampak berada di tempat itu.

'Ini adalah upacara penyambutan!' batin Shaifah.

Blazing Race (PhayuxPrapai fan fiction) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang