Chapter 5

335 17 0
                                    

Prapai terkejut melihat pesan yang masuk ke handphone-nya. Pakin meminta bertemu dengannya.

'Mungkin ini tentang balapanku dan Luis beberapa hari mendatang...

Ataukah ini tentang kejadian semalam?'

"Khun Beam... Tolong kosongkan jadwalku sore ini!" kata Prapai pada sekretarisnya,

"Tapi ada janji temu dengan perusahaan supplier sore ini. Dia datang dari Jepang untuk menemui Anda..." kata wanita itu dengan dahi berkerut,

"Ini darurat. Jika dia mau, aku bisa menemuinya besok siang.

Jika tidak bisa, biarkan dia bertemu Manajer Purchasing dan QC untuk membicarakannya lebih lanjut..." kata Prapai,

"Krap phom..."

Prapai mengemas barangnya dan segera melangkah keluar dari kantornya. Detail pembicaraannya dan Sang Ayah pagi itu terlintas di benaknya. Dia tahu keselamatannya terancam saat ini dan keluarganya harus tahu masalah ini sebelum terlambat.

Dan tentu saja, Ayahnya segera menginstruksikan pengetatan keamanan di sekitar kantor. Dia juga meminta Prapai tidak berkendara sendiri sementara waktu.

Ayahnya juga bukan orang sembarangan jika dia mau jujur. Ada alasan kenapa dia memiliki akses bertemu Pakin dan organisasinya.

Bahkan saat ini pun Prapai yakin ada beberapa orang yang mengawasi dan mengikutinya.

Mobilnya berhenti di depan sebuah mansion mewah di luar kota Bangkok. Seorang petugas keamanan mendekati mobilnya dan memeriksa identitas Prapai sebelum membiarkannya melewati pagar besar.

Mansion mewah itu jelas memiliki keamanan tingkat tinggi mengingat petinggi organisasi kejahatan terbesar di Thailand tinggal disitu.

"Khun Prapai... Sebelah sini!

Khun Pakin sudah menunggumu di ruang tamu..."

"Krap..."

Prapai melangkah masuk ke dalam mansion dan diantar ke ruang tamu, namun napasnya tersentak melihat disana sudah ada Chai dan Phayu.

Phayu yang pagi ini masih nampak lemah karena efek obat dari Luis, kini duduk di salah satu sofa dengan seorang pria paruh baya. Keduanya sedang mengobrol santai.

"Sawatdee krap Khun Pakin..."

"Sawatdee krap Nong... Ayo masuk! Aku sedang bicara dengan Phayu...

Rupanya Phayu memiliki kekhawatiran tentang sesuatu dan ingin berbagi kekhawatirannya denganku..." ungkap Pakin.

Prapai melirik Phayu diam-diam, tapi pria itu sama sekali tak menatapnya. Wajahnya nampak serius, meski Pakin nampak lebih santai.

"Khor tut na krap Khun... Aku berusaha datang secepat mungkin setelah menerima pesan dari P'Chai...

Dia bilang ada hal penting yang harus dibicarakan!" kata Prapai,

"Duduklah!"

"Krap phom..."

Prapai duduk di samping Phayu dan menepuk lutut Phayu pelan sebagai sapaan. Pria itu nampak tegang.

"Beng ai bang? Apa kau sudah tidak mual?" tanya Prapai,

"Uhm me ben rai..." jawabnya singkat,

"Apa Shaifah tahu kau disini?"

"Shaifah yang mengantarku...

Dia kuminta pulang lebih dulu..." jawabnya lagi, masih enggan melihat Prapai,

Blazing Race (PhayuxPrapai fan fiction) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang