11. Siasat Jerro

301 43 20
                                    


⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

••☆••♡♡♡••☆••









Hasa baru masuk rumah pulang dari part time di minimarket tempat dia dan Mia ketemu pertama kali. Setiap Rabu dia emang shift malem soalnya jadwal kuliah dia padet hari itu.

Sebenernya Hasa ini bisa dibilang lumayan beruntung, Bos nya baik dan mau perhatian dan akomodir jadwal dan kebutuhan dia. Padahal kenal aja nggak dia sebelum daftar jadi pegawai di sana.

Jadi minimarket tempat Hasa kerja tuh usaha keluarga gitu, yang sering keliatan sama dia sih Bapak-bapak udah lumayan lah umurnya 50 keatas keliatannya. Kalau lagi mampir buat kontrol pemasukan, laba, stok dan sebagainya tuh suka bawa makanan. Kalau abis jalan-jalan ke luar kota juga suka kasih buah tangan.

Pokoknya Hasa betah banget kerja disana sampe punya cita-cita pengen diangkat jadi anak sama Bapaknya. Kalau kepepet banget, anak mantu juga bisalah itu dibicarakan baik-baik 😁

"Kok belum tidur, Mi?" tanya nya ketika mendapati Mia sendirian di depan tv "Bian mana?"

"Tidur" jawab Mia tanpa mengalihkan pandangannya dari tv

"Lo kenapa dah?" Hasa menyadari ada yang aneh dari kelakuan Mia yang nggak petakilan kayak biasanya

"Mi, heh?" Hasa menghampiri Mia "coba sini liat gue"

Mia diam saja, tetap fokus ke layar televisi.

"Lo nangis?" Mia tetap diam "gue bangunin Bian ya?" tawarnya. Hasa cukup tau diri, meskipun mereka sering lempar candaan tapi dia dan Mia belum lama kenal. Dan kayaknya masalah yang dihadapin Mia sekarang bukan masalah kecil, soalnya diem aja anaknya pas ditanya tadi.

Jadi solusi terbaik yang terpikirkan otaknya adalah membangunkan satu-satunya orang yang mengenal Mia dengan baik diantara penghuni kosan yang lain, Si petasan kebon Biantara Yudha.

"Jangan, gue cuma kepedesan abis makan mie setan"

"Oya?" Hasa ragu

"Hmm, itu sampahnya masih di kitchen bin. Pagi aja gue buang sambil berangkat kuliah"

Walaupun masih ragu, Hasa menghormati keputusan Mia. Lain kali saja dia bahas ini bersama Bian. "Okay, gue ke kamar dulu ya mau beres-beres terus tidur"

"Mhm"

"Jangan tidur larut"

"Ok, makasi Hasa"






••☆••♡♡♡••☆••






"Dam, ayoklah bantuin gue" Riang menusuk lengan Adam dengan coki-coki

"Bilang sendiri apa susahnya sih?" Adam mulai sebal karena sejak di kampus pembahasan mereka tetap sama. Adam yang menolak dan Riang yang kekeh dengan idenya. Cewek itu bahkan menggeret anak kembarnya untuk ikut ke kosan.

Kawanan kembar tiga dan Adam sedang membahas penampilan yang akan mereka tampilkan di acara ulang tahun kampus mereka yang ke 70 tahun. 

Riang bersemangat ingin mengajak Mia ikut menampilkan sesuatu dan membujuk Adam untuk ikut merayu Mia supaya luluh. Dia punya feeling kalo Adam yang nyuruh Mia bakal nurut soalnya. Jangan tanya kenapa, pokoknya menurut dia begitu.

Kosan Tahu Bulat  [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang