Special Extra: Mikhayla pt. 1

179 23 28
                                    

⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

••☆••♡♡♡••☆••






Happy 10k reads/views
Yeay!!! 🥳🥳

Makasi semuanya 🩵
*sends BIG  🫶🏻🫶🏻





••☆••♡♡♡••☆••










Adam duduk terpaku memandang butiran air yang mengalir dari mulut gelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adam duduk terpaku memandang butiran air yang mengalir dari mulut gelas. Berusaha mendengar, menangkap dan memahami maksud orang di depannya yang tiba-tiba menghubungi untuk bertemu.

“Mia selalu ketawa malu-malu loh setiap tante godain pake kompilasi foto kamu dari bukti yang diaplot kurir….

Awalnya iseng aja sih. Loh kok ada yang nerima paket buat Mia??, laki-laki tapi bukan Bian….

Tante pikir, Oh mungkin temen kos nya. Tapi kok ganteng? dan hampir selalu kamu yang nerima.

Lama-lama Tante jadi penasaran, Mia pas ditanya jawabnya selalu mencurigakan. Jadilah tante kumpulin foto kamu buat godain dia setiap telponan…”

Lagi.

Cerita yang sama.

Adam mungkin merasa bahagia, tersanjung bahkan malu saat pertama kali mendengar cerita barusan tapi sayangnya ini yang ketiga kali. Dan setelah apa yang Dara dan putri kesayangannya lakukan pada Mia malam natal lalu antusias Adam ada di titik terendah.

“.... Jadi, gimana hubungan kalian berdua? Mia baik-baik aja?,”

Akhirnya keluar juga salah satu pertanyaan utama dari maksud pertemuan mereka hari ini.

“She's good,” Adam menyesap kopi sambil menatap meja, berusaha mengontrol emosi

Dara terdiam mendengar jawaban dingin barusan lalu kemudian tersenyum, “You're not 8, aren't you?,” katanya sambil menyapukan pandangan ke luar jendela “apa basa-basi tadi terlalu membosankan?,”

Adam diam tapi pesannya tersampaikan. Dia mengerti, dia tahu, dia paham, tapi bukan berarti dia bersedia membantu.

“Tante bukannya ingkar janji, tapi Jingga... dia bilang itu hadiah buat kemenangan dia di olimpiade fisika kemaren…” Dara terus mengeluarkan pembelaan dibalik kejadian hari itu.

Kosan Tahu Bulat  [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang