⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.
Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.
Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.
••☆••♡♡♡••☆••
Kata orang, Jenius dan gila itu beda tipis. Orang jenius sering dianggap gila karena pemikirannya yang sangat jauh ke depan sehingga sulit diikuti oleh manusia kaum rebahan yang kadang hanya memiliki satu sel otak. Mereka ditakuti karena cenderung membuat yang lain berkecil hati.
Bagaimana dengan orang gila?
Tentu saja mereka juga lumayan ditakuti, bukan hanya karena predikat yang disematkan di status kejiwaannya, tapi juga tingkahnya yang kadang terlalu membagongkan sampai membuat orang lain meragukan kewarasannya sendiri.Itulah yang dirasakan Bian sekarang.
"Biantara Yudha, you JERK!!" suara Hiro terdengar dari drone yang melayang di depan matanya
"Berani-beraninya lo ninggalin Mia nangis sendirian di parkiran. Nggak punya otak lo ya?!"
Bian terkesiap, Mia nya menangis?. "BAGUS YA, ELU MALAH SANTAI CARI ANGIN DI BALKON SAMBIL NATAP AWAN!"
"MAU UMUMIN KE SEMUA PENGHUNI LANGIT KALAU LO LAGI GALAU?!"
"Bacot, Hiro!!" Bian melempar cupcakes yang ada di piring ke drone yang dengan lincah menghindar "nggak usah teriak, gue nggak budek!"
"Lo lupa sama PR yang gue kasih?" tanya Hiro
Bian menatap datar ke arah truk Damkar yang entah sejak kapan terparkir di depan gerbang Villa, dengan tangga yang membentuk sudut 45° dan ada Hiro disana, mengendalikan drone sambil ngomel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan Tahu Bulat [ ✓ ]
Fanfiction[ completed + extra chapt ] Yaa, pokoknya gitudeh Update suka-suka, tergantung mood Aku mau nulis yang ringan nyerempet komedi biar awet muda, lol. Mengandung bahasa kasar ✌🏻