happy reading
💜
_________________________________________
“ada apa hyung menyuruhku kesini?” taehyung berujar seraya mendudukan dirinya di bangku depan meja besar milik kim seokjin.
“ada yg harus aku omongin sama kamu”
taehyung hanya menaikan salah satu alisnya.
“apa ini tentang jungkook?”seokjin mengangguk dan lagi, itu membuat taehyung kebingungan khawatir tentunya.
“apa ada masalah hyung?”
seokjin menghela nafasnya. “kau tau, hal yg di alami jungkook itu sangat menyakitkan, apa kau tega membiarkannya merasakan jarum suntik lagi di tubuhnya?”
taehyung masih bingung, ia mencerna ucapan seokjin yg belum ia pahami.
“hyung, apa separah itu keadaan istriku?”
seokjin lagi² hanya mengangguk. “selain resiko bayi yg lahir dengan kemungkinan cacat, berat badan bayi rendah dan juga prematur. kesehatan dan mentalnya harus tetap di jaga. aku kemarin bertemu dengan jungkook 2 minggu ini di rumah sakit. dan kenapa kau tidak ikut?”
taehyung tentu terkejut dengan apa yg ia dengar. “hyung, maksud kamu apa? bayi apa? dan jungkook di rumah sakit?”
seokjin merasa ada yg kurang disini, ia memicingkan matanya menatap taehyung. “apa kau tidak tau jika istrimu akan melakukan tanam rahim?”
taehyung mengusap wajahnya kasar, ia mendongakkan kepalanya merasa bodoh dengan apa yg ia ketahui saat ini.
tidak salah jika seokjin mengatakan semua. ia berpikir jika taehyung tau dan masalah seperti ini bukanlah masalah
sepele yg tidak ada pembicaraan.“ya ampun jungkook, apa yg kamu lakukan sayang”
taehyung langsung bergegas untuk keluar dari ruangan seokjin.
sedangkan di kediaman kim. kini jungkook tengah gusar, takut was² menjadi satu. setiap harinya ia selalu waspada takut akan pemberitahuan dengan tiba² dan lebih takut jika surat itu bukan dia yg menerimanya.
hatinya bingung mondar mandir di dalam kamar dengan pikiran kacau dengan sesekali melirik jam dinding yg berada di kamarnya. sudah siang belum ada tanda². selalu seperti ini selama 14 hari terakhir.
lalu indra penglihatan nya melihat seorang kurir datang menuju gerbang rumah besar kim ketika ia melirik ke arah jendela. dengan perasaan lega ia turun dan berlari segera tidak ingin surat itu jatuh pada orang lain bisa gawat jika itu terjadi.
namun, ia salah.
ketika ia membuka pintu utama, hal yg pertama ia tangkap adalah suaminya tengah membawa surat dari kurir dan menunjukan surat itu padanya.
terkejut? itu tentu perlahan jungkook merilekskan detak jantungnya, beralih tersenyum lalu mendekat pada taehyung yg hanya menatapnya.
“hyungie sudah pulang?” taehyung hanya diam.
“a-apa ada yg tertinggal?”
wajar jika jungkook bertanya, karena sekarang masih jam pembelajaran yg seharusnya taehyung masih kampus.
“ya” jawabnya sedikit dingin.
jungkook tentu tersentak. namun ia mencoba untuk tersenyum.
“apa barang yg tertinggal biar kookie ambilkan” hendak berlalu namun taehyung menahannya dan membawanya kedalam kamar dalam gendongan.
KAMU SEDANG MEMBACA
backstreet
Teen Fictiontaekook cinta tidak selamanya indah. dan cinta tidak selamanya berkahir bahagia. namun perjuangan dan kesetiaan membumbung tinggi mampu mempertahankan semua meski harus ada batu terjal menghalanginya. jeon jungkook yg menjalani percintaannya di teng...