⁵⁵

1.4K 139 8
                                    

happy reading

💜

________________________________________
















taejung, bayi yg sudah menginjak 18 bulan itu kini tengah menangis meminta ikut jungkook yang masuk kedalam ruangan nyonya kim di ruang icu karena keadaan yg begitu parah belum membuka mata sejak 6 bulan kejadian itu.

jungkook sendiri sudah 6 bulan masa kehamilan anak ke dua nya. dan ia tidak pernah absen untuk mengunjungi nyonya kim setiap hari dengan bantuan maid yg menggendong taejung. karena tidak memungkinkan untuknya menggendong lagi. bahkan jungkook sudah tidak memberi asi lagi pada taejung saat berkonsultasi ke dokter di kehamilan satu bulannya lalu paskah meninggalnya tuan kim.

jungkook sebenarnya berat jika mendengar tangisan taejung ketika menjenguk nyonya kim. hanya saja ia harus tega membiarkan anaknya bersama maid di luar ruangan.

hal pertama yg selalu di katakan jungkook pada nyonya kim setiap kali berkunjung, adalah. “kapan eomma bangun, bukankah eomma ingin melihat cucu kim lagi? dia hadir disini. dia menjenguk eomma”

dengan lembut jungkook selalu membersihkan wajah nyonya kim dengan kain basah agar selalu terlihat segar.

ia tidak bosan untuk meminta nyonya kim bangun meski sudah 6bulan tidak membuka mata.

“tae-hyung baik² saja eomma, jangan khawatir, suamiku sangat bertanggung jawab. ia sudah menghapus rasa sedihnya meski sering kali terdiam ketika melihat eomma dari balik pintu ruang yg eomma tempati saat ini.—putra satu² nya eomma  tidak pernah absen untuk datang, meski terlalu sibuk tae-hyung selalu menyempatkan untuk menjenguk eomma. semalam apapun dia akan mengunjungi eomma. jadi ayo eomma bangun, lihat perut mantu eomma sudah besar, eomma harus bangun saat adik taejung lahir, pasti mereka senang”

jungkook tersenyum dengan mengusap air matanya.

ia tidak pernah tega ketika melihat mertuanya yg tinggal satu²nya orang tua yg ia punya tengah tertidur entah sampai kapan akan membuka mata lagi.

“ah—ngomong² taejung, cucu eomma itu ada disini, setiap hari kesini, hanya saja dokter tidak bisa mengijinkan dia untuk masuk. taejung selalu rindu dengan neneknya. apa eomma tidak rindu dengannya juga?”

jungkook mengelus telapak tangan itu, lalu membenarkan selimut agar menghangatkan tubuh nyonya kim.

jungkook tidak mengungkit kematian tuan kim. ia sendiri tidak bisa memberitahukan kabar itu pada nyonya kim. kalau ingat, jungkook akan selalu menangis. kenangan di rumah itu sangat banyak, jadi kehilangan satu orang akan merubah suasana didalamnya. apa lagi nyonya kim yg tidak ada disana, seolah semua begitu sepi.








taehyung sendiri saat ini tengah sibuk, ia setiap hari harus memenuhi jadwal dari perusahaan kim. meski perusahaan itu sudah di handle oleh sekretaris choi, namun tetap saja, sekretaris choi tidak punya wewenang untuk memutuskan sesuatu.

ia juga butuh taehyung untuk melanjutkan proyek² yg sudah tuan kim kerjakan. dengan arahan dari sekretaris choi akhirnya taehyung paham, dan kemanapun akan bersama sekretaris choi.

setiap hari 2 jadwal yg harus ia lakukan, setengah hari di perusahaan jeon dan setengah harinya di perusahaan kim. setiap hari akan seperti itu.

hingga membuat waktunya menjadi sedikit untuk keluarga. meski begitu, jungkook tidak pernah menuntut, ia juga tidak pernah berbicara yg menimbulkan pertengkaran hanya pertengkaran kecil jika hatinya terganggu. jungkook memang istri yg pengertian, ia benar² tidak ingin membuat rumah tangganya runyam hanya karena waktu. karena ia yakin taehyung pasti memikirkan keadaan mereka juga.

backstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang