1.5K 123 0
                                    

happy reading

💜

_________________________________________





“kenapa baru mengatakannya sekarang pada ayah?”

“ayah, aku juga mendapatkannya mendadak, ayolah ayah ini acara kampus seharusnya tidak masalah bukan?”

“baik, sebentar. ayah ingin kebenaran dulu”

dan jungkook hanya menghela nafasnya kasar terlampau paham dengan sikap sang ayah yg benar² over protektif terhadapnya.

“ayah”

“berapa hari?”

“2 hari ayah,  janji akan baik² saja”

“pergilah, ingat pesan ayah untuk tetap hati² jangan melebihi dari 2hari”

“iya ayah, ya ampun ini acara kampus bukan acara jungkook.” jeda sebentar. “ayah—terimakasih, aku menyayangimu”

setelahnya terdengar kekehan dari seberang sana membuat hati jungkook lebih hangat.

“ayah juga menyayangimu boy”

“bagaimana, kau mendapatkan ijinnya?”

setelah sambungan itu mati, jungkook langsung mendapat pertanyaan dari bambam selaku sahabatnya selama di kampus.

“iya bam”

“wah syukurlah, kau bisa berduaan sama taehyung saem kalau begini kesempatan untuk ekhem

goda bambam yg membuat jungkook melangkah meninggalkan sahabatnya itu tanpa menjawabnya.

“yak, tunggu kenapa kau meninggalkanku jungkook” teriaknya dengan berlari kecil mengejar jungkook.

kampus jungkook akan mengadakan camping selama 2hari 1malam sebagai mana acara tahunan yg biasa di adakan.
dan jungkook baru kali ini mendapat ijin dari sang ayah. selama sekolah ia bahkan di larang ikut organisasi atau kegiatan yg membuatnya lelah. entah apa yg di pikirkan orangtuanya kala itu. hingga baru pertama kali ini jungkook nekat untuk meminta ijin karena ingin sekali merasakan tidur di alam terbuka bersama teman² nya. terlebih lagi ada sosok yg membuatnya nyaman dia pasti merasa lebih senang.

“kau serius tidak pernah melakukannya dengan taehyung saem? padahal hubungan kalian sudah 3th lamanya” 

ucap bambam begitu tidak percaya ketika jungkook menjawab semua pertanyaannya dengan serius.

“kita tidak sampai sana tau. belum sejauh itu, aku yakin tae-hyung juga tidak berpikir seperti itu”

“kau yakin?”

“maksudmu?”

“ya aku penasaran saja sih, mana mungkin taehyung saem tidak ingin menidurimu, pasti ada di benaknya ingin sekali menerkammu,”

jungkook tertawa mendengar omongan bambam, ia pun menggeleng tak percaya. “tae-hyung beda bam, dia tidak pernah menyentuhku berlebihan kecuali pelukan dan cium kening. selebihnya aku belum pernah merasakannya”

“hebat juga taehyung saem, dia bertahan karena mu. huh andai aku yg mendapatkannya sudah pasti aku bakal ajak dia tidur langsung. ah suara deep nya begitu menusuk gendang telingaku”

“jangan berlebihan, aku tidak sudi kekasihku menjadi bahan mesummu”

sahut jungkook berjalan menjauh. sungguh bicara dengan bambam membuatnya bergidik ngeri terlalu frontal untuk di dengarkan.

“tapi aku yakin taehyung hanya mencoba menahannya padahal di lubuk hatinya paling dalam dia ingin sekali menerkammu”

teriak bambam hanya mendapat lambaian tangan dari jungkook yg telah menjauh.

~•~

jungkook memainkan senar gitarnya dengan begitu lihai jari jemarinya memetik kunci lagu yg begitu indah di pendengarannya.

sosok yg lebih tua darinya mendekat dengan sebuah cola yg di sodorkan tepat di hadapannya.

“selalu saja indah”

jungkook tersenyum di tengah permainannya ketika mendengar suara kekasihnya yg sudah pasti memujinya.

“jangan cantik² hyung tidak suka jika milik hyung di lihat orang lain”

alisnya terangkat satu dengan menatap kekasihnya yg masih berdiri di depannya.

“kamu terlalu indah dan cantik untuk di umbar, hyung ingin sekali mengurungmu”

yaa gombalan yg tak pernah terpeleset dari lidah taehyung ketika memuji kekasihnya. bagaimana tidak, memang semua yg di katakan oleh taehyung itu benar adanya. jeon jungkook seorang pria tampan yg cantik sekaligus. tidak salah jika taehyung menginginkan laki² itu.

“hyung, jangan menggodaku”

yg tua langsung terkekeh setelahnya dengan duduk di samping sang kekasih yg masih setia dengan gitar di pangkuannya. minuman yg di sodorkan tadi kembali di tarik oleh taehyung karena tidak ada sahutan terima dari jungkook.

“minumlah, kamu tidak haus?”

tawarnya yg langsung di angguki dan meletakkan gitarnya di sebelah duduknya.

“terimakasih”

setelahnya jungkook tenggak minuman dingin itu lalu menutup botolnya ketika selesai.

“bagaimana?”

jungkook langsung mengalihkan pandangannya pada taehyung yg kini bertanya.

“iya, ayah mengijinkannya” seolah mengerti apa yg akan di pertanyakan oleh taehyung sekaligus dosennya itu.

duduk berdua di bangku taman membuat mereka serasa dunia milik berdua. senda gurau tercipta disana. banyak sekali mahasiswa yg melihatnya namun mereka semua seolah terbiasa. karena memang hubungan keduanya sudah sangat lama dan sudah tersebar luas semua itu tidak menjadi masalah bagi mereka.

“jungkookie”

jungkook menghentikan candanya yg tengah menggigit kecil jemari taehyung. “ya”

“tidak, hanya ingin memanggil saja” jawabnya dengan senyuman tampan yg tercetak di pandangan jungkook.

“ishh menyebalkan” lalu gigitan benar² terjadi di jari taehyung membuat sang empuh menahan ringisnya dan menarik kasar tangannya.

“ah, jungkookie kenapa kai menggigit beneran?”mengibaskan jarinya untuk menghilangkan nyeri yg di rasa.

“biarin” dengan memalingkan wajahnya.

_________________________________________

part tergaring menurutku.. ah maafkan aku.

see you.

backstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang