⁵⁰

2.1K 149 16
                                    

happy reading

💜

_______________________________________



sebelum meminta penjelasan pada taehyung yg baru pulang dari kerjanya. alih² untuk bertanya, jungkook lebih ke melakukan tugasnya sebagai seorang istri. yaitu menyiapkan air untuknya mandi, menghangatkan makanan yg akan di santap nya setelah selesai dengan ritual mandinya. dan yg jelas ia tidak boleh gegabah meminta jawaban disaat keadaan suami yg tidak memungkinkan. meski ia yakin jika suami akan menjawabnya, namun lebih hangat jika semua di obrolkan setelah kegiatan semua selesai dan berbincang berdua membunuh malam itu lebih baik dan romantis. kalau ada kata yg tidak enak atau jawaban kurang puas bisa donk di beri gertakan untuk tidak boleh menyentuhnya. eh~ becanda.

mereka berdua tidak seperti itu kok mereka adalah pasangan yg saling mengerti satu sama lain. tidak membebankan juga tidak meringankan. yg jelas mereka berdua akan menanggung apapun yg terjadi berdua.

“syang?” taehyung mengeratkan pelukannya pada punggung polos tanpa sehelai benangpun yg hanya tertutup selimut sampai batas pinggang. biasa sudah di beri masuk oleh submisiv nya.

“mengantuk?”

jungkook menggeleng, lalu merubah posisinya yg untuk menghadap sang suami yg lebih tinggi di belakangnya.

“tidak, hanya lelah”

“maaf, hyungie terlalu agresif kali ini, karena rindu” begitu cicitnya membuat yg mendengar tentu malu terlihat dari kedua pipinya yg berwarna pink juga senyum malu² nya mendusel hangat di dada bidang sang suami.

“boleh tanya?”

“tentu, katakan sayang”

“apa yg di katakan eomma tadi siang?”

taehyung tampak terdiam sebentar, lalu menatap jungkook yg kini menyembulkan kepala untuk menatapnya karena menunggu jawaban.

“apa eomma tidak memberi tahu?” sebaliknya untuk menjawab, taehyung malah melontarkan pertanyaan balik, yg membuat jungkook menggeleng.

“eomma hanya bilang untuk bertanya pada hyungie langsung”

taehyung mengangguk mengerti, dengan ini ia berpikir jika eommanya ingin sang menantu untuk mendengarnya sendiri dari suaminya agar tidak menimbulkan kata yg berlebih atau kurang.

“tadi siang kamu ke pusat belanja?”

jungkook mengangguk.

“eomma bilang, jika di salah satu toko disana banyak baju lucu² untuk bayi, dan eomma ingin satu untuk kamu, selebihnya hyungie memang ingin memberikan sesuatu untuk kamu sebagai hadiah pernikahan kita, ya meski terlambat setidaknya bisa membuat kamu dan jungie tersenyum”

jungkook yg mendengarkan itu mencebikan bibirnya, bukan malah senang dan memuji taehyung ia malah mencubit perut rata taehyung hingga sang empuh mengaduh kesakitan.

“hyungie berlebihan—padahal tanpa semua itu, kado terindah selama ini yg aku harapkan hanya kehadiran hyungie dan taejung sebagai pelengkap kita. jangan seperti itu lagi, itu boros”

“hei, kamu tidak tau siapa suamimu heum?”

“tau, tapi perusahaan yg hyungie pegang sekarang sedang dalam tahap awal hyungie, kookie tidak mau membebankan hyungie”

taehyung menarik pinggangnya dan memeluknya se-erat mungkin, dan disana ia bubuhkan kecupan di ceruk leher jungkook, sebelum berucap. “tidak akan membebankan selama itu kamu,kamu dunia hyungie dan akan menjadi nomer satu di kehidupan hyungie”

backstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang