#7

1.3K 103 15
                                    

bachira terbangun oleh cahaya yang masuk melalui jendela kamarnya. ah, ia lupa menutupnya kemarin malam.

beranjak sebentar untuk menutupinya dengan tirai, berniat tidur lagi. lagipula hari ini ia tidak ada kelas, jadi lebih baik tidur saja sampai ibunya pulang, ia akan mengadukan rin dan isagi pada ibunya nanti.

-

pukul 4 sore bachira bangun, mengecek ponselnya. tak ada balasan dari rin maupun isagi. menghela nafas berat, ia memutuskan untuk mandi dan menghampiri rumah rin.

selesai berdandan rapi ia keluar rumah menuju rumah rin. pada perjalanannya ia sibuk memikirkan skenario terburuk, tentang apakah rin dan isagi berselingkuh atau tidak.

tak terasa ia sudah ada didepan rumah milik rin, rumah keduanya memang dekat, hanya berjarak 1 blok.

menekan bel beberapa kali, pintu terbuka memperlihatkan seseorang bersurai merah tua. itu sae, kakaknya rin.

"loh? megu? kok kesini?"

"rin-chan ada bang?"

"lah? rin udah pergi dari pagi, kirain ke rumah kamu"

"enggak ada bang"

"duh kemana ya tu anak, aku telpon bentar"

"gausah deh bang, mungkin lagi sama temennya"

"beneran?" bachira mengangguk

"masuk dulu sini"

"gausah deh, aku mau pulang aja"

"mau dianter?"

"gausah makasih" bachira tersenyum kemudian pergi dari sana.

-

bachira bingung, ia pergi ke taman dekat sana lalu duduk disalah satu kursinya, kemudian menangis.

setelah puas menangis ia merasa lapar, baru sadar belum makan dari pagi tadi. beranjak dari duduknya, tiba-tiba ponselnya bergetar. ibunya menelpon.

"megu? kamu dimana? kamu pergi pintu rumah ga tutup? kalo ada maling gimana?"

"perasaan udah aku kunci" benar, ia ingat sekali sudah menutup dan mengunci pintunya tadi, dia bahkan membawa kuncinya.

"kunci gimana hah? pulang sekarang? liat udah jam berapa?"

menjauhkan ponselnya dari telinga untuk melihat jam, pukul 6.15 petang. berapa lama ia menangis? pikirnya.

"iya megu pulang sekarang"

menutup telponnya kemudian berjalan pulang menuju rumahnya dengan lesu. "lapar banget"

-

begitu sampai di rumahnya, ia langsung masuk tanpa mengetuk.

DOR!! DOR!! 🎉🎉

bachira kaget sampai ia terjatuh. confetti berserakan dimana-mana, disana juga ada isagi dan reo yang memegang banner bertuliskan 'happy birthday sunshine' dengan foto-foto milik bachira.

belum selesai ia mencerna apa yang terjadi dari belakang, muncul rin yang membawa kue ulang taun didampingi ibunya yang juga membawa bucket bunga matahari.

yu menyalakan lilin yang ada di atas kue, orang-orang mulai menyanyikan lagu happy birthday. bachira masih diam membatu.

"happy birthday chira~~" lagu berakhir

"kok diem?" yu mencoba membantu anaknya berdiri, "tiup lilinnya" lanjutnya.

bachira masih loading, "hah?"

"HAH?!" loading 90%

"SIAPA YANG ULTAH?"

"geser ni otaknya, ya kamu lah siapa lagi?" kesal yu.

"HAH?????!" bachira berteriak

"tiup kak, pegel ni" mengalihkan perhatiannya pada rin.

"ngapain kamu disini? bawa selingkuhan lagi" ketusnya

"pfft.." rin menahan tawanya. kemudian menyerahkan kue yang ia pegang pada chigiri. menghampiri bachira dan memeluknya.

"aku ga selingkuh, maaf kemarin aku cuekin telpon kamu. aku belajar buat kue sama hiori. postingan hiori yang kemarin juga itu sengaja biar kamu kesel, maaf sekali lagi"

bachira menangis mendengarnya. "j-jadi ga selingkuh?"

"enggak chira, mana mau aku sama rin" celetuk isagi.

"siapa juga yang mau sama lo" balas rin, melepas pelukannya. tak enak dilihat banyak orang.

"maaf ya?"

bachira tak menjawab, memilih mendekat pada chigiri kemudian menutup matanya untuk make a wish dan meniup lilinnya.

"sini mama potong kuenya" yu mengambil kue pada tangan chigiri. anak-anak yang lain mengikuti yu ke ruang tamu meninggalkan rin dan bachira berdua.

"kak? jangan marah"

"jahat banget" bachira menangis lagi, memukul dada rin dengan keras. kemudian memeluknya erat.

rin terdiam sesaat, "happy birthday kak megu, kurangin nangisnya, banyakin lagi ketawanya. soalnya aku suka denger kakak ketawa, cantik. aku selalu berharap semoga tuhan selalu jaga kamu dimana pun kamu berada." diam sebentar

lanjutnya, "aku ga janji, tapi aku akan berusaha terus ada disaat kamu butuh. kalau pikiran kamu lagi penuh, bagi ke aku ya? kasian udah kecil gini nampung banyak beban" rin tertawa, lalu mengecup kening bachira.

bachira hanya mengangguk dalam pelukan rin, "liat sini mukanya"

"gamau"

"yah, padahal aku mau cium"

dengan cepat bachira menarik kerah baju milik rin kemudian menciumnya dibibir. rin tersenyum membalas ciuman bachira.

"ekhem" intrupsi isagi

keduanya buru-buru menjauhkan diri. dengan wajah yang memerah.

"i-isa" gugup bachira

isagi hanya tertawa, "masuk sini, mama nunggu" kemudian kembali masuk.

"iya" rin menggandeng tangan bachira, mencium kedua pipinya yang memerah, kemudian menariknya menuju ruang tamu.

"pantek"


[Rinbachi] Sweet.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang