#11

992 88 5
                                    

"RIN-CHAN HAPPY BIRTHDAY!!" bachira menggebrak pintu kamar rin, mengundang tatapan kesal dari pemiliknya.

"bisa lebih telat lagi ga?"

"hehe" cengir bachira, rin hanya menatapnya malas. "aku punya hadiah buat kamu" lanjutnya masih dengan cengiran khas nya.

rin mulai tertarik, "apa tuh?" ia memutar kursinya menghadap bachira yang kini duduk di kasur.

"mau tau aja atau mau tau banget?" tanya bachira

"mau tau banget" jawab rin, bachira sedikit tertawa melihat wajah rin yang terlihat sangat serius.

"kamu tutup mata dulu" rin menurut, "jangan ngintip ya!" rin hanya berdehem pelan mengiyakan.

terdengar bunyi grasak-grusuk, "oke boleh buka" rin membuka matanya perlahan, ia melihat sesuatu yang bachira pegang.

"tada!!" bachira tersenyum manis sampai matanya ikutan senyum, ia memegang kue bertuliskan 'happy birthday my emo boy' dengan satu lilin kecil ditengahnya.

"kamu suka ga?"

"kamu bikin sendiri?" bachira mengangguk, "suka" jawab rin lalu meniup lilinnya.

"kok ditiup?" protes bachira, rin menatapnya heran, "kita kan belum nyanyi!" lanjutnya

"ah- aku nyalain lagi ya?"

"gausah deh, aku udh laper hehe"

"dasar, sini aku potongin" bachira memberikan kuenya pada rin.

"aku punya hadiah lain" bachira mengambil paper bag coklat disebelahnya, "tapi aku gatau kamu suka atau nggak" lanjutnya

"semua pemberian kamu aku suka" jawab rin sambil memberikan kue yang sudah ia potong pada bachira, "jadi?"

bachira tersenyum lembut menatap rin, "aku bikin syal buat kamu, ini aku rajut sendiri loh bentar lagi kan musim dingin kamu pake ya!" rin balas tersenyum, "pasti"

rin mengeluarkan syalnya yang berwarna merah dengan rajutan namanya disebelah pojok kiri bawah,  ia kemudian mencoba melilitkannya dileher "bagus banget, lembut, enak dipake" pujinya membuat wajah bachira memerah, "aku seneng kalo kamu suka"

keduanya tertawa lalu melanjutkan memakan kue, "kalo kuenya?" tanya bachira lagi, "enak banget, menurutku selai strawberry nya kebanyakan tapi enak kok" bachira mengangguk, "nanti aku buatin lagi" rin tersenyum, "mauuuuu"

"aku ada satu lagi buat kamu" bachira kembali mencari sesuatu di sakunya, "nah" bebek plastik mainan anak-anak yang memakai helm dan kacamata, "lucu banget ga si?" serunya

"aku taruh dimeja kamu ya!"

"kamarku penuh sama hadiahmu, di setiap sudut ada aja "

bachira tertawa, "bagus dong kamu jadi inget aku terus" rin tersenyum melihatnya, ia menarik tangan bachira dan membawanya kepangkuan, memeluk pinggangnya erat- takut jatuh.

"kamu lupa hadiah paling penting"

"hah?" bachira bingung, "kamu mau sesuatu?" rin mengangguk, "apa?" tanya bachira lagi

"ini" rin mencium bibir bachira sedikit melumatnya pelan, ia tidak kuat menahan gemas saat bibir merah muda itu terus berbicara

wajah bachira memerah, melihat rin memejamkan matanya, ia pun ikut memejamkan miliknya juga. rin melepas ciumannya melihat wajah bachira yang sudah merah merona, kemudian ia tertawa. "gemes banget si kak megu" rin memeluk bachira erat, menyenderkan kepalanya di dada bachira.

"rin-chan... aku malu..." bachira membalas pelukan rin tak kalah erat.

"kamu gemesnya sama aku aja, kalo bisa aku pengen masukin kamu ke kantong, aku bawa kemana-mana, biar ga ada orang lain yang liat"

"ngomong apa si..." bachira melepas pelukannya, "aku pegel, laper juga.. makan diluar yu!" rin melonggarkan pelukannya kemudian menatap bachira, "boleh, aku pake jaket dulu"

setelah rin memakai jaketnya, ia mengambil jaket miliknya yang lain dan memakaikannya pada bachira, "dingin" bachira hanya mengangguk. "yuk" rin menggandeng tangan bachira membawanya keluar.

"kemana?" tanya sae, keluar dari kamarnya

"makan ke depan" jawab rin

"oh- pulangnya jangan kemaleman"

"ya, nitip?"

"ga, gw udh pesen"

"ok, gw pergi"

"hati-hati cil ntar lu diculik rin" katanya sambil menepuk pundak bachira pelan, bachira hanya tertawa.

"gausah pegang-pegang" rin menjauhkan tangan sae dari bachiranya

"buset" sae menjauh menuju dapur meninggalkan keduanya

"serem banget wajahmu" wajah rin yang awalnya kesal, berubah menjadi tersenyum kemudian menatap bachira, "mana ada? yu keburu malem" bachira mengangguk.

sementara itu sae di dapur, "tukeran adek dong"

[Rinbachi] Sweet.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang