#8

1.4K 102 8
                                    

ting tong.. ting tong..

rin menekan bel rumah bachira berkali-kali, namun tidak ada sahutan dari dalam. pukul 08.45 pagi. apa bachira sudah berangkat ya? pikirnya.

ting tong..

rin mencoba sekali lagi, namun hasilnya nihil. tidak ada siapa-siapa dirumah ini. biasanya ibu bachira masih dirumah, tapi ini benar-benar seperti tidak ada orang.

lelah menekan bel, rin memilih duduk di kursi yang memang di sediakan ibu bachira disana, kemudian mengambil ponselnya. ia memutuskan untuk menelpon bachira. oh, diangkat!

"hallo-hallo rin-chan, kenapa?" terdengar suara riang bachira.

"kamu dimana?"

"di kampus, kenapa? pulang nanti aku ke rumah kok" maksudnya rumah rin.

"jam segini?"

"tugas basing kemarin aku belum ngerjain, mau liat reo hehe"

rin terdiam, ini gara-gara dia menyuruh bachira ke rumahnya kemarin. "kamu kenapa ga bilang ada tugas, kan bisa aku bantu"

"kamu kan lagi sakit, masa aku minta tolong ke kamu"

"ya tetep aja. aku di rumah kamu"

"hah? ngapain?"

"jemput. sekalian ke kampus bareng"

"kamu kan masih sakit, besok aja masuknya"

"udah mendingan kok"

"gaboleh! kemarin masih panas! pokonya gaboleh masuk dulu!"

"aku mau ketemu kamu"

"nanti aku ke rumah kamu, sekarang kamu pulang terus istirahat"

"gamau"

"yaudah, aku gamau ketemu kamu"

"kok gitu"

"gatau"

rin menghela nafas, "fine"

"good boy!" bachira tertawa. "udah ya, aku mau lanjut nulis, byebye rin-chan!"

"hm" sambungan terputus.

beranjak dari duduknya, sesuai perintah bachira dia pulang ke rumahnya.

rin berguling-guling di kasur, dia sangat bosan sekarang. main game, scroll Instagram, belajar matematika, semua sudah dia lakukan. tapi tetap saja dia merasa bosan.

ibunya pergi bekerja, begitu juga ayahnya sementara sae pergi ke kampus. dia sendirian di rumah, tidak banyak yang bisa dia lakukan.

melihat jam dinding, pukul 02.45 sore . bachira akan pulang tepat pukul 03.00 sore. akhirnya rin memutuskan untuk mandi, sambil menunggu bachira datang.

rin keluar dari kamar mandi dengan handuk di kepalanya yang basah, dia sudah memakai pakaiannya yang santai. berniat mengeringkan rambut, tiba-tiba terdengar suara motor di depan rumahnya.

itu pasti bachira, pikirnya. dengan semangat rin pergi membukakan pintu.

disana terlihat bachira turun dari motor milik aiku. kakak tingkatnya. wajah rin yang tadinya berseri menjadi muram.

rin membuka pintunya dengan sedikit kasar. "makasih kak, udah mau nganter. maaf ngerepotin" bachira berkata pada aiku.

"santai aja kali chir. kalo gitu gw duluan ya"

"iyaa, sekali lagi makasi" bachira tersenyum.

aiku sempat melirik ke arah rin, "duluan bro, cepet sembuh"

"hm"

aiku pergi dari sana. menyisakan rin dan bachira, "mukamu kenapa kusut gitu"

"kamu kenapa sama dia?"

"isagi ada acara, jadi gabisa nganter" bachira rasanya mau tertawa,oh! apakah pacarnya ini cemburu?

"kan bisa telpon aku, aku jemput"

"emang kenapa deh sama kak aiku?"

"kamu manggil dia kakak"

"ya masa manggil nama doang, kan ga sopan"

"hm"

"dah yuk masuk" bachira menarik tangan rin, membawanya masuk ke rumah.

kini rin dan bachira berada di kamar milik rin. bachira menyimpan tas nya di meja belajar rin, lalu duduk di kursinya, "obatmu udah diminum?"

"hm"

"aku ngerjain ini bentar ya"

"hm"

bachira mulai fokus dengan tugasnya, tidak seperti biasanya. pikir rin. rin memilih untuk rebahan di kasur dan bermain game.

tak berselang lama, bachira menghampiri rin. ikut membaringkan diri disamping pacarnya. melihat rin bermain game.

"rin-chan makan yuk"

rin diam, menghiraukan bachira.

"rinrin aku laper"

lagi, rin masih fokus dengan game miliknya.

bachira yang sudah kesal memilih beranjak dari kasur, berniat membeli makanan. sebelum itu, rin menahannya.

"aku mau makan" rin masih diam.

"kamu tuh kenapa si? kalo mau main game yaudah. aku pulang aja, aku laper mau makan" bachira jengkel. "ngapain juga aku disini, dicuekin terus" lanjutnya

melihat tanda bahaya, rin buru-buru mengganti gamenya. membuka aplikasi ojol. "pesen ya? mau apa?"

"mau pulang" ketus bachira

rin menarik tangan bachira, membawanya ke pelukan hangat miliknya. "maaf, ga maksud cuekin kamu kak. aku cuma kesel tadi"

"aku bikin salah?"

rin menggelengkan kepalanya, "aku yang salah, maaf. makan disini ya? kita pesen ramen mau?"

"terus kenapa kamu kesel?"

"gamau ramen? mau cheese cake aja?"

"jawab dulu"

rin menghela nafas, dia kalah. "aku kesel kamu pulang sama bang aiku."

"yaampun. kan aku udah bilang tadi, aku pulang sama kak aiku karena isagi ada acara. kebetulan kak aiku juga mau ke rumah temennya di daerah sini. jadi bareng aja"

rin memanyunkan bibirnya, "tetep aja"

"lucu banget si kamu" bachira mencubit kedua pipi rin. "maaf deh, nanti aku pulang naik ojol aja"

"sama aku." tegas rin. bachira tertawa, "iya-iya"

"aku mau dua-duanya"

"hah?"

"ramen sama cheese cake minumnya cola"

"gamau pororo?"

"mau deh! 2 ya!"

"cium dulu" rin mendekatkan wajahnya pada bachira.

cup. bachira mencium rin di kening. rin tersenyum, kemudian memesankan pesanan bachira.

rin menyimpan ponselnya, lalu memeluk pinggang bachira dengan  erat. "udah aku pesenin, cium lagi."

"cium terus"

"baru sekali"

"nanti aja, kamu kan belum sembuh" rin memanyunkan bibirnya, kecewa. sangat menggemaskan!

cup. bachira mencium rin di bibir. lalu memalingkan wajahnya yang memerah. rin tersenyum "hehe"

"gausah hehe-hehe!" bachira memukul pundak rin pelan.

tiba-tiba terdengar bel berbunyi, itu makanan milik mereka. "aku ambil bentar" rin beranjak mengambil pesanannya.

tak berselang lama, rin kembali. "makan sini" bachira menghampirinya dan duduk di karpet, disebelah rin.

rin memberikan makanan milik bachira, "selamat makan!" dengan semangat bachira memakan makanannya

"selamat makan kak megu"

[Rinbachi] Sweet.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang