BAB 2

612 11 0
                                    

Maria masih memikirkan kata kata sang ayah nya tadi, ingin menolak tapi tak sampai hati pula, namun dia juga tidak ingin ayah nya menghadapi masalah.

Bila lampu sudah hijau kereta lain sudah jalan, dia pun jalan juga walau pun dia memikirkan banyak hal, namun bila di atas jalan raya dia tidak pernah mengalih kan fokus nya ketika bawa kereta, karena pernah terjadi satu waktu dulu.

Dia terlalu leka memikirkan masalah nya dengan teman lelaki nya, sehingga kereta nya terbabas masuk pasar raya, karena ketidaksadaran nya.

Itu bukan membuat nya trauma melainkan dia malu, nasib baik dia tidak masuk melanggar cashier di situ, dia hanya melanggar pintu masuk sahaja, Jika tidak pasti dia kena saman karena telah melanggar pekerja di situ.

Ia hanya langgar pintu masuk itu saja, jadi ia hanya kena ganti rugi, dan yang membantu nya membayar ganti rugi itu ada lah orang yang di segani seluruh malaysia dan asia, CEO DUDA HOT itu.

Itu karena sang ayah meminta tolong kepada nya, itu yang membuat maria menjadi marah besar karena ia malu untuk berjumpa dengan duda tersebut.

Sudah lah dia malu, kena pula ayah nya minta tolong dan ada syarat agar si maria menjadi personal assisstant nya pula,

'aduh mana pulak aku nak letak muka aku nie, dah lah malu yang tu punya tahun tak hilang lagi, ini kan pula nak kena jadi personal assisstant dia pulakk'

Runggut maria dalam hati, setelah lama memikirkan pekara itu ketika di dalam perjalanan, dia pun sampai di tempat kerja nya sebuah butik terkenal, di sana mereka menjahit pakaian ikut selera para wanita bangsawan.

Dan di sebab kan jahitan yang kemas dan design yang mereka buat mengikuti citarasa bangsawan pun sangat mirip dengan yang mereka harapkan, jadi itu yang membuat butik itu terkenal sebagai butik untuk bangsawan bangsawan muda mahu pun yang berumur.

Maria bahagian check check barang, karena sebelum ada pekerja check barang sebelum dirinya itu selalu mencuri kain untuk diri nya sendiri, jadi dia bahagian menjahit bertukar ke bahagian check barang pangkat yang lagi besar dari menjahit.

Maria check semua kain kain yang baru sampai, jenis design baru yang boleh di bilang limited edition, sangat susah untuk mendapat kan ia.

Maria check semua barang hingga tidak ada satu barang pun yang dia tak check,semua nya dia buka untuk pasti kan semua itu tidak ada yang kurang satu pun, kalau bab check barang ni serah kan saja pada maria, dia tak akan buat orang kecewa pada nya, bah kan projek yang lama hilang pun ia mampu dapat kan balik.

Setelah dia check semua nya,dia buka file dan menandai semua tanda semua barang itu cukup dan tidak ada yang kurang, bah kan ada lebih.

Setelah selesai dia keluar dari ruangan menuju ke meja kerja nya untuk selesai kan kerja nya yang telah menumpuk itu.

Sambil sambil maria selesaikan kerja nya dia teringat tentang rayuan ayahnya tadi pagi, entah rasa nya ingin dia tolak karena sekarang dia adalah orang penting dalam butik ini namun dia tak sampai hati nak menolak permintaan ayahnya itu.

Dia menghembus nafas pelahan sambil bersandar kepala nya dikerusi yang dia sedang duduk itu, kawan meja sebelah nya tengok dia dalam keadaan yang banyak masalah pun niat ingin beetanya kepada gadis itu.

"Mar , kau ok tak nie??"

Tegur falina laura, kawan rapat nya maria, semua di sana kawan juga dengan maria tapi yang nie terlebih rapat, almaklum lah bestieqoq lah kata kan, sampai kan ada yang kata mereka kembar tak .

"Ermm,, tak ada apa lah, aku cuma pening sikit, pagi tadi aku sarapan sikit je tu lah kut sebab nya"

Bohong maria, dia tak nak kawan nya tahu masalah ini, takut nanti dia akan susah kan kawan nya pula, falina laura geleng kepala nya dia tahu kalau kawan nya itu berbohong.

𝑊𝐴𝑁𝐼𝑇𝐴 𝑀𝐼𝐿𝐼𝐾 𝐶𝐸𝑂 𝐷𝑈𝐷𝐴Where stories live. Discover now