BAB 17

250 6 1
                                    

Sesampai sahaja di office tengku arif , tengku arif mempersilakan dato fadil ahmad untuk duduk di sofa

Manakala maria berjalan menuju ke meja kerja tengku arif untuk letak file yang dari meeting itu

Dato fadil  dan tengku arif sudah duduk, namun mata dato fadil masih tertuju kepada maria

"Dato memang tak reti jaga mata ke?" Soal tengku arif perlahan, dato fadil pandang ke arah tengku arif

Terasa seperti jejaka itu mengata kan sesuatu, "what is it?" Tanya dato fadil

Tengku arif tersenyum sedikit, " nothing, so dato fadil ahmad, apa yang dato nak sangat cakap dekat saya sampai ikut saya ke office ni?" Tengku arif mengubah topic bila melihat dato fadil tidak mendengar apa yang dia cakap tadi

Dato fadil tersenyum lalu memandang maria, " dekat mana tengku jumpa this beautiful personal assistant nie??"

"Oh dia, kenapa pula dato tanya macam tu?" Sengaja tengku arif bertanya, sedangkan dia tahu apa niat dato fadil kepada maria sebenarnya

"Kejap, maria can you make two coffees for us? sedap juga bersembang sambil minum kopi, kan?"

"good idea" jawap dato fadil, maria hanya menunduk lalu keluar dari office tengku arif untuk pergi ke dapur yang di sediakan

Tengku arif tersenyum sinis, sambil bersandar di sofa empuk itu, "jadi dato boleh cakap sementara dia tidak ada di sini"

Dato fadil mengangguk sambil senyum,

"Sebenar nya saya nak minta sesuatu, saya harap tengku tak keberatan lah nak bagi" kata dato fadil sambil senyum manis dan beesandar juga

"Apa dia tu just to be honest" dato fadil angguk perlahan, "sebenarnya I want to buy your personal assistant,because he is good at work, so I want him to be my PA" tengku arif tersenyum sinis

Maria sedang menunggu air panas siap, dia menunggu sambil bermain fon, tiba tiba fon nya di rampas lalu di hempas kan ke mozek putih hingga pecah seribu

Maria memandang camilia dengan riak wajah nya selamba seolah tak terkesan dengan iphone nya yang sudah hancur di mozek itu

"Asal kau tak puas hati tengok aku ke?" Soal camilia sinis , sedangkan dia sendiri pelik melihat wajah maria yang riak biasa seperti tak terkesan apa apa

Bila maria hanya diam terlalu lama dan membuatkan camilia panas hati, dia pun tampar wajah maria hingga terteleng ke kiri

Tasya terkejut dengan tindakan camilia terus tarik lengan kawan nya," lia jom pergi nanti tengku nampak lagi teruk hukuman awak"

Tangan nya di tepis kasar hingga dia jatuh ke lantai, maria mengangkat kepala nya, dan wajah nya masih sama, beku

"Don't think that when you make a face like that I'm afraid of you!. you know, because of you, he doesn't treat me like he always does

"so you are jealous of me that he chose and treat me like a big lady hah?!" Soal maria yang sedikit keras

Yang lain melihat maria pun terkedu, tidak kebiasaan nya maria akan bersuara jika ada orang menganggu nya, dia hanya membalas sahaja

"yes, he should have chosen me and treated me like that, not you,he. is. mine, he never treated me like a big lady but why did he treat you like that?!" jawap camilia yang masih tak puas hati lagi lagi melihat maria tersenyum sinis

Lagi menambahkan api dihatinya, maria berjalan mendekat, lalu menunduk sedikit memandangkan camilia hanya tinggi 152cm dan maria 169cm

Jadi dia menunduk jika bersemuka dengan camilia,"if you want him, make sure your clothes are covered, your behavior is good and your manner is polite, tengku tak suka perempuan tak cukup kain macam kau jadi hope kau tak yah perasan sangat" ivy tercengang bila mendengar ayat maria dia sekali dah bersuara memang berbisa lah 

𝑊𝐴𝑁𝐼𝑇𝐴 𝑀𝐼𝐿𝐼𝐾 𝐶𝐸𝑂 𝐷𝑈𝐷𝐴Where stories live. Discover now