Happy Reading 🌻🌻
______
Dunk tidak tahu harus berkata apa lagi saat Ohm benar-benar menjemputnya untuk pesta yang tadi pagi Ohm rencanakan untuk merayakan kesembuhannya
Dan itu di salah satu klub mahal mewah milik kakak Ohm, memang orang yang satu ini uang dan kegilaannya melebihi batas
Ohm juga mengundang beberapa semua orang yang ia kenal, memang benar-benar gila
Untung saja Mama dan Papanya mengizinkan pergi walau selama setengah jam ia harus mendengar ocehan mereka yang mengkhawatirkan dirinya
Dia tidak tahu bagaimana Ohm mengundang Joong dan Phuwin juga untuk datang
Kini di meja mereka terdapat banyak orang yang menimbulkan suasana aneh
Ohm, Dunk, Perth, Dew, Neo dan Louis pacar Neo duduk di sofa satunya sedangkan
Nanon,Chimon pacarnya Nanon, Gemini, Joong dan Phuwin di sebelah
Ada juga Fourth, sepupu Joong yang masih minor duduk diantara Joong dan Phuwin
"Hei Joong apa kau gila?, kau mengajak anak dibawah umur? " Kata Dew melihat betapa menggemaskannya Fourth
"Dia sudah legal" Jawab Neo
"Apa kau yakin? " Tanya Ohm
"Fourth sudah dewasa" Tiba-tiba si obyek pembicaraan angkat bicara
"Dia hanya beberapa bulan lebih muda dibandingkan Gemini" Jawab Phuwin
"Terserah, aku tidak ingin ada masalah di klub ku"
"Ayo mulai pestanya"
"Dunk karena ini pestamu, maka kau yang pertama kali meminumnya" Kata Ohm
Semua pandangan ke arah dirinya yang dari tadi diam saja karena tegang, mata Joong terus saja melihat ke arah dirinya
"Ohm, kau temanku kan? "
"Tentu saja aku adalah sahabat yang paling mencintaimu" Kata Ohm sambil memeluk leher Dunk lalu mendaratkan ciuman kecil di pipi Dunk
Itu adalah kebiasan kecil mereka namun yang lain selain Perth dan Dew tentu saja kaget
"Maka minum ini untukku" Dunk mengembalikan gelas penuh yang berisi minuman beralkohol itu kembali ke Ohm
"Oh tidak sayangku, jangan bermain licik kali ini, ini adalah peraturan yang aku buat jangan melanggarnya"
Dunk cemberut lalu mengalihkan perhatiannya ke arah dua yang lainnya
"Tidak untuk kali ini" Jawab Dew lalu tersenyum miring
"Jangan menatapku seperti itu, aturan tetap aturan" Kata Perth
"Jangan salahkan aku jika menyusahkan kalian saat aku mabuk" Kadar alkohol Dunk sangat rendah dia akan merasa cepat mabuk dan itu sangat menyusahkan
"Tenang kawan, aku akan bertanggung jawab untuk itu" Ohm membusungkan dadanya
Dan Dunk semakin tidak percaya itu
Benar saja bukan? Saat Dunk merasa alkohol menguasainya teman-temannya menghilang dari meja menyisakan beberapa orang saja
"Shit, besok pagi aku akan memberi pelajaran pada Ohm" Gumamnya rendah dan terus memegangi kepalanya yang sakit
"Ayo pulang" Suara berat yang akrab menyapanya
"Aku tidak ingin bersama orang brengsek sepertimu" Joong menyipitkan matanya
"Kau mabuk"
"Tidak tidak , aku hanya sedikit minum, itu bukan apa-apa"
Joong menghela nafasnya kesal, lalu memaksa Dunk untuk bangun
"Tahukah kau? Kau adalah orang yang paling aku benci di dunia ini" Tangan Joong berhenti saat akan memakaikan seatbelt pada Dunk
"Kau membenciku? " Tanyanya
"Ya, benci kamu"
"Siapa aku? " Joong memaksa Dunk untuk menatapnya memastikan jika yang keluar dari bibirnya adalah kebenaran
"Joong Archen"
"Hiks, kenapa kau sangat jahat" Joong terdiam saat Dunk tiba-tiba menangis
"Jangan menangis" Joong mengusap air mata dari pipinya
"Aku benar-benar membencimu"
"Kamu begitu jahat padaku"
"Maafkan aku" Joong tahu Dunk mabuk dan berbicara seenaknya tapi melihat Dunk menangis Joong merasa hatinya sakit
Dia mengenal Dunk sejak kecil walaupun sempat berpisah selama 3 tahun Joong tahu jika Dunk itu tidak pernah cengeng, dia hanya akan menangis jika tidak bisa menahan semuanya
"Aku benar-benar bodoh karena mencintaimu" Kalimat selanjutnya membuat Joong membeku
Dunk mencintainya? Tapi mengapa?
Joong tahu jika pertunangan mereka tidak tepat, itu hanya janji yang dibuat orang tua mereka saat masa muda jadi Joong tidak menganggapnya serius
"Kenapa, kenapa kau mencintaiku? " Joong menatap tepat ke arah netra yang membawa kehangatan itu
"Karena kau adalah Joong Archen" Joong tidak tahu bagaimana harus menanggapi ini
Haruskah ia senang atau malah sebaliknya?
Tapi dia tidak mungkin mencintai Dunk, karena di hatinya sudah ada seseorang
"Dunk, setelah kau sadar apa kau akan ingat semua ini? "
Dia ingin Dunk lupa malam ini, dia ingin Dunk lupa dengan perasaannya, itu lebih baik untuk mereka berdua
"Jangan mencintaiku" Satu kata untuk menutup malam ini
Joong tidak tahu jika Dunk ingat semuanya, dia memang lemah terhadap alkohol namun dia tidak lupa apa yang dilakukan ataupun dia katakan setelahnya
Air matanya perlahan mengalir lagi, dia sesak, dia sakit.....
_______