Happy Reading🌻🌻
________
Pada hari kedua, Dunk tidak tahu siapa yang menulis namanya di kolom olahraga untuk lompat tinggi yang jelas sekarang ia ingin mencekik orang itu?
Gila, benar-benar gila
Dia tidak berlatih, dia tidak punya persiapan dan terjadi secara tiba-tiba
Teman-teman nya tertawa setelah melihat namanya, tertawa sampai puas, barulah mereka berusaha menyemangati nya walau di iringi sedikit candaan
"Jika aku menemukan orang itu maka habislah dia"
"Baiklah little cat tunjukkan kemampuanmu dulu jangan hanya mengarahkan cakarmu" Kata Ohm
"Ohm diam" Dunk merenggut sebal
"Kita akan melihat kucing melompat" Ohm mengacak-acak rambut Dunk
Sedangkan Perth dan Dew hanya tersenyum kecil
Saat namanya dipanggil dengan peserta lainnya, Dunk hanya bisa maju karena didorong teman-temannya
Dunk melakukan persiapan kecil agar tubuhnya tidak kaku
Lompatan pertama sangat mudah untuknya
Saat tiangnya dinaikkan hingga 170 cm Dunk sedikit ragu namun ia berhasil melewatinya
Sorakan beberapa orang bisa ia dengar untuk menyemangatinya
Namun saat tiang itu diletakan di ketinggian 190 cm, percobaan pertama ia gagal dan yang lain juga tidak berhasil
Dunk mencoba mengukur jarak agar ia bisa melewati tiang itu
Saat pluit dibunyikan Dunk berlari kecil dan melompati sangat tinggi
Dia berhasil tidak menyentuh tiang itu namun dia tidak mendarat dengan benar, ia terjatuh sangat keras hingga berat badannya semua bertumpu pada kakinya akibatnya sepertinya kakinya terkilir dengan keras
Semua orang panik saat ia berteriak, tim medis segera memeriksa kakinya dan alhasil itu tidak bisa disentuh sama sekali karena terlalu sakit
Saat itu kebetulan yang bertugas sebagai tim medis adalah Joong dan juga Pond
Mereka buru-buru membawanya ke UKS dan diobati oleh dokter yang berpengalaman teman-temannya juga mengikutinya
Namun tatapan Pond membuatnya takut
"Apa kau ingin mematahkan kakimu sendiri?" Pond berbisik , tidak membiarkan yang lain mendengarnya
"Dia terkilir cukup parah setidaknya perlu seminggu untuk benar-benar sembuh" Kata sang dokter yang memeriksa kakinya
"Seminggu? Aku pikir dia ingin itu menjadi sebulan dokter" Sindir Pond
"Hei, apa maksudmu? " Kata Ohm emosi
"Dia hanya membutuhkan seminggu jika istirahat dengan benar, dan jangan lupa untuk mengoleskan obatnya juga"
"Baik, terimakasih dokter" Kata Dunk
"Biar aku yang mengantarkannya pulang" Dunk sedikit terkejut karena Joong yang menawarkan dirinya
"Tidak, kita sibuk hari ini" Pond tidak setuju
"Aku yang menjemputnya, aku yang akan mengantarnya" Kata Perth
"Kami juga ikut"
Dunk memutar bola matanya "kalian hanya ingin bolos bukan? "
"Biar Perth saja"
Dan akhirnya Dunk pulang bersama Perth
_______
Dunk baru tiga hari cuti dan dia sudah merasa bosan, kakinya sudah membaik karena ayahnya segera memanggil dokter pribadi untuk membuatnya sembuh
Namun dia tetap tidak diijinkan untuk sekolah dulu, selama 3 hari teman-temannya sering mengunjunginya untuk mengurangi kebosanan mereka membawakan berbagai hal untuk Dunk, dimulai dari buku, kanvas, serta mainan-mainan aneh
Lalu di hari ketiga Dunk terkejut karena Joong yang menjenguknya tentu saja sebagai tunangan Dunk tidak mungkin ia tidak datang
"Bagaimana kakimu? " Tanya Joong meletakkan bingkisan berisi buah di meja, sangat formal bukan?
"Ini hanya terkilir, bukannya patah" Dunk menjawab namun matanya fokus pada novel yang dia baca
"Baguslah jika begitu"
Dan mereka terdiam cukup lama
"Dunk" Panggil Joong
"Hmm"
"Aku ingin mengatakan sesuatu"
"Katakan saja aku mendengarkan" Jawab Dunk tanpa menoleh
"Ini sangat penting"
Akhirnya Dunk meletakan bukunya dan menatap Joong
"Apa? "
Namun Joong diam lagi
"Katakan saja, dengar aku tidak punya waktu sebanyak itu "
"Aku punya kekasih" Dan kali ini Dunk yang terdiam
"Lalu? " Ia mencengkram erat buku yang masih ia pegang
"Dia baru saja kembali dari China"
"Aku tidak ingin tahu, jadi apa intinya? " Bagaimana Dunk tidak tahu ?
Inilah alasannya, dia sengaja terluka, sengaja menyakiti kakinya agar tidak bertemu orang itu
Dan Pond tahu jika ia sengaja, dia selalu tahu
"Aku ingin membatalkan pertunangan ini" Dunk seperti tersiram air dingin
"Katakan itu pada orang tua mu dan orangtua ku" Jawab Dunk berusaha tenang
"Aku akan mengatakan itu tapi bisakah kau setuju terlebih dahulu? " Joong menatap Dunk ingin tahu reaksi yang ia berikan
Dunk menyukainya kan? Jadi dia harusnya kecewa dan marah padanya, namun reaksi Dunk yang biasa saja membuatnya kecewa
"Tentu saja aku setuju, lagipula siapa yang ingin terikat dalam status tidak jelas ini" Kata Dunk
"Terimakasih Dunk"
"Hmm, hanya itu yang ingin kau katakan? "
"Iya"
"Baiklah kalau begitu, aku ingin istirahat, tolong tutup pintunya" Joong tidak tahu mengapa nada Dunk sedikit salah
"Kalau begitu aku tidak akan menggangu"
"Selamat malam" Joong mengelus pucuk kepalanya lalu membenarkan selimut untuknya
Saat pintu itu tertutup, satu persatu air mata Dunk mengalir, dia berusaha keras untuk meredam suara tangisannya
Seharusnya ia tahu ini akan segera datang namun rasanya tetap saja sakit
_________