Happy Reading🌻🌻
_________
Dunk terbangun karena suara berisik berasal dari dapur, dia dengan cepat berlari kesana, alangkah terkejutnya ketika pecahan-pecahan gelas menyebar
"APA YANG KAU LAKUKAN? " Dunk melempar potongan kaca yang ada di tangan Jaoying, sepertinya gadis itu ingin menyakiti dirinya sendiri
"Aku ingin mati"
"Kenapa kau selalu menghentikanku? "
"Biarkan aku mati" Jaoying menangis keras memukul dada Dunk yang memeluk dirinya
"Jangan menangis" Dunk tidak peduli dengan tangan atau kakinya yang terluka karena pecahan gelas pikirannya hanya ingin Jaoying tenang
Dunk tidak tahu kenapa dia begitu repot dengan semua ini, dia bisa saja membiarkan Jaoying seperti ini atau mengembalikan gadis itu kerumahnya namun ia tidak bisa. Jaoying mengingatkan dia pada rasa putus asa yang dia alami saat itu, ingin bunuh diri karena tidak ada seorangpun disisinya
Rasanya sakit, sangat sakit, jadia dia tidak mau Jaoying seperti dia dulu
Setelah sedikit tenang Dunk mengobati luka-luka Jaoying
"Kau juga terluka"
"Hanya luka kecil dibanding milikmu" Kata Dunk
"Kenapa kau begitu baik? "
"Aku tidak sebaik itu" Jawab Dunk tenang
"Dunk, biarkan aku mati ya? "
Dunk berhenti bergerak "jangan mengatakan hal bodoh"
"Tapi aku tidak bisa hidup, orangtuaku akan membunuhku saat tahu aku hamil"
"Maka minta pertanggungjawaban pada Gemini"
Jaoying terdiam sejenak "Dia akan menyuruhku untuk menggugurkan bayi ini" Jaoying mengelus perutnya
"Kau bahkan belum berbicara dengannya"
"Tapi itu yang akan dia lakukan" Jaoying menangis
"Bahkan saat aku belum hamil dia selalu Berhati-hati, dia tidak akan menerimanya"
"Aku tidak tahu harus bagaimana"
"Bukankah lebih baik jika kami pergi dari dunia ini jika tidak ada satu orangpun yang bisa menerima kami? "
Keduanya hening, hanya tangisan Jaoying yang bisa terdengar
"Aku akan bertanggung jawab" Jawaban Dunk membuat Jaoying kaget
"Apa maksudmu? "
"Aku akan menjadi ayah bayi itu"
"Jangan bercanda"
"Aku tidak bercanda, biarkan aku yang bertanggungjawab untuk kalian berdua" Dunk berkata dengan serius, Jaoying mengingatkan dia pada seseorang yang ia berikan jantungnya di masa lalu, Kata-kata menyerah pada dunia selalu ia dengar dari gadis kecil yang bahkan belum genap berusia 5 tahun
Dia tidak tega
_____
Dunk tidak tahu bagaimana memberitahukan ini kepada orangtuanya, namun ia tetap dengan tekadnya
Jaoying kini tetap berada di apartemen itu dan hari ini dia memutuskan untuk mengatakan hal itu
"Sayang kau pulang? "
Dunk melihat beberapa orang di ruang tamu selain orang tuanya
Itu Joong, Phuwin, Nine dan juga orangtua Joong, Earth dan Mix
Wajah Ssing dan Janhae tidak terlihat baik jadi Dunk berspekulasi jika orangtuanya sudah tahu hubungan antara Joong dan Nine
"Ma, Pa? "
"Sayang apa kau tahu jika Joong punya kekasih? " Janhae langsung pada intinya
Dunk ragu-ragu untuk menjawabnya namun pada akhirnya dia tetap mengangguk
"Dan kenapa kamu tidak memberitahu kami? " Tanya Ssing
"Aku tidak ingin membuat kalian kecewa" Jawab Dunk
"Justru kami kecewa jika putra Kami menyembunyikan sesuatu"
"Maaf Ma, Pa" Dunk menunduk
"Earth, Mix aku rasa kita harus mengakhiri perjanjian bodoh itu" Kata Janhae
"Jan, tidak bisa seperti itu" Kata Mix
"Jika bukan Joong, Neo bisa menggantikannya"
"TIDAK" Joong dan Dunk bereaksi keras dan menolak nya
"Neo sudah punya pacar" Kata Joong
"Ma, aku juga punya pacar" Kata Dunk
"Sudah lah Mix mereka sudah dewasa dan bukan hak kita lagi untuk mengendalikan apa yang mereka mau" Kata Earth
"Aku juga tidak ingin putraku masuk ke keluargamu" Kata Ssing
"Apa maksudmu Ssing? "
"Putraku pantas mendapat yang lebih baik" Jawab Ssing sudah muak dengan keluarga Pirapat
"Earth kerja sama kita batal"
"Ssing jangan melibatkan masalah keluarga diantara proyek itu" Earth juga emosi
"Tadinya aku pikir tidak apa-apa karena kau pasti akan menunjuk Joong sebagai pewaris lagipula Joong akan menjadi menantuku"
"Tetapi aku tidak mau Joong yang memegang resort yang aku bangun untuk putraku"
"Ssing jangan egois, proyek itu sudah setengah jadi"
"Aku tidak egois Earth, tapi putramu yang memulai ini lebih dulu"
"Maka jangan menyesali ini Ssing" Earth pergi begitu saja diikuti yang lain
________