3

529 23 4
                                    

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓔𝓿𝓮𝓻𝔂𝓸𝓷𝓮

____________

"Pagi Vanka" Jovanka tersenyum kecil melihat pemandangan yang selama ini menjadi impiannya, melihat wajah Natta yang menyapanya di pagi hari dengan senyum cerahnya

Sebuah ingatan tak menyenangkan melintas di kepalanya, saat senyum Natta bukan karena dia, saat Natta menatapnya dingin 

Saat Jovanka pertama kali jika ia jatuh cinta pada sahabatnya, dia tidak tahu harus berbuat apa dan menjauh dari Natta untuk sementara waktu, tapi bagaimana dia bisa melihat Natta bersama orang lain, tertawa dan menggantikan tempatnya?

Pikirannya kalut namun ia tetap membohongi dirinya jika ia akan baik-baik saja dengan itu? Benarkah?

Jovanka menyerah hanya karena Natta menatapnya dingin, ia meminta maaf karena membuat Natta mereka jika ia berbuat salah, ia tidak bisa mendiamkan Natta lebih dari tiga hari karena Natta adalah Natta dia bisa berbuat apapun tanpa  jovanka, ia bisa dekat dengan siapapun dengan mudah

Tapi Jovanka berbeda, dia kecanduan Natta, ia tidak akan membiarkan hal itu terjadi sehingga dia menjerat Natta lagi hingga Natta tidak bisa hidup tanpanya, Impas bukan? Natta tidak bisa lepas darinya dan dia tidak bisa hidup tanpa Natta

Natta adalah miliknya selamanya...

"Hei kok bengong" Natta menepuk pelan pipi Jovanka

"It's Oke" Ia menarik Natta yang sedang sibuk menata masakan yang ia buat di meja makan, sederhana saja hanya sandwich dan potongan alpukat kesukaan Jovanka.

Karena hari ini adalah hari Minggu, Jovanka bangun lebih siang dari biasanya, namun Natta selalu bangun lebih awal, morning person

Jovanka memeluk pinggang Natta, dagunya bertumpu pada bahu pria manis itu

"Smell like baby powder"

"Van?" Natta ingin melepas pelukan Jovanka namun ditahan dan pria itu semakin erat memeluknya

"Biarin kaya gini bentar"

Mereka tetap dalam posisi itu hingga bel apartemen Jovanka berbunyi berkali-kali

"Sial, siapa yang mengganggu?" Ucap Jovanka kesal karena diganggu saat bersama Natta

Natta tersenyum kecil

"Buka dulu"

"Happy, little prince? " Jovanka mencuri satu ciuman kecil sebelum membuka pintu apartemen nya

Natta melihat punggung Jovanka yang menjauh, pandangannya berubah sedih

"how to make you hate me? Vanka, I know your love but i don't, we born to enemies" Gumam Natta pelan

_______

Jovanka merengut sebal karena waktunya bersama Natta justru diganggu oleh dua bocah laknat yang berstatus sebagai temannya

Siapa lagi kalau buka Nara dan Neo, mereka justru dengan asik bermain PS di apartemennya

Natta? Dia sudah pergi karena katanya ingin ke pusat perbelanjaan bersama Pangeran, awalnya Jovanka ingin ikut tapi Natta memintanya menemani dua sahabat laknatnya

Hilang sudah minggu cerahnya

"Kalian ga bosen? " Tanya Jovanka

"Ngapa? "

"Ga usah main trik Van, gue tau lo mau ngajakin kita keluar karena lo mau ketemu Natta" Kata Nara memutar bola matanya malas sudah biasa dibodohi Jovanka akhirnya ia menjadi sedikit pintar

"Emang lo ga mau ketemu sama Pangeran? "

"Ya mau lah, ayok gas jemput Natta"

"Si bego" Kata Neo

Nara menjadi sedikit lebih pintar namun tetap saja mau dibodohi Jovanka apalagi jika menyangkut Pangeran

"Neo, gue traktir lo deh" Bujuk Jovanka

"Ayok kalo gitu, cepetan, gitu kek dari tadi"

Jovanka menghela napasnya, kenapa ia tidak berpikir dari tadi? Tau sendiri temannya modelan Neo dan Nara yang satu terlalu bucin yang satunya lagi suka gratisan

Kaya gebetannya sekarang, buy one get one alias maruk, terus yang satunya NT sampe mampus, biarin jangan digibahin entar yang ada bisa panjang lebar kalo udah urusannya sama duo itu

Dan jadilah mereka pergi menyusul Natta dan Pangeran

________

𝓣𝓱𝓪𝓷𝓴 𝓕𝓸𝓻 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 🌻🌻

_______

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang